Soroti PDIP yang Resmi Umumkan Pemecatan Jokowi, Rocky Gerung Sebut Megawati Siap Berseteru dengan Joko Widodo

Tangkap layar video saat Rocky Gerung mengomentari kabar PDIP memecat Joko Widodo
Tangkap layar video saat Rocky Gerung mengomentari kabar PDIP memecat Joko Widodo Source: (Foto/YouTube/@Rocky Gerung Official)

Nasional, gemasulawesi - Pengamat politik Indonesia, Rocky Gerung, turut memberikan tanggapan terkait keputusan PDI Perjuangan yang resmi memecat Joko Widodo atau Jokowi.

Keputusan ini diumumkan langsung oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun, pada Senin, 16 Desember 2024, di Jakarta.

Dalam pengumumannya, Komarudin menyatakan bahwa pemecatan tersebut tidak hanya berlaku untuk Jokowi, tetapi juga mencakup anak dan menantunya, Gibran Rakabuming Raka serta Bobby Nasution. 

Menurut Komarudin, langkah ini merupakan sanksi tegas yang diberikan partai atas tindakan mereka.

Baca Juga:
Siap-Siap! Pemerintah Bakal Beri Diskon Listrik 50 Persen Selama 2 Bulan Berturut-turut di Awal Tahun 2025, Ini Ketentuannya

Komarudin juga menegaskan bahwa pengumuman pemecatan tersebut dilakukan berdasarkan perintah langsung dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Langkah ini pun memicu berbagai tanggapan dari para pengamat politik, termasuk Rocky Gerung. 

Menurut Rocky, keputusan ini memang sudah seharusnya diambil oleh PDIP mengingat hubungan yang sudah lama berseberangan antara Jokowi dan partai berlambang banteng tersebut

"Saya kira itu sikap yang akhirnya memang harus diambil, meskipun orang anggap terlambat," ujar Rocky Gerung sebagaimana dilansir dari video yang diunggah di channel YouTube resmi Rocky Gerung Official pada Senin 16 Desember 2024.

Baca Juga:
Umar Hasibuan Sebut Jokowi Terkena Post Power Syndrome Sejak Prabowo Jadi Presiden, Begini Alasannya

Rocky menilai bahwa pemecatan ini menandakan PDIP secara tegas telah menutup hubungan dengan Jokowi.

Menurutnya, keputusan ini bukan hanya bersifat politis, tetapi juga memiliki makna etik yang dalam. 

"Secara etik, PDIP sudah menutup ingatan dengan Jokowi, tetapi momentumnya kelihatannya baru ditemukan hari ini," tambah Rocky.

Ia juga menyoroti dampak lebih luas dari keputusan tersebut, dengan menyatakan bahwa pemecatan ini adalah simbol kesiapan Megawati untuk berseteru dengan Jokowi secara terbuka.

Baca Juga:
Sampaikan Kritikan ke Prabowo, Susi Pudjiastuti Sebut Menko Airlangga Tidak Benar Saat Tanggapi Kebijakan PPN

"Mulai hari ini Mega (Megawati Soekarnoputri) menyatakan dia siap berseteru dengan Jokowi, kan itu poinnya," jelas Rocky.

Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif, Deddy Sitorus, memberikan penjelasan mengenai alasan mengapa pemecatan Jokowi baru diumumkan baru-baru ini.

Deddy mengungkapkan bahwa PDIP tidak mengambil langkah tersebut saat pemilihan presiden 2024 berlangsung karena partai masih menghormati posisi Jokowi sebagai presiden.

Menurutnya, sebagai partai yang menjunjung nilai-nilai etik dan moralitas politik, PDIP merasa perlu menjaga martabat Jokowi di tengah proses demokrasi yang sedang berlangsung.

Baca Juga:
Soroti Prabowo yang Singgung Kepala Daerah Dipilih DPRD, Denny Siregar: Jakarta Akan Dapat Sekualitas Ridwan Kamil

"Kita (PDIP) memiliki nilai etik dan moralitas politik untuk menjaga martabat Jokowi sebagai presiden," jelas Deddy Sitorus pada Senin, 16 Desember 2024.

Setelah pemilu selesai dan pesta demokrasi usai, PDIP baru mengambil langkah untuk mengevaluasi kader-kadernya secara menyeluruh.

Evaluasi ini kemudian berujung pada pemecatan Jokowi, Gibran, dan Bobby, yang dianggap telah melanggar garis kebijakan partai.

Keputusan ini sekaligus menunjukkan ketegasan PDI Perjuangan dalam menjaga konsistensi sikap politiknya di tengah dinamika yang ada. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Siap-Siap! Pemerintah Bakal Beri Diskon Listrik 50 Persen Selama 2 Bulan Berturut-turut di Awal Tahun 2025, Ini Ketentuannya

Pemerintah Indonesia akan memberikan insentif besar bagi masyarakat pada awal tahun 2025. Begini cara mendapatkannya.

Umar Hasibuan Sebut Jokowi Terkena Post Power Syndrome Sejak Prabowo Jadi Presiden, Begini Alasannya

Pegiat medsos, Umar Hasibuan sebut Jokowi terkena post power syndrome karena masif aktif di dunia politik Indonesia usai pensiun

Sampaikan Kritikan ke Prabowo, Susi Pudjiastuti Sebut Menko Airlangga Tidak Benar Saat Tanggapi Kebijakan PPN

Susi Pudjiastuti mengomentari tanggapan Menko Airlangga terkait pebandingan pajak pertambahan nilai atau PPN di Vietnam dan Indonesia

Ketum Golkar Bahlil Lahadalia Ngaku Mantan Aktivis 98, Said Didu: Saya Tidak Kenal dan Tidak Pernah Dengar

Said Didu menanggapi video ketua umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia yang menyebut dirinya mantan aktivis 98, begini tanggapan Said Didu

Soroti Prabowo yang Singgung Kepala Daerah Dipilih DPRD, Denny Siregar: Jakarta Akan Dapat Sekualitas Ridwan Kamil

Denny Siregar mengomentari Presiden Prabowo yang menyampaikan wacana kepala daerah dipilih oleh DPRD, begini kata Denny

Berita Terkini

wave

Tragedi Cakung: Suami Bakar Istri hingga Tewas, Diduga Konsumsi Narkoba saat Ditangkap

Seorang pria di Cakung membakar istrinya hingga tewas karena masalah sepele, diduga dalam pengaruh narkoba.

Menhut Perketat Pengawasan Izin Kawasan Hutan Demi Seimbangkan Ekonomi dan Kelestarian Alam

Menhut Raja Antoni tegaskan pengawasan ketat izin hutan agar pembangunan tetap selaras dengan pelestarian lingkungan.

Kemenkeu Buka Blokir Anggaran Rp168,5 Triliun untuk Dukung Program Prioritas dan Operasional K/L

Kementerian Keuangan buka blokir anggaran untuk program prioritas, operasional K/L, dan percepatan penyerapan belanja negara.

Kebijakan Penempatan Dana Rp200 Triliun Mulai Berdampak, Purbaya: Likuiditas Meningkat, Ekonomi Bergerak

Menkeu Purbaya yakin penempatan dana di lima bank berhasil dorong likuiditas, turunkan bunga, dan gerakkan ekonomi.

Bahlil Tekankan Loyalitas Kader Golkar: Kawal Program Presiden, Jangan Jauh dari Rakyat

Ketum Golkar Bahlil minta kader dukung program Presiden, susun anggaran pro rakyat, dan hadir di tengah masyarakat.


See All
; ;