Rocky Gerung Soal Gerindra yang Sebut PDIP Sebagai Inisiator Kenaikan Tarif PPN 12 Persen: Gak Ada Gunanya Tuh

Tangkap layar video Rocky Gerung ketika mengomentari polemik Gerindra dan PDIP soal kebijakan kenaikan PPN 12 persen
Tangkap layar video Rocky Gerung ketika mengomentari polemik Gerindra dan PDIP soal kebijakan kenaikan PPN 12 persen Source: (Foto/YouTube/@Rocky Gerung Official)

Nasional, gemasulawesi - Pengamat politik Indonesia, Rocky Gerung mengamati adanya polemik antara Partai Gerindra dan PDI Perjuangan soal inisiator kebijakan kenaikan PPN 12 persen.

Mulanya itu disampaikan oleh Anggota Komisi XI Fraksi Gerindra, Wihadi Wiyanto, yang menyebut bahwa wacana kenaikan PPN ini merupakan inisiatif PDIP.

Namun, klaim tersebut segera dibantah oleh Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus, yang menegaskan bahwa kebijakan tersebut adalah keputusan DPR RI berdasarkan usulan pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.

Deddy menjelaskan bahwa meskipun PDIP memimpin panitia kerja dalam pembahasan kebijakan ini, partainya tidak bisa disebut sebagai inisiator.

Baca Juga:
Guntur Romli Kritik Kebijakan Kenaikan Tarif PPN 12 Persen: Bisa Turun 5 Persen, Kenapa Harus Dipaksa Naik?

Menanggapi polemik tersebut, pengamat politik Rocky Gerung menganggap langkah Gerindra yang menuding PDIP tidak memberikan manfaat.

Dalam video yang diunggah di channel YouTube resminya, Rocky Gerung Official, pada 23 Desember 2024, Rocky menyebut bahwa menyalahkan PDIP semata-mata tidak relevan, mengingat kebijakan itu merupakan keputusan DPR secara kolektif di masa pemerintahan Jokowi.

"Jadi, ramai-ramai mengepung PDIP itu juga gak ada gunanya tuh," ujar Rocky.

"Jangan terlalu konyol lah itu, bahwa karena undang-undang itu di jaman PDIP diputuskan di DPR, maka PDIP harus tunduk pada kenaikan 12 persen (PPN), loh rezimnya berubah kan itu dasarnya tuh," tambah Rocky Gerung.

Baca Juga:
Gerindra dan PDIP Ribut Soal Inisiator Kenaikan Tarif PPN 12 Persen, Denny Siregar: Saling Tuding, Korban Dilupakan

Rocky menekankan bahwa seharusnya sorotan tidak hanya ditujukan kepada PDIP, tetapi juga kepada Joko Widodo sebagai Presiden ketika undang-undang tersebut disahkan pada 2022.

"Tentu saja kita mesti sebutkan juga, bukan di era PDIP, di era Jokowi, kan pada waktu itu Jokowi yang Presiden ketika 2022 undang-undang itu disinkronisasi kan," jelas Rocky.

Ia juga menyayangkan terjadinya polemik antara Gerindra dan PDIP, yang menurutnya tidak seharusnya menjadi fokus utama.

Rocky menilai bahwa perhatian seharusnya diberikan kepada protes rakyat terkait kenaikan PPN 12 persen. Ia menyinggung adanya petisi penolakan dari masyarakat yang menuntut keadilan atas kebijakan tersebut.

Baca Juga:
Sebut Pengangguran Menurun, Jubir Kantor Komunikasi Kepresidenan Dedek Prayudi Dapat Banyak Bantahan dari Warganet

"Jadi tetap, inti pembicaraan kita adalah, kedaulatan rakyat itu sudah melahirkan petisi, hak rakyat menuntut keadilan harus dipenuhi, jangan lempar bola lagi seolah-olah itu urusan PDIP," kata Rocky Gerung.

Bagi Rocky, polemik antarpartai seperti ini hanya mengalihkan perhatian dari persoalan yang lebih esensial, yaitu aspirasi rakyat yang menolak kenaikan pajak tersebut. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Guntur Romli Kritik Kebijakan Kenaikan Tarif PPN 12 Persen: Bisa Turun 5 Persen, Kenapa Harus Dipaksa Naik?

Guntur Romli memberikan pandangannya terkait isu kebijakan kenaikan tarif PPN 12 persen, Guntur menyebut PPN dimungkinkan untuk bisa turun

Gerindra dan PDIP Ribut Soal Inisiator Kenaikan Tarif PPN 12 Persen, Denny Siregar: Saling Tuding, Korban Dilupakan

Denny Siregar menanggapi polemik Partai Gerindra dan PDI Perjuangan yang saling tuding inisiator kebijakan kenaikan PPN 12 persen

Sebut Pengangguran Menurun, Jubir Kantor Komunikasi Kepresidenan Dedek Prayudi Dapat Banyak Bantahan dari Warganet

Salah satu jubir kantor komunikasi kepresidenan, Dedek Prayudi dapat bantahan dari warganet usai sebut pengangguran di Indonesia menurun

Henri Subiakto Jelaskan Persamaan Jokowi dan Prabowo Dalam Menangani Kasus Korupsi: Bicara Mencla-mencle

Henri Subiakto, Dosen UNAIR, menjelaskan persamaan Joko Widodo dan Presiden RI, Prabowo Subianto dalam mengatasi kasus korupsi

Soroti Masyarakat Kelas Menengah di Indonesia, Mardani Ali Sera Sebut Kenaikan Tarif PPN 12 Persen Memberatkan

Mardani Ali Sera baru-baru ini menyoroti masyarakat kelas menengah di Indonesia dan kebijakan kenaikan tarif PPN 12 persen

Berita Terkini

wave

Nama Wagub Sulteng Terseret Dugaan Kasus Makelar Proyek RSUD Undata Palu, Renny Lamadjido: Saya Tegaskan Itu Tidak Benar

Wagub Sulteng Reny A Lamadjido bantah terlibat dalam kasus dugaan makelar proyek di RSUD Undata Palu yang melibatkan Indrawarti.

Menghadirkan Komedi yang Lebih Meledak dari Film Pertamanya, Inilah Sinopsis Film Agak Laen: Menyala Pantiku

Film Agak Laen akan mendapat bagian kedua berjudul Agak Laen: Menyala Pantiku, yang diklaim akan lebih kocak dari film pertamanya

Akun FB Anonim Ungkap Kuasa Staff Mengatur Proyek di RSUD Undata Palu, Indrawati: Itu Fitnah

Nama Indrawati diungkap akun FB anonim sebagai pengatur proyek di RSUD Undata, disebut sebagai penentu rekanan sekaligus pengumpul fee.

KLH Tegas Tangani Kasus Impor Limbah B3 PT Esun, Pastikan Penegakan Hukum dan Perlindungan Lingkungan

KLH tindak impor limbah B3 ilegal PT Esun di Batam, tekankan bahaya kesehatan, lingkungan, dan komitmen Konvensi Basel.

Forensik Ungkap Luka di Tubuh AR (8) yang Ditemukan Tewas di Kamar Kos Jakarta Utara

Polisi dan RS Polri ungkap hasil forensik kematian AR (8) di kos Penjaringan, dengan luka serius dan investigasi lanjutan.


See All
; ;