Meresapi Pemikiran Tan Malaka Seperti Berkaca pada Cermin Retak, Memunculkan Mozaik Gagasan yang Membingungkan

Ket. Foto: Meresapi Pemikiran dari Tan Malaka
Ket. Foto: Meresapi Pemikiran dari Tan Malaka Source: (Foto/ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/YU)

Nasional, gemasulawesi – Meresapi pemikiran Ibrahim Gelar Datuk Sutan Malaka atau Tan Malaka seperti berkaca pada cermin yang retak, memunculkan mozaik gagasan yang mencengangkan, membingungkan, dan juga berbahaya.

Dalam sejarah Indonesia, Tan Malaka berdiri di antara kekaguman dan kontroversi.

Gagasan dan idealisme Tan Malaka, seperti yang dituangkan dalam Naar de Republiek Indonesia atau Menuju Republik Indonesia dan Madilog atau Materialisme, Dialektika, Logika, pernah dilarang di negerinya sendiri.

Banyak juga yang mengibaratkan sosoknya sebagai Che Guevara-nya Indonesia karena sama-sama merupakan sosok revolusi yang ikonik.

Baca Juga:
Kementan Pastikan Akan Bekerja Sama dengan Pemda untuk Perlancar Distribusi Bahan Baku Pangan dalam Program Makan Bergizi Gratis

Dalam Naar de Republiek Indonesia, diketahui Tan menggagas republik sebagai pemerintahan ideal yang dipimpin rakyat tanpa diskriminasi.

Konsep ini lahir jauh sebelum Soekarno, Hatta, serta tokoh lain mencetuskan proklamai kemerdekaan.

Tan menginginkan kemerdekaan 100 persen tanpa kompromi, berbeda dengan Soekarno-Hatta yang memilih diplomasi.

Dikutip dari Antara, Tan Malaka menghubungkan kemerdekaan politik dengan transformasi sosial dan ekonomi.

Baca Juga:
Jokowi Singgung Megawati Saat Dikaitkan dengan Ucapan Hasto Kristiyanto Soal Jabatan Presiden 3 Periode

Dalam Madilog, dia menawarkan pendekatan rasional untuk memecahkan persoalan masyarakat, dengan pendidikan dan ilmu pengetahuan sebagai senjata melawan ketidakadilan.

Meski begitu, keterkaitannya dengan Marxisme membuat Tan dianggap berbahaya, terutama di era Orde Baru, sehingga buku-bukunya dilarang bersama dengan karya Karl Marx dan Lenin.

Tetapi, pemikiran Tan melampaui komunisme. Madilog, misalnya, merupakan karya yang sangat berorientasi pada rasionalitas, mengajarkan cara berpikir kritis dan ilmiah kepada masyarakat.

Sebagai magnum opus Tan Malaka, Madilog juga menyajikan pemikiran yang relevan apabila dikaitkan dengan berbagai macam diskursus termasuk mengenai kemiskinan yang depresif.

Baca Juga:
Soroti Natalius Pigai yang Singgung Kegagalan Mahfud MD, Denny Siregar: Ga Usah Ngurus yang Bukan Tupoksinya

Dia menuliskan di antaranya ‘Si lapar yang kurus kering tidak akan dapat kita kenyangkan dengan kata kenyang saja walaupun kita ulangi 1001 kali’.

Kutipan itu adalah elaborasi dari pemikiran seorang Tan yang ingin menerangkan bahwa hanya sekadar kata-kata tidak akan mampu mengadakan sesuatu.

Sayangnya, stigma terhadap Marxisme membuat karya-karya Tan Malaka sulit untuk diakses.

Baru setelah reformasi, masyarakat mulai membaca kembali gagasan-gagasannya.

Baca Juga:
Rieke Diah Pitaloka Dilaporkan ke MKD Karena Kritik PPN 12 Persen, Guntur Romli: Ini Upaya Intimidasi Wakil Rakyat

Minat terhadap karya Tan meningkat tetapi pelarangan di masa lalu menyisakan dampak, terutama dalam hal literasi sejarah bangsa. 

Oleh Hanni Sofia (Antara)

...

Artikel Terkait

wave

Kementan Pastikan Akan Bekerja Sama dengan Pemda untuk Perlancar Distribusi Bahan Baku Pangan dalam Program Makan Bergizi Gratis

Kementerian Pertanian memastikan akan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memperlancar distribusi bahan baku pangan.

Jokowi Singgung Megawati Saat Dikaitkan dengan Ucapan Hasto Kristiyanto Soal Jabatan Presiden 3 Periode

Jokowi memberikan bantahan terkait isu permintaan perpanjangan masa jabatan sebagai Presiden yang dikaitkan dengan dirinya

Soroti Natalius Pigai yang Singgung Kegagalan Mahfud MD, Denny Siregar: Ga Usah Ngurus yang Bukan Tupoksinya

Denny Siregar menanggapi Menteri HAM, Natalius Pigai yang menyinggung kegagalan utama Mahfud MD saat menjabat sebagai Menko Polhukam

Rieke Diah Pitaloka Dilaporkan ke MKD Karena Kritik PPN 12 Persen, Guntur Romli: Ini Upaya Intimidasi Wakil Rakyat

Guntur Romli turut memberikan tanggapan usai anggota DPR, Rieke Diah Pitaloka dilaporkan ke MKD setelah kritik kebijakan PPN 12 persen

Soroti Hakim yang Vonis Harvey Moeis 6,5 Tahun Penjara, Umar Hasibuan: Semoga KPK Tangkap Eko Aryanto

Umar Hasibuan berharap agar hakim Eko Aryanto, yang memberi vonis 6,5 tahun penjara untuk Harvey Moeis, ditangkap KPK atau Kejagung

Berita Terkini

wave

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.


See All
; ;