Bukan Zakat, Ferdinand Hutahaean Sebut Ada 4 Sumber yang Bisa Bantu Anggaran Program Makan Bergizi Gratis

Tangkap layar video Ferdinand Hutahaean, yag Tengah menyoroti anggaran program makan bergizi gratis
Tangkap layar video Ferdinand Hutahaean, yag Tengah menyoroti anggaran program makan bergizi gratis Source: (Foto/YouTube/@Ferdinand Hutahaean)

Nasional, gemasulawesi - Politisi sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Police Monitoring, Ferdinand Hutahaean, memberikan sorotan tajam terkait pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah.

Dalam video yang diunggah melalui channel YouTube resminya pada Minggu, 19 Januari 2025, Ferdinand menyebut bahwa meskipun program ini sangat baik, ada tantangan besar dalam merealisasikannya, terutama dalam hal pendanaan.

"Program ini bagus tapi tidak mudah melaksanakannya, ketidakmudahan itu terutama pada soal anggaran," jelas Ferdinand dalam videonya.

Ferdinand menyoroti sejumlah usulan dari para pejabat yang berupaya mencari sumber pendanaan untuk program MBG.

Baca Juga:
Soroti Menteri KKP yang Minta Pembongkaran Pagar Laut Tangerang Ditunda, Said Didu: Sepertinya Perintah Jokowi

Beberapa ide yang muncul, seperti mengandalkan iuran masyarakat atau menggunakan dana zakat, menurut Ferdinand, bukanlah langkah yang bijak.

Ia menegaskan bahwa ada cara lain yang lebih adil dan efektif untuk memenuhi kebutuhan anggaran program tersebut.

Untuk mengatasi tantangan anggaran ini, Ferdinand menawarkan empat solusi konkret yang menurutnya dapat membantu pemerintah menjalankan program MBG tanpa membebani masyarakat kecil.

Solusi pertama yang diusulkan adalah pemotongan 30% dari gaji para pejabat di Indonesia.

Baca Juga:
Adi Prayitno Soal Siswa SD yang Keluhkan Rasa Lauk Program MBG: Ga Usah Dihardik, Cukup Perbaiki Rasanya

Menurut Ferdinand, langkah ini dapat menjadi langkah nyata bagi para pejabat untuk berkontribusi langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.

"Makanya, saya menyatakan lebih bagus seluruh pejabat ini, kita hitung aja gaji pejabat semuanya, ya dipotong saja 30% untuk iuran membantu program makan bergizi gratis," kata Ferdinand.

Solusi kedua yang diajukannya adalah mengejar pajak sawit yang selama ini tidak dibayar oleh para pelaku usaha besar di sektor tersebut.

Ferdinand merujuk pada pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan yang sebelumnya menyebutkan adanya potensi penerimaan pajak sebesar 300 triliun rupiah dari industri sawit yang belum terpenuhi.

Baca Juga:
Lama Tak Terdengar, Denny Siregar Pertanyakan Kabar Layanan Lapor Mas Wapres Karya Gibran: Ko Sepi-sepi Aja

"Yang kedua, saya mengusulkan agar pemerintah segera mengejar apa yang pernah disampaikan pak Luhut Binsar Pandjaitan tentang 300 triliun pajak dari sawit yang dikemplang, tidak dibayar," jelas Ferdinand.

Selanjutnya, Ferdinand meminta pemerintah untuk membuat regulasi baru yang dapat menghasilkan pendapatan tambahan dari tambang nasional.

Ia menilai bahwa sektor tambang memiliki potensi besar untuk mendukung program semacam MBG jika dikelola dengan baik.

"Yang ketiga, saya berharap agar pemerintah membuat regulasi baru untuk mendapatkan uang lebih dari tambang-tambang nasional kita," katanya.

Baca Juga:
Heboh Deddy Corbuzier Kritik Siswa yang Keluhkan Menu MBG, Politikus Demokrat: Dekat Kekuasaan Bisa Jadi Sombong

Solusi terakhir yang diusulkan Ferdinand adalah melelang aset-aset sitaan koruptor.

Ia menekankan bahwa hasil lelang tersebut harus digunakan untuk membiayai program MBG dan tidak boleh digunakan untuk keperluan lain.

"Pemerintah harus segera melelang semua aset sitaan koruptor, dan seluruh harta koruptor yang disita itu harus disetorkan ke negara untuk membiayai program makan bergizi gratis ini," jelasnya.

Dengan memberikan solusi-solusi konkret ini, Ferdinand berharap pemerintah dapat mengatasi tantangan pendanaan untuk program MBG tanpa mengorbankan kepentingan masyarakat kecil.

Usulan-usulannya menekankan pentingnya kontribusi dari para pemangku kepentingan dan optimalisasi sumber daya yang ada untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Soroti Menteri KKP yang Minta Pembongkaran Pagar Laut Tangerang Ditunda, Said Didu: Sepertinya Perintah Jokowi

Said Didu menyoroti Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono yang meminta pembongkaran pagar laut di Tangerang ditunda sementara

Adi Prayitno Soal Siswa SD yang Keluhkan Rasa Lauk Program MBG: Ga Usah Dihardik, Cukup Perbaiki Rasanya

Pengamat politik Adi Prayitno menyoroti polemik siswa SD yang mengeluhkan rasa lauk di menu program makan bergizi gratis

Lama Tak Terdengar, Denny Siregar Pertanyakan Kabar Layanan Lapor Mas Wapres Karya Gibran: Ko Sepi-sepi Aja

Denny Siregar mempertanyakan kabar layanan pengaduan Lapor Mas Wapres yang diinisiasi oleh Wapres RI, Gibran Rakabuming Raka

Kritik Menu Program Makan Bergizi Gratis, Dokter Tifa Sebut Anggaran Seporsi MBG Sebenarnya Hanya 5 Ribu

Dokter Tifa baru-baru ini menyoroti program pemerintah, makanan bergizi gratis senilai Rp10 ribu per porsi untuk anak sekolah

Heboh Deddy Corbuzier Kritik Siswa yang Keluhkan Menu MBG, Politikus Demokrat: Dekat Kekuasaan Bisa Jadi Sombong

Politikus Partai Demokrat, Andi Arief mengomentari Deddy Corbuzier yang baru-baru ini jadi sorotan karena kritik anak yang keluhkan menu MBG

Berita Terkini

wave

Menghadirkan Komedi yang Lebih Meledak dari Film Pertamanya, Inilah Sinopsis Film Agak Laen: Menyala Pantiku

Film Agak Laen akan mendapat bagian kedua berjudul Agak Laen: Menyala Pantiku, yang diklaim akan lebih kocak dari film pertamanya

Akun FB Anonim Ungkap Kuasa Staff Mengatur Proyek di RSUD Undata Palu, Indrawati: Itu Fitnah

Nama Indrawati diungkap akun FB anonim sebagai pengatur proyek di RSUD Undata, disebut sebagai penentu rekanan sekaligus pengumpul fee.

KLH Tegas Tangani Kasus Impor Limbah B3 PT Esun, Pastikan Penegakan Hukum dan Perlindungan Lingkungan

KLH tindak impor limbah B3 ilegal PT Esun di Batam, tekankan bahaya kesehatan, lingkungan, dan komitmen Konvensi Basel.

Forensik Ungkap Luka di Tubuh AR (8) yang Ditemukan Tewas di Kamar Kos Jakarta Utara

Polisi dan RS Polri ungkap hasil forensik kematian AR (8) di kos Penjaringan, dengan luka serius dan investigasi lanjutan.

Tragedi Cakung: Suami Bakar Istri hingga Tewas, Diduga Konsumsi Narkoba saat Ditangkap

Seorang pria di Cakung membakar istrinya hingga tewas karena masalah sepele, diduga dalam pengaruh narkoba.


See All
; ;