Islah Bahrawi Kecewa Investasi Batal Masuk ke Indonesia Karena Ormas: Percuma Pemerintah Mudahkan Birokrasi

Tangkap layar video yang menampilkan pegiat media sosial, Islah Bahrawi
Tangkap layar video yang menampilkan pegiat media sosial, Islah Bahrawi Source: (Foto/Instagram/@islah_bahrawi)

Nasional, gemasulawesi - Pegiat media sosial Islah Bahrawi baru-baru ini mengungkapkan kekecewaannya terhadap kabar yang menyebut bahwa aktivitas organisasi masyarakat (ormas) menjadi salah satu penyebab batalnya investasi ratusan triliun rupiah masuk ke Indonesia.

Islah menyoroti bahwa meskipun pemerintah telah berupaya memudahkan birokrasi bagi investor, adanya gangguan dari ormas justru menghambat investasi yang seharusnya bisa berjalan lancar.

Sebelumnya, Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI), Sanny Iskandar, menyatakan bahwa kerugian akibat aktivitas ormas terhadap investasi industri di Indonesia telah mencapai angka yang sangat besar. 

Menurutnya, bukan hanya biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh investor akibat gangguan tersebut, tetapi juga adanya calon investor yang mengurungkan niatnya untuk menanamkan modal di Indonesia.

Baca Juga:
Adi Prayitno Soroti Separuh Dana Bansos Rp 500 Triliun Tidak Tepat Sasaran: Pengawasannya Gimana Selama ini?

Sanny menambahkan bahwa masalah ini sebenarnya sudah lama terjadi, tetapi sering kali tidak mendapat perhatian serius di tingkat nasional.

Ia menilai pemerintah telah melakukan promosi besar-besaran untuk menarik minat investor asing, namun begitu mereka tiba di daerah tertentu, banyak yang akhirnya menghadapi tekanan dari oknum yang mengatasnamakan ormas.

"Begitu investor masuk ke daerah, udah. Dikerjain habis-habisan. Jadi ngadepin yang mereka (ormas) itu," jelas Sanny Iskandar pada Kamis, 6 Februari 2025.

Menanggapi pernyataan tersebut, Islah Bahrawi mengungkapkan kekecewaannya melalui akun X resminya @islah_bahrawi pada Sabtu, 8 Februari 2025.

Baca Juga:
Bahlil Lahadalia Sebut Ibu Kota Bakal Pindah ke IKN pada Tahun 2028, Denny Siregar: Itu Urusan Presiden

Dalam unggahannya, ia menegaskan bahwa upaya pemerintah dalam menyederhanakan regulasi investasi menjadi tidak berarti jika di lapangan masih terjadi praktik pemalakan oleh kelompok-kelompok tertentu yang mengatasnamakan ormas.

"Jadi percuma pemerintah memudahkan birokrasi bagi investor, tapi di bawah dipalak ratusan preman berkedok Ormas," tulis Islah dalam cuitannya, sambil mengunggah ulang berita mengenai batalnya investasi ratusan triliun rupiah akibat aktivitas ormas.

Tidak hanya itu, Islah juga membagikan pengalaman pribadinya dalam berinteraksi dengan investor asing yang pernah menghadapi gangguan dari ormas.

Dalam unggahan yang sama, ia menceritakan bahwa lima tahun lalu, dirinya sempat bertemu dengan investor manufaktur dari Korea dan Jepang yang mengalami tekanan dari ormas.

Baca Juga:
Nusron Wahid Bantah Isu Kebakaran Kementerian ATR/BPN Disengaja untuk Hilangkan Barang Bukti Masalah Pertanahan

Oknum tersebut meminta jatah uang kepada investor dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal.

Akibat perlakuan yang tidak profesional ini, para investor akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan rencana mereka di Indonesia.

Bahkan, menurut Islah, salah satu investor tersebut lebih memilih untuk mengalihkan investasinya ke Vietnam, yang dianggap memiliki lingkungan bisnis yang lebih kondusif. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Adi Prayitno Soroti Separuh Dana Bansos Rp 500 Triliun Tidak Tepat Sasaran: Pengawasannya Gimana Selama ini?

Pengamat politik, Adi Prayitno menanggapi pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan yang sebut separuh dari dana bansos Rp500 T tidak tepat sasaran

Bahlil Lahadalia Sebut Ibu Kota Bakal Pindah ke IKN pada Tahun 2028, Denny Siregar: Itu Urusan Presiden

Denny Siregar memberikan komentar menanggapi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang menyebut ibu kota negara akan pindah ke IKN pada 2028

Nusron Wahid Bantah Isu Kebakaran Kementerian ATR/BPN Disengaja untuk Hilangkan Barang Bukti Masalah Pertanahan

Menteri ATR/BPN Nusron Wahid membantah isu yang sebut kebakaran di gedung Kementerian ATR/BPN disengaja untuk hilangkan bukti kasus

Denny Siregar Komentari Rencana Menko Yusril Pulangkan Terpidana Reynhard Sinaga ke Indonesia: Buang-buang Uang Negara

Begini tanggapan dari Denny Siregar terkait rencana Menko Yusril Ihza Mahendra yang ingin memulangkan terpidana Reynhard Sinaga dari Inggris

Tak Puas Hanya Menyita Barang Bukti, Kepala BNN Ingin Pelaku Jaringan Narkoba Dimiskinkan, Begini Alasannya

Kepala BNN Marthinus Hukom menyebut perlunya memiskinkan para pelaku jaringan narkoba agar bisnis haram tidak bisa dijalankan

Berita Terkini

wave

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.


See All
; ;