Nasional, gemasulawesi - Sebanyak 505 kepala daerah dijadwalkan mengikuti retret kepemimpinan di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, mulai 21 hingga 28 Februari 2025.
Program ini dirancang untuk memberikan pembekalan kepada para kepala daerah terkait tugas dan tanggung jawab mereka, serta strategi kepemimpinan dalam menjalankan pemerintahan di daerah masing-masing.
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, menjelaskan bahwa pemilihan Magelang sebagai lokasi retret bukan tanpa alasan.
Akmil dinilai sebagai tempat yang lebih efektif dan efisien karena sudah memiliki sarana dan prasarana yang dapat langsung digunakan tanpa perlu anggaran tambahan.
Diketahui, lokasi ini sebelumnya juga telah digunakan untuk retret bagi para menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih, sehingga fasilitas yang tersedia masih dalam kondisi siap pakai.
"Daripada mengeluarkan anggaran lagi untuk tempat lain (tempat untuk retret), ya lebih efektif efisien di situ saja (Akmil Magelang). Karena tenda-tendanya bisa menggunakan yang sudah disiapkan dan sempat digunakan oleh para menteri," ujar Bima Arya, dilansir pada Senin, 10 Februari 2025.
Untuk mekanisme keberangkatan para kepala daerah ke Magelang, pemerintah masih mengkaji beberapa opsi.
Salah satu skenario yang dipertimbangkan adalah mengumpulkan seluruh peserta terlebih dahulu di Gedung Agung Yogyakarta sebelum diberangkatkan bersama-sama menggunakan bus ke Magelang.
Apabila rencana tersebut terlaksana, Bima Arya berharap Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, dapat turut serta dalam acara pelepasan tersebut.
Kehadiran Sri Sultan diharapkan dapat memberikan dukungan moral kepada para kepala daerah sebelum mereka menjalani rangkaian pembekalan yang telah disusun oleh Kementerian Dalam Negeri bersama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).
Dalam retret tersebut, kepala daerah akan mendapatkan tiga materi utama. Pertama, pemahaman mendalam mengenai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) mereka sebagai pemimpin daerah.
Kedua, arahan strategis terkait Astacita, yaitu visi pembangunan nasional yang akan disampaikan langsung oleh beberapa menteri.
Ketiga, pembekalan kepemimpinan yang akan diberikan oleh Lemhanas guna memperkuat kapasitas kepala daerah dalam menghadapi berbagai tantangan pemerintahan.
Selain itu, Menteri Keuangan juga dijadwalkan memberikan materi khusus yang membahas efisiensi anggaran bagi pemerintah daerah.
Materi ini dianggap penting agar kepala daerah dapat mengelola anggaran dengan lebih baik, terutama dalam menghadapi keterbatasan sumber daya dan tuntutan pembangunan yang semakin kompleks.
Retret kepemimpinan ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi kepala daerah untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap tata kelola pemerintahan yang baik. (*/Risco)