Politikus PDIP Tantang Erick Thohir Bantah Pernyataan Ahok soal Mafia di Pertamina yang Sebabkan Kasus Korupsi

Potret Menteri BUMN, Erick Thohir sedang berjalan bersama Mayor Teddy
Potret Menteri BUMN, Erick Thohir sedang berjalan bersama Mayor Teddy Source: (Foto/Instagram/@sekretariat.kabinet)

Nasional, gemasulawesi - Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Guntur Romli, turut menanggapi pernyataan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait kasus korupsi yang terjadi di Pertamina.

Ahok sebelumnya menyebut bahwa orang-orang yang bekerja di Pertamina Patra Niaga, tempat dugaan praktik korupsi terjadi, berasal dari Petral, perusahaan yang dahulu dikenal sebagai sarang mafia migas sebelum akhirnya dibubarkan oleh pemerintah.

Salah satu nama yang menjadi perhatian adalah Riva Siahaan, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi minyak di Pertamina.

Menurut Ahok, keberadaan orang-orang dari Petral di Patra Niaga menimbulkan pertanyaan besar tentang reformasi yang dilakukan di sektor migas.

Baca Juga:
Kejagung RI Tegaskan BBM Pertamina yang Kini Beredar Aman dan Sudah Sesuai Spesifikasi, Begini Alasannya

Dalam pandangannya, hanya Direktur Utama Pertamina dan Menteri BUMN yang memiliki kewenangan untuk memberhentikan seorang Dirut di lingkungan Pertamina.

Menanggapi hal tersebut, Guntur Romli menyampaikan pandangannya melalui akun X resminya, @GunRomli, pada 1 Maret 2025.

Menurut Guntur Romli, pernyataan Ahok dapat menarik kesimpulan jika jaringan mafia Petral masih bertahan di Pertamina, dan bahkan diduga tetap dibiarkan ada oleh pihak-pihak tertentu yang memiliki kepentingan.

"Jadi kesimpulannya, kalau rezim dan mafia Petral masih terus bercokol di Pertamina, jangan-jangan hal itu memang dipelihara," tulis Guntur Romli.

Baca Juga:
Anggaran Gelar PSU Pilkada 2024 Capai Rp 1 Triliun, Komisi II DPR Sebut Perlu Bantuan APBN Rp 700 Miliar

Pernyataan Guntur Romli ini membuka diskusi lebih luas mengenai bagaimana reformasi di tubuh Pertamina berjalan setelah pembubaran Petral.

Kemudian, Guntur Romli juga mengkritik Menteri BUMN Erick Thohir. Ia menilai bahwa Menteri BUMN tidak mungkin tidak mengetahui keberadaan eks anggota Petral di Pertamina Patra Niaga.

Oleh karena itu, ia meminta Erick Thohir untuk membantah pernyataan Ahok.

"Menteri BUMN gak mungkin gak tahu.. Pak menteri, silakan bantah pernyataan Ahok itu," lanjut Guntur Romli dalam cuitannya.

Baca Juga:
DPR RI Sebut PSU Pilkada 2024 Berpotensi Habiskan Biaya Hingga 1 Triliun, Begini Rincian Anggarannya

Pernyataan ini memicu perdebatan di media sosial. Sebagian warganet mendukung pernyataan Guntur Romli dan meminta Menteri BUMN memberikan klarifikasi mengenai hal ini.

Mereka menilai bahwa jika memang ada jaringan lama yang masih beroperasi, pemerintah harus bertindak lebih tegas dalam membersihkan Pertamina dari praktik-praktik yang merugikan negara. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Kejagung RI Tegaskan BBM Pertamina yang Kini Beredar Aman dan Sudah Sesuai Spesifikasi, Begini Alasannya

Kejaksaan Agung RI menegaskan bahwa BBM dari Pertamina yang kini beredar aman dan sesuai dengan spesifikasi, begini alasannya

Anggaran Gelar PSU Pilkada 2024 Capai Rp 1 Triliun, Komisi II DPR Sebut Perlu Bantuan APBN Rp 700 Miliar

Ketua Komisi II DPR, Rifqinizamy Karsayuda menilai perlunya bantuan senilai Rp 700 miliar dari APBN guna menggelar PSU Pilkada 2024

DPR RI Sebut PSU Pilkada 2024 Berpotensi Habiskan Biaya Hingga 1 Triliun, Begini Rincian Anggarannya

Anggota Komisi II DPR RI, Dede Yusuf menilai bahwa diperlukan anggaran sampai Rp 1 triliun untuk menggelar PSU Pilkada 2025

Buntut Kasus Korupsi Minyak di Pertamina, Denny Siregar Nilai Masyarakat Banyak yang Sudah Tidak Percaya Pemerintah

Pegiat medsos, Denny Siregar menilai bahwa kepercayaan terhadap pemerintah luntur setelah terjadi kasus korupsi minyak di Pertamina

PT Sritex Resmi Tutup Mulai 1 Maret 2025, Wamenaker Immanuel Ebenezer Jadi Sorotan dan Dicari Warganet

Wamenaker RI, Immanuel Ebenezer jadi perhatian warganet setelah terdengar kabar bahwa PT Sritex resmi bakal tutup mulai 1 Maret 2025

Berita Terkini

wave

Tim DVI Polri Selesaikan Identifikasi Korban Kecelakaan Helikopter BK117 D3 di Kalsel

Semua jenazah korban helikopter jatuh di Kalimantan Selatan berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri dengan proses teliti.

Remaja 16 Tahun Diamankan Terkait Kematian Mahasiswi di Indekos Ciracas

Polisi amankan remaja FF (16) terkait dugaan penganiayaan mahasiswi IM (23) yang ditemukan tewas di indekos Ciracas.

Ledakan Misterius di Pondok Cabe Ilir, Tujuh Korban dan Delapan Rumah Rusak

Ledakan di Pondok Cabe Ilir, akibat tabung gas, menewaskan tujuh korban, rusak delapan rumah, penyelidikan forensik masih berlangsung.

Koperasi Didorong Kelola Tambang, Pemerintah Siapkan Regulasi dan Modal Awal

Pemerintah siapkan aturan baru beri koperasi hak kelola tambang hingga 2.500 hektare, dukung ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.

Kasus Penyiksaan Anak di Kebayoran Lama: EF Terungkap Bukan Ayah Kandung, Dijerat Pasal Perlindungan Anak

Polri ungkap EF bukan ayah kandung AMK. Bersama SNK, ia ditetapkan tersangka penyiksaan anak dan terancam hukuman berat.


See All
; ;