Nasional, gemasulawesi - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mendorong para pelaku usaha yang membangun dan mengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk mempercepat realisasi investasi.
Ia menegaskan bahwa percepatan tersebut sangat penting agar peran KEK benar-benar terasa dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurutnya, langkah ini juga menjadi bagian dari upaya Indonesia untuk mempercepat pencapaian target sebagai negara berbasis industri yang kuat dan berdaya saing.
Ia menilai bahwa agar Indonesia bisa bertransformasi menjadi negara industri, diperlukan sumbangsih sektor manufaktur terhadap PDB yang melebihi angka 20 persen.
Baca Juga:
Belajar dari Pemakzulan Fadli Hasan, Wabup Parigi Moutong Abdul Sahid Bisa Bernasib Sama
Airlangga menyampaikan bahwa salah satu indikator peningkatan investasi terlihat dari pertumbuhan di kawasan ekonomi khusus (KEK).
Saat ini, kontribusi industri pengolahan terhadap PDB berada di angka 18,67 persen.
Menurutnya, Indonesia baru bisa disebut sebagai negara industri jika kontribusi sektor tersebut menembus angka di atas 20 persen.
Karena itu, ia meminta seluruh BUPP KEK untuk terus mendorong investasi dan memperkuat peran industri pengolahan dalam struktur ekonomi nasional.
Ia juga menyoroti bahwa pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II tahun 2025 tercatat sebesar 5,12 persen secara tahunan (year-on-year).
Salah satu pendorong utama pertumbuhan tersebut adalah peningkatan komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang tumbuh 6,99 persen secara tahunan.
Sebagai Ketua Dewan Nasional KEK, Airlangga menambahkan bahwa keberadaan KEK, kawasan industri (KI), serta aliran investasi yang masuk memiliki peran penting dalam menjaga dan memperkuat laju pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi di kawasan Sulawesi menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan rata-rata nasional, terutama berkat hadirnya kawasan industri seperti yang ada di Morowali dan Bantaeng.
Baca Juga:
Giliran Proyek Sekolah dan Rumah Sakit Diduga ‘Dikerjai’ Wakil Bupati Parigi Moutong
Airlangga menambahkan bahwa dalam rapat terbatas yang berlangsung pada 22 Juli 2025, Presiden Prabowo Subianto telah menyampaikan arahan langsung kepada para pimpinan BUPP KEK.
Arahan tersebut menekankan pentingnya percepatan investasi dan peningkatan penyerapan tenaga kerja di setiap kawasan ekonomi khusus.
Presiden, kata Airlangga, juga secara khusus meminta agar pengembangan KEK yang berfokus pada sektor pendidikan digital dan layanan kesehatan dipercepat.
"Catatan pentingnya adalah KEK yang diproyeksikan menjadi model pengembangan layanan kesehatan, salah satunya KEK Batam yang akan bekerja sama dengan Rumah Sakit Apollo. Ini bisa menjadi pengubah peta industri kesehatan nasional, dan menjadi pesaing kuat bagi Singapura maupun Penang," jelasnya.
Baca Juga:
Polda Sumsel Latih 180 Personel Hadapi Karhutla Jelang Musim Kemarau
Ia menambahkan, "Untuk mendatangkan investor, biasanya mereka mensyaratkan keberadaan rumah sakit kelas satu, konektivitas penerbangan langsung ke Bandara Hang Nadim Batam, serta pelabuhan yang representatif, seperti di KEK Tanjung Kelayang."
Airlangga menambahkan bahwa keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di berbagai daerah diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang kerja bagi masyarakat setempat.
Ia juga menekankan pentingnya peran perusahaan-perusahaan yang beroperasi di KEK untuk turut serta mendukung peningkatan kualitas pendidikan di lingkungan sekitar.
Pemerintah, lanjutnya, telah memberikan insentif berupa potongan pajak hingga 200 persen bagi perusahaan yang terlibat dalam program pendidikan maupun pelatihan vokasi.
Baca Juga:
KPK Ungkap Status Paspor Harun Masiku, Hasto Kristiyanto Sempat Jadi Tersangka dan Diberi Amnesti
Tidak hanya itu tapi juga berharap pengembangan KEK di seluruh Indonesia tidak hanya fokus pada sektor usaha, tetapi juga berkontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, peningkatan nilai PDB, dan mendatangkan lebih banyak investasi.
“Kita ingin KEK menjadi motor penggerak perekonomian nasional. Presiden sudah memberikan arahan, bahwa dalam tiga tahun mendatang, pertumbuhan ekonomi ditargetkan mencapai angka 8 persen. Kuncinya cuma dua: KEK dan digitalisasi. Tidak ada sektor lain yang bisa mempercepat akselerasi ekonomi secepat dua hal ini,” ujarnya. (*/Zahra)