Nasional, gemasulawesi - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berupaya menginisiasi agar layanan bus Transjakarta bisa terhubung secara rutin dengan Pelabuhan Tanjung Priok.
“Kami sedang mencoba mendorong inisiatif ini dan saat ini masih berada di tahap pembicaraan awal. Kami berupaya mengangkat kembali rencana tersebut karena kami memiliki data pendukungnya,” ucap Direktur Prasarana Integrasi Transportasi Antarmoda Kemenhub, Sigit Irfansyah.
Sigit menjelaskan bahwa sebelumnya layanan bus Transjakarta memang sempat melayani rute ke Pelabuhan Tanjung Priok, namun operasionalnya tidak berlangsung secara tetap, melainkan hanya dijalankan berdasarkan permintaan atau kondisi tertentu.
"Hari ini kami masih dalam tahap pembahasan awal, karena sebelumnya Transjakarta memang pernah dijalankan berdasarkan permintaan, misalnya saat momen arus mudik Lebaran mereka sempat beroperasi," ujarnya.
Baca Juga:
Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 5,1–5,2 Persen di 2025, Didorong Konsumsi dan Investasi
Pengoperasian layanan Transjakarta dinilai sebagai salah satu solusi yang tepat untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di wilayah Jakarta.
Kehadiran bus Transjakarta memberi alternatif transportasi yang lebih efisien, khususnya bagi masyarakat yang sebelumnya mengandalkan kendaraan pribadi.
Dengan semakin banyaknya warga yang beralih ke transportasi umum seperti Transjakarta, beban jalan dari kendaraan pribadi diharapkan dapat berkurang secara signifikan.
“Ini adalah solusi untuk transportasi di Jakarta. Layanan ini memudahkan masyarakat, khususnya mereka yang biasa bepergian dengan Transjakarta, karena harganya juga relatif lebih murah,” ujar Sigit.
Baca Juga:
Evakuasi Tuntas, Perjalanan KRL Bogor-Jakarta Masih Alami Penyesuaian
Ia menyebutkan bahwa beberapa pihak yang berkepentingan di Pelabuhan Tanjung Priok menunjukkan sikap positif terhadap rencana integrasi layanan bus Transjakarta.
Di antara pihak yang dimaksud adalah otoritas Bea Cukai, yang menyatakan kesediaannya untuk turut serta dalam mendukung upaya tersebut.
Selain itu, Pelindo juga dilaporkan siap bekerja sama untuk mewujudkan layanan transportasi yang lebih terhubung di kawasan pelabuhan.
Menurutnya, seluruh pihak yang berkepentingan menunjukkan dukungan penuh terhadap rencana ini. Harapannya, kehadiran transportasi umum di kawasan pelabuhan bisa mengurangi dominasi kendaraan pribadi di Pelabuhan Tanjung Priok.
Baca Juga:
Sebanyak 50 Narapidana di Sejumlah UPT Lapas dan Rutan Sulsel Mendapatkan Amnesti Presiden
Kementerian Perhubungan, melalui Direktorat Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda (Ditjen Intram), tengah memperkuat sistem transportasi terhubung guna mendorong efisiensi distribusi logistik, menekan emisi karbon, serta mempercepat laju pertumbuhan ekonomi nasional.
Di sisi lain, Direktur Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda, Risal Wasal, menyoroti sejumlah persoalan besar yang dihadapi sektor transportasi di Indonesia, mulai dari kemacetan lalu lintas yang semakin memburuk, tingginya ongkos logistik, hingga ketergantungan pada transportasi darat.
Sebagai jawaban atas tantangan itu, Risal menekankan pentingnya membangun sistem transportasi yang saling terintegrasi lintas moda maupun wilayah.
Ia menambahkan bahwa transportasi tidak semata soal pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga menyangkut konektivitas sistem dan kualitas pelayanan yang menyatu. (*/Zahra)