Nasional, gemasulawesi – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga, mengajak para mahasiwa untuk ikut berperan dalam mempromosikan kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan.
Dalam keterangannya di Jakarta hari Minggu, tanggal 14 Juli 2024, konstitusi telah menjamin perlindungan hak dan kesetaraan untuk perempuan, tetapi, implementasinya masih jauh dari kata setara.
Bintang Puspayoga menyatakan dalam hal ini, mahasiswa dan juga perguruan tinggu mempunyai peran yang sangat strategis.
“Mahasiswa merupakan agen perubahan yang mempunyai kekuatan untuk membawa transformasi sosial,” katanya.
Dia mengungkapkan melalui pendidikan, penelitian dan juga pengabdian masyarakat, mahasiswa dapat menjadi motor penggerak dalam mempromosikan kesetaraan gender dan juga memberdayakan perempuan.
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri seminar yang diselenggarakan oleh BEM Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa di Bali.
“Wanita mengisi hampir setengah dari total populasi penduduk RI,” ujarnya.
Dia mengatakan jika ini artinya, perempuan adalah kekuatan untuk bangsa Indonesia yang harus dilindungi dan juga diberdayakan.
Tetapi, saat ini, wanita masih menghadapi tantangan yang tidak sederhana jika melihat data dan juga realita di lapngan, permasalahan ketimpangan dan kesenjangan gender dalam gerak pembangunan Indonesia masih cukup tinggi.
Dikutip dari Antara, realita ketimpangan gender yang berdampak pada wanita terlihat dalam angka-angka Indeks Pembangunan Manusia, Indeks Pemberdayaan Gender dan juga Indeks Pembangunan Gender, yang masih menunjukkan jurang ketimpangan yang dalam antara wanita dan laki-laki.
Meski setiap tahunnya telah meningkat.
Adanya ketimpangan gender juga membuat wanita rentan terhadap kekerasan.
Menteri Bintang Puspayoga juga mendorong agar perguruan tinggi semakin menyadari pentingnya isu perlindungan dan juga pemberdayaan perempuan, sehingga para mahasiwa dan seluruh civitas akademikan dapat bersama-sama dalam berjuang melindungi wanita Indonesia. (Antara)