Nasional, gemasulawesi - Baru-baru ini, suasana di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menjadi sorotan publik setelah Wakil Ketua DPRD dari Fraksi PAN, Zita Anjani, tidak hadir dalam rapat paripurna yang digelar.
Kegiatan penting tersebut hanya dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD dari Fraksi PKS, Khoirudin, sementara kursi pimpinan lainnya, termasuk Zita Anjani, terlihat kosong.
Kehadiran Zita Anjani yang tidak memenuhi kewajibannya memicu kontroversi dan menjadi topik hangat di kalangan masyarakat.
Situasi ini semakin memanas ketika Zita Anjani memposting aktivitasnya di media sosial.
Di Instagram, Zita tampak sedang menikmati waktu pilates dan kemudian bersantai di sebuah kafe sambil menyantap kue cokelat.
Pilihan Zita untuk melewatkan rapat paripurna demi bersantai menimbulkan kemarahan publik dan kritik terhadap komitmennya sebagai anggota legislatif.
Kritik terhadap ketidakhadiran Zita Anjani mencerminkan kekhawatiran mengenai dedikasi para wakil rakyat dalam menjalankan tugas mereka.
Sebagai anggota DPRD, kehadiran dalam rapat paripurna sangat penting untuk memastikan pengambilan keputusan yang efektif dan mewakili kepentingan publik.
Ketidakmampuan Zita untuk hadir di rapat ini menyoroti isu tentang tanggung jawab dan keseriusan anggota legislatif dalam melaksanakan kewajiban mereka.
Kontroversi ini semakin memanas usai videonya tersebut tersebar luas di media sosial.
Salah satunya seperti unggahan di akun X @Heraloebss, yang membagikan video dan komentar mengenai aktivitas Zita Anjani.
Akun tersebut menyoroti bahwa Zita, yang juga merupakan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, lebih memilih untuk menjalani sesi pilates dan bersantai di kafe ketimbang menghadiri rapat paripurna.
"Wakil rakyat hasil pilihan legislatif sekaligus bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta memilih memperbaiki otot pinggul, panggul, perut (pilates)," tulis akun X @Heraloebss.
Akun tersebut juga menyinggung aksi Zita yang dianggap pamer kebahagiaan.
"Dan pamer kebahagiaan di atas penderitaan rakyat (nongkrong) ketimbang memikirkan nasib rakyatnya (rapat paripurna)," sambungnya.
Dalam video yang dibagikan, Zita Anjani tampak menikmati secangkir kopi dan sepotong kue dengan setelan olahraga berwarna hitam, yang dianggap tidak sesuai dengan harapan publik terhadap seorang anggota DPRD.
Reaksi netizen sangat negatif, dengan banyak yang mengkritik sikap Zita yang dianggap tidak bertanggung jawab terhadap tugas-tugasnya sebagai wakil rakyat.
Kontroversi ini menggambarkan ketegangan yang muncul antara kehidupan pribadi anggota legislatif dan tanggung jawab publik mereka, serta menunjukkan bagaimana publik mengawasi dan mengevaluasi tindakan wakil rakyat mereka.
Kejadian ini menjadi pengingat tentang pentingnya dedikasi dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas-tugas publik.
Sampai berita ini ditulis, belum ada klarifikasi resmi dari Zita Anjani terkait viralnya kabar tersebut. (*/Shofia)