Politik, gemasulawesi – Ganjar Pranowo, yang merupakan mantan calon presiden dan juga politikus PDI P, menyambut baik rekomendasi Rakernas V PDI P yang menyatakan akan memperketat sistem rekrutmen atau kaderisasi.
Diketahui jika PDI P memilih untuk melakukan hal tersebut dikarenakan imbas adanya kader yang tidak menjunjung tinggi etika politik.
Ganjar Pranowo menyebutkan jika itu adalah cara paling fair dan paling bagus untuk PDI P mendapatkan kader atau anggota baru yang lebih baik untuk ke depannya.
“Dengan basis platform ideologis yang jelas, program yang jelas dan juga sikap partai yang juga jelas,” katanya.
Disebutkan jika dengan adanya pengetatan tersebut, nantinya semua kader baru diwajibkan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan atau diklat.
Dia juga mencontohkan bagaimana hal itu diterapkan kepada kader baru PDI P, yang salahnya adalah mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa.
Dia mengatakan proses diklat berkaitan dengan penugasan yang akan diberikan oleh partai yang akan diberikan kepada kader-kader baru.
“Ketika para kader telah menjalani diklat, maka dia akan mempunyai platform yang kuat saat bertugas nantinya,” ujarnya.
Sebelumnya, dikabarkan jika dalam poin ketujuh rekomendasi Rakernas, Puan Maharani, yang merupakan Ketua DPP PDI P, menyatakan adanya perilaku kader politik yang tidak menjunjung tinggi etika politik.
Puan mengatakan pada Rakernas kali ini, juga melihat adanya kader partai yang melakukan sejumlah hal yang bertentangan dengan ideologi partai.
Selain itu, disebutkan Puan adanya kader yang juga melakukan pelanggaran konstitusi dan demokrasi.
“Rakernas V partai merekomendasikan untuk menyempurnakan sistem perekrutan, kaderisasi, pelatihan dan penugasan partai,” tandasnya.
Dia menekankan hal itu agar penyimpangan perilaku kader di Pemilu tahun 2024 tidak terulang kembali.
Di sisi lain, sebelumnya, Ganjar juga mengungkapkan sejumlah wilayah di Indonesia akan menjadi fokus pemenangan PDI P dalam Pilkada 2024.
“Yaitu Jawa, Bali dan Sumatera, Sumatera Utara, hingga Lampung menjadi perhatian PDI P,” pungkasnya. (*/Mey)