Ini Saran dari WALHI, Atasi Banjir di Kota Makassar

waktu baca 2 menit

Sulawesi Selatan, gemasulawesi – di Kota sungguh memprihatinkan di mata Wahana Lingkungan Hidup Indonesia ().

Direktur Sulawesi Selatan Muhammad Al Amin menyampaikan, perlu meningkatkan luas area taman kota dan daerah resapan air.

“Sebagai antisipasi dari tren iklim yang terus meningkat, yang juga memicu curah hujan yang lebih tinggi, “ tegasnya.

Baca Juga : Banjir Terparah, WALHI Tuding Pemprov Sumsel Gagal Baca Alam

Apalagi sekarang, banyak perumahan yang berdiri di atas daerah resapan air dan menjadi penyebab terjadinya yang masuk ke daerah esensial masyarakat.

“Jangan melakukan tindakan melanggar hukum dengan memblokir aliran air sungai atau kanal,” pesannya kepada pengembang perumahan.

Baca Juga : Walhi Minta 43 Perusahaan Sawit di Sulteng Tak Kantongi HGU Diberi Sanksi Tegas

Pengelolaan sampah dan sedimentasi juga mendapat perhatian .

“Banyak sampah masuk drainase dan malah menghambat kecepatan air menuju muara,” sesalnya.

Perbaikan drainase dan normalisasi kanal menjadi penting, namun hal ini bukan kewenangan .

sarankan untuk mengajukan permintaan kepada pemerintah pusat untuk bisa ambil tindakan ini,” ungkapnya.

Baca Juga : Sebanyak 239 Jiwa Terdampak Banjir di Kota Makassar

Wilayah yang juga pesisir, mendapatkan perhatian juga, utamanya pada DAS Jongaya dengan muaranya, Pampang dan Losari

“Kedua muara ini justru direklamasi dan malah menghambat aliran yang harusnya keluar, akhirnya banjirlah di area pesisir, “ tukasnya.

Karenanya, Muhammad Al Amin meminta untuk lebih serius tegakkan aturan hukum dengan memanfaatkan peraturan daerah yang berlaku.

“Skema yang dimiliki sudah memiliki skema yang baik dalam menegakkan hukum lingkungan, seperti menggunakan surat, teguran, dan sanksi administratif, “ bebernya.

Seperti diketahui, Kota sempat dilanda besar diawal Februari karena hujan terus menerus ditambah naiknya permukaan air laut.

Ada 7 kecamatan terdampak , mulai dari Ujung Pandang, Manggala, Rappocini, Tamalanrea, Mamajang, Biringkanaya, dan .

Setidaknya 554 KK dan 1869 jiwa mengungsi dan sebagaian besar dievakuasi di 21 titik pengungsian, karena terdampak .

Akses dan aktivitas warga puji terganggu karena luapan banjjir menyebabkan genangan antara 50 cm hingga 100 cm. (*/YN) 

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.