Cuaca Buruk Akibatkan Satu Kapal Karam di Banggai Laut

waktu baca 2 menit
Foto: Illustrasi Kapal Kebakaran dan tenggelam di Banggai Laut.

Berita banggai laut, sulawesi tengah– Berlayar dalam kondisi cuaca buruk, akibatkan satu Laut, Sulawesi Tengah.

Laut itu adalah Kapal Motor atau bermuatan sembako, semen dan lainnya.

Laut itu, membawa sejumlah barang. Diantaranya, 50 sak semen, 80 karung beras, serta barang-barang lain berupa sembako,” ungkap Kapolres Banggai Kepulauan, AKBP Reja Simanjuntak, di Banggai Laut, Rabu 27 Januari 2021.

Ia mengatakan, Laut itu sempat terbakar hebat. Lokasinya persis kejadian di perairan Angara Pulau Timpaua dan Pulau Kasuari, Kecamatan Bokan Kepulauan, Banggai Laut, Selasa 26 Januari 2021, sekitar pukul 17.00 WITA.

Baca juga: Basarnas Palu Kerahkan Kapal Cari Korban Speed Boat Karam

Ia menjelaskan, saat melintasi wilayah di perairan Angara Pulau Timpaua dan Pulau Kasuari, cuaca dalam kondisi buruk.

“Awal mula Laut itu terbakar, saat kompor yang digunakan memasak terbalik,” jelasnya.

Kemudian, membakar muatan kapal hingga merembet ke badan kapal. Sehingga membuat kebakaran hebat dan Laut.

Kapal bermuatan sembako itu bertolak dari Kabupaten Banggai, menuju ke Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara.

Baca juga: Kapal Bermuatan Sembako Tenggelam di Donggala Sulteng

Dari kejadian naas ini, para penumpang terdiri atas tiga ABK dan seorang nakhoda, kini menjalani perawatan medis di Puskesmas Kasuari.

“Yarmi sebagai nahkoda kapal, Arip, Sarip, Karlin yang merupakan anak buah kapal (ABK), semuanya selamat atas bantuan warga Desa Kasuari,” sebutnya.

Baca juga: Nihil Hasil, Tim Hentikan Operasi SAR Korban Speed Boat Karam

Adapun kerugian ditaksir mencapai Rp 1,7 miliar.

Kondisi cuaca buruk sendiri telah diperingatkan BMKG. Prakirawan menghimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang menyebabkan terjadinya potensi bencana hidrometeorologi. Berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.

Baca juga: Dishub Usul Pengembangan Pelabuhan Parigi Moutong

Laporan: Muhammad Rafii


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.