Berita Sulawesi Tengah, gemasulawesi – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai bangun sarana dan prasarana pendukung 599 unit hunian tetap (huntap), korban gempa, tsunami dan likuifaksi di Kawasan Talise, Kota Palu, provinsi Sulawesi Tengah.
Hal itu diungkapkan Kasubdit Wilayah III Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Kementerian PUPR Herman Tobo saat menyampaikan sambutannya pada peletakan batu pertama pembangunan huntap Talise, Palu, Sulawesi Tengah, Senin 27 September 2022.
“Pembangunan infrastruktur ini merupakan bagian dari rehabilitasi dan rekonstruksi yang sedang berlangsung pascagempa di Palu, Sigi, Donggala dan sebagian Parigi Moutong,” ucap Herman Tobo.
Ia menjelaskan, pembangunan kawasan hunian baru bagi korban akan dimulai dengan pembangunan infrastruktur jalan, drainase, dan ruang terbuka hijau (RTH) sebelum kontruksi hunian.
Kementerian PUPR mulai bangun huntap 599 unit di atas lahan seluas 46,83 hektar dengan konsep pembangunan infrastruktur yang berfokus pada ketahanan bencana, mengutamakan pertimbangan lingkungan, adaptasi perubahan iklim, inklusif dan berkelanjutan.
Hunian sementara seluas 36 meter persegi atau Tipe 36 ini menggunakan struktur Rumah Instan (Risha) sederhana dan sehat yang didanai oleh Bank Dunia melalui Proyek Rehabilitasi dan Rekonstruksi Sulawesi Tengah (SCRRP),” kata Herman.
Dia menyatakan kelanjutan penanggulangan bencana ini sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2022 tentang penyelesaian rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa, tsunami dan likuifaksi di Provinsi Sulawesi Tengah.
Ditjen (Dirjen) Cipta Karya dan Ditjen Perumahan Kementerian PUPR bersinergi membangun shelter pemukiman dan infrastruktur perumahan dalam tiga kategori yaitu skala besar atau kawasan, satelit dan mandiri.
“Huntap yang direlokasi saat ini akan menjadi kawasan pemukiman baru dengan infrastruktur lengkap termasuk puskesmas pembantu (pustu) sebagai tempat pelayanan kesehatan,” kata Herman.
Sejak tahun 2019, kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana, Kementerian PUPR telah membangun 1.679 unit penerima di wilayah terdampak pada tahap pertama, tahap kedua dilanjutkan tahun ini dengan pembangunan 4.089 huntap bagi penduduk Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala yang diperkirakan berlangsung selama delapan bulan.
Baca: Pemkot Palu Gandeng Forum CSR Tingkatkan Kesejahteraan Sosial
Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura mengatakan, pekerjaan konstruksi sedang dilakukan Kementerian PUPR sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk menyediakan tempat tinggal bagi para penyintas yang sebagian masih tinggal di tempat penampungan sementara empat tahun setelah bencana hunian sementara (huntara).
“Pemerintah pusat dan daerah tetap berkomitmen untuk menyediakan hunian bagi warga yang terkena bencana. Kami akan terus menggarapnya hingga penyelesaiannya selesai,” ucap Rusdy. (*/Ikh)
Baca: Presiden Jokowi Klaim Penyaluran BLT BBM Capai 95,9 Persen
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News