Kejari Tahan Ketua DPC PDIP Parimo Terdakwa Dugaan Korupsi Aset DKP

<p>Foto: Terdakwa SS ditahan Kejari Parimo, terdakwa kasus dugaan korupsi aset DKP tahun 2012, di Kejari Parimo, Rabu 10 Februari 2021.</p>
Foto: Terdakwa SS ditahan Kejari Parimo, terdakwa kasus dugaan korupsi aset DKP tahun 2012, di Kejari Parimo, Rabu 10 Februari 2021.

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=jsTBX6aWhCI[/embedyt]

Berita parigi moutong, gemasulawesi- Kejari tahan Ketua DPC PDIP Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, terdakwa SS dugaan korupsi aset DKP tahun 2012.

“Kami resmi tahan Ketua DPC PDIP Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, SS bersama dua terdakwa lainnya HL dan MT,” ungkap Kepala Kejari Parigi Moutong, Muhamat Fahrorozi, usai penahanan ketiga terdakwa, di Kejari Parimo, Rabu 10 Februari 2021.

Jaksa penuntut umum Kejari Parimo, Sulawesi Tengah, menahan ketiga terdakwa dugaan kasus korupsi aset DKP, yang dilakukan Koperasi Tasibuke Katuvu di rumah tahanan negara, selama 20 hari kedepan.

Jaksa penuntut umum Kejari Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, mendakwa ketiga kasus korupsi aset DKP dengan pasal 2 ayat 1 subsider pasal 3 Juncto pasal 18 Undang-undang nomor 20 tahun 2001. Tentang pemberantasan tindak pidana korupsi juncto pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP juncto pasal 65 ayat 1 KUHP.

Baca juga: Kejaksaan Tuntut Pidana Mati Tiga Terdakwa Kasus Narkoba Sulteng

Diketahui, pasal 2 ayat (1) UU Tipikor menyebutkan setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara dipidana dengan pidana penjara minimal empat tahun dan maksimal 20 tahun dan denda paling sedikit 200 juta rupiah dan paling banyak 1 miliar rupiah.

Pasal 3 menyebutkan setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau karena kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara dipidana seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 20 tahun dan atau denda paling sedikit 50 juta rupiah dan maksimal 1 miliar.

Sementara itu, Kasi Pidsus Kejari Parigi Moutong, Mohamed Tang mengatakan, sejak awal Kejari terus melengkapi pemberkasan dugaan kasus korupsi aset DKP.

“Hari ini dinyatakan sudah P21 atau lengkap, sehingga resmi penahanan kepada ketiganya,” sebutnya.

Kemudian Kasi Intel Kejari Parigi Moutong, Rifaizal menambahkan penuntut umum punya kewenangan untuk menjalankan tugasnya. Dan tim kuasa hukum juga punya hak untuk mengambil langkah hukum lainnya.

Terpisah, kuasa hukum dari badan bantuan hukum rakyat PDIP Sulteng, Ahmar SH usai penahanan terdakwa SS mengatakan, pihaknya menghargai proses hukum yang berjalan atas penahanan klien mereka.

Kuasa hukum terdakwa SS akan menunggu proses persidangan untuk mengambil langkah hukum selanjutnya.

Ia mengatakan, menurut pandangan terdakwa SS, dakwaan ataupun sangkaan itu berbeda. SS menyebut dirinya tidak bersalah.

Pasalnya, kasus ini adalah sesuatu yang sudah lewat masanya yaitu tahun 2012 silam.

“Apalagi, terdakwa SS sementara menggulirkan kasus perdata dari terkait kasusnya itu,” katanya.

Saat ini, tim kuasa hukum SS meminta peralihan status tahanan. Sebab, secara aturan perundang-undangan memiliki hak untuk melakukan itu.

Ia menambahkan, semoga saja permohonan dari tim kuasa hukum terdakwa SS dugaan kasus korupsi aset DKP, bisa diterima Kejari Parigi Moutong.

“Apalagi, SS sangat proaktif mengikuti pemanggilan pemeriksaan saksi,” tutupnya.

Baca juga: Bergulir di Pengadilan, Perkara Gencar Djarot Ancam Kebebasan Pers

Laporan: Muhammad Rafii

...

Artikel Terkait

wave

Peringatan Dini Cuaca Sulteng 10 Februari 2021

BMKG keluarkan peringatan dini cuaca Sulteng 10 Februari 2021, kepada masyarakat luas.

BNNP Sulteng: Sosialisasi Penting Cegah Kasus Narkoba

Badan Narkotika Nasional atau BNNP Sulawesi Tengah menyebut sosialisasi di media cetak, elektronik, sosial penting cegah kasus Narkoba.

Polsek Luwuk Lakukan Penyemprotan Cairan Disinfektan di Pelabuhan

Polsek Luwuk melakukan penyemprotan cairan disinfektan di Kompleks Pelabuhan Rakyat, Kelurahan Bungin, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

Pekan Depan, DPRD Parimo Hearing Pemda Terkait Pilkades 2021

DPRD Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, berencana ingin hearing Pemda terkait Pilkades 2021, soal rencana pelaksanaan sekitar Maret-April 2021.

Bawa Sabu, Polisi Tangkap Pasutri Asal Parigi Moutong

Polsek Palu Utara, Sulawesi Tengah, tangkap Pasangan suami istri atau Pasutri asal Parimo yang bawa sabu, sebanyak 200 paket kecil narkoba.

Berita Terkini

wave

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.

Pemerintah Perluas Penyaluran BLT Rp30 Triliun untuk 35 Juta Keluarga, Dorong Kesejahteraan

Pemerintah menyalurkan BLT Rp300 ribu per bulan selama tiga bulan kepada 35 juta keluarga, hasil efisiensi anggaran tahun 2025.


See All
; ;