500 Juta Rupiah, Taksiran Kerugian Dugaan Korupsi Koperasi Tasi Buke Katuvu Parigi Moutong

<p>Ilustrasi Investigasi Tipikor</p>
Ilustrasi Investigasi Tipikor

Berita parigi moutong, gemasulawesi Kejaksaan Negeri Parigi Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah  (Sulteng) taksir kerugian negara akibat dugaan korupsi Koperasi Tasi Buke Katuvu mencapai 500 Juta Rupiah.

“Taksiran itu, berdasarkan audit Kejaksaan Negeri di lapangan,” ungkap Kepala Kejaksaan Negeri Parigi (Kajari) Parigi Moutong Sulawesi Tengah, melalui Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Mohammad Tang, di ruang kerjanya, Jumat 15 Mei 2020.

Namun, nilai perhitungannya bersifat sementara. Nanti, pihaknya akan menggandeng BPKP untuk melakukan hitungan audit pada proses berikutnya.

Ia mengatakan, benang merah antara penyelidikan Kejaksaan dan Inspektorat Parigi Moutong Sulteng itu berkesesuaian.

Baca: Kejaksaan Negeri Parigi Moutong Selamatkan Uang Negara Ratusan Juta Rupiah

Inspektorat Parigi Moutong dalam hasil auditnya menyebutkan, nilai temuannya sekitar 1 Miliar Rupiah. Nilainya, hampir sama dengan nilai kerugian hasil investigasi Kejaksaan Negeri.

“Hasil audit Inspektorat bersifat menyeluruh. Mereka mencantumkan seluruh nilai yang asetnya berwujud fisik. Sementara, Kejaksaan hanya menghitung nilai aset yang telah hilang,” jelasnya.

Selain itu, ia juga menyebutkan pihak diduga paling bertanggung jawab dalam kasus itu telah mengembalikan kerugian daerah senilai Rp 60 Juta.

“Sudah dua kali pengembalian kerugian daerah dari oknum itu. Pengembalian pertama pada tahun 2019 senilai Rp 15 Juta dan tahun 2020 senilai Rp 45 juta,” terangnya.

Ia melanjutkan, Pendapatan asli Daerah (PAD) senilai Rp 210 Juta yang tidak lagi disetorkan ke kas daerah menjadi fokus audit pihaknya.

Fokus audit kepada pihak pengelola koperasi berikutnya adalah pengadaan alat perbengkelan nelayan, tunggakan listrik yang nilainya sekitarb 70 jutaan, pabrik es dan masih ada beberapa item yang lainnya lagi.

“Pada kasus ini, oknum paling terlibat telah kami panggil dan dimintai keterangannya sebanyak dua kali. Begitu pun dengan pihak dinas serta beberapa oknum lainnya yang ikut mengelola Koperasi Nelayan Tasi Buke,” urainya.

Kejaksaan Negeri Parigi sudah mengantongi paling tidak dua alat bukti atas dugaan kasus korupsi koperasi nelayan Tasi Buke Katuvu yang melekat pada Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Parigi Moutong.

Dugaan kasus korupsi koperasi nelayan itu, juga ikut menyeret salah satu oknum Anggota Legislatif (Anleg), yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Parigi Moutong Sulteng.

Ia menyebutkan, gelar perkara dugaan korupsi Koperasi Tasi Buke Katuvu, dilaksanakan usai lebaran Idul Fitri.

“Setelah mengantongi beberapa alat bukti, paling lambat gelar perkara awal bulan Juni 2020,” tegasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Parigi Moutong, Efendi Batjo kepada sejumlah awak media, mengatakan kerjasama pengelolaan Koperasi Tasi Buke Katuvu ditaksir miliaran rupiah.

“Dalam kerjasama itu, aset Dinas Kelautan dan Perikanan terdiri dari dua unit kapal penangkap ikan, pabrik es, dan perbengkelan nelayan,” tuturnya.

Ia melanjutkan, kucuran bantuan sejak tahun 2011 silam. Terhitung pada tiga tahun terakhir, koperasi sudah tidak beroperasi lagi.

Buruknya lagi, sejak tahun 2016 Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Koperasi tidak lagi dimasukkan.

“Sesuai perjanjian awal, pihak manajemen koperasi wajib memasukkan LPJ tahunan kepada kami,” tegasnya.

Ia mengklaim, DKP Parigi Moutong mengalami kerugian dari pengelolaan salah satu aset koperasi yakni pengelolaan pabrik es. Akibat dari tidak dimasukkan LPJ tahunan.

“Seharusnya, koperasi setiap bulan wajib menyetorkan PAD dari hasil pengelolaan senilai Rp 5 Juta. Namun, hal itu tidak terpenuhi,” terangnya.

Bahkan menurut hitungannya, saat ini koperasi memiliki hutang ke DKP Parigi Moutong Sulteng sekitar 200 juta Rupiah.

“Semoga, persoalan ini cepat selesai. Jangan sampai Pemda menganggap pihaknya sengaja melakukan pembiaran aset daerah,” tutupnya.

Laporan: Muhammad Rafii

...

Artikel Terkait

wave

Sulbar Resmi Jalankan Test PCR Pasien Suspect Corona

Situs Berita Online Sulawesi Tengah (Sulteng), Palu dan Parigi Moutong Sulbar Resmi Jalankan Test PCR Pasien Suspect Corona Sulawesi Barat

Dinas ESDM Sulteng Perintahkan PT KNK Tidak Berkegiatan di Moutong

Dinas ESDM Provinsi Sulawesi tengah (Sulteng) Perintahkan PT KNK untuk tidak melakukan kegiatan di moutong Kabupaten Parigi moutong (Parimo).

Bertambah, Dua ODP Corona Baru Parigi Moutong dari Parigi Barat

Situs Berita Online Sulawesi Tengah (Sulteng), Palu dan Parigi Moutong Bertambah, Dua ODP Corona Baru Parimo dari Parigi Barat

Alhamdulilah, Hari Ini Hanya Bertambah Satu Positif dan Sembuh Corona 21 Orang

Situs Berita Online Sulawesi Tengah (Sulteng), Palu dan Parigi Moutong Bertambah Satu Asal Poso, Positif Virus Corona Jadi 112 Orang

Parigi Moutong Masih Nihil Terkonfirmasi Positif Corona

Situs Berita Online Sulawesi Tengah (Sulteng), Palu dan Parigi Moutong Parimo Masih Nihil Terkonfirmasi Positif Virus Corona

Berita Terkini

wave

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.

Pemerintah Perluas Penyaluran BLT Rp30 Triliun untuk 35 Juta Keluarga, Dorong Kesejahteraan

Pemerintah menyalurkan BLT Rp300 ribu per bulan selama tiga bulan kepada 35 juta keluarga, hasil efisiensi anggaran tahun 2025.

Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat, Masuk Lima Besar Kota Paling Tercemar Dunia, Warga Diminta Waspada

Jakarta pantau udara real-time melalui 111 SPKU, sarankan masyarakat kurangi aktivitas luar, siapkan sistem peringatan dini polusi.


See All
; ;