Kubah Besi Sistem Pertahanan Milik Penjajah Israel, tentang Iron Dome dengan Kelebihan dan Kekurangannya

<p>Ket. Foto : Mengenal Lebih Banyak Iron Dome Milik Israel<br />
(Foto/X/@jericho_iii)</p>
Ket. Foto : Mengenal Lebih Banyak Iron Dome Milik Israel (Foto/X/@jericho_iii)

Internasional, gemasulawesi – Dalam konflik yang kembali pecah sejak tanggal 7 Oktober 2023 antara Palestina dengan Israel, Iron Dome Israel kembali menarik perhatian dunia.

Hamas diketahui berkali-kali meluncurkan serangan ke Israel yang beberapa diantaranya berhasil ditangkis oleh Iron Dome Israel atau juga dikenal dengan Kubah Besi yang menjadi sistem pertahanan Israel.

Pejabat-pejabat Israel pernah mengatakan dalam suatu waktu jika Iron Dome memiliki tingkat kesuksesan yang mencapai 90% untuk menghancurkan dan menghalau roket-roket Hamas saat masih berada di udara.

Baca: Agresi Penjajah Israel terhadap Palestina, Berikut Sejumlah Pemimpin Hamas yang Paling Menonjol Saat Ini

Iron Dome sendiri dikenal di dunia internasional sebagai bagian dari sistem pertahanan udara Israel yang pembuatannya menelan biaya sekitar milyaran dolar.

Untuk sistemnya, Iron Dome menggunakan radar untuk melacak roket yang telah diluncurkan oleh musuh dari manapun arahnya.

Setelahnya, Iron Dome membalas dengan menembakkan rudal pencegat yang difungsikan untuk membuat roket musuh hancur di udara.

Baca: Perang Korbankan Lebih dari 14 Ribu Jiwa, Ini Garis Perbatasan Israel dan Palestina dari Masa ke Masa

Iron Dome diketahui memakai teknologi canggih yang dapat memilih tembakan musuh yang meleset atau memiliki kemungkinan untuk mencapai target yang menjadi sasaran dan harus dihancurkan.

Teknologi ini membuat prioritas hanya roket yang mengarah ke kota-kota di Israel atau wilayah yang memiliki kawasan padat penduduk.

Hal ini dimaksudkan untuk penggunaan rudal pencegat yang efisien.

Baca: Imbalan Kesepakatan Pertukaran Sandera dengan Hamas, Penjajah Israel Sepakat Gencatan Senjata 4 Hari

Diketahui jika setiap rudal pencegat dari Iron Domeitu menelan biaya 150.000 USD.

Pembuatan Iron Dome berawal dari konflik yang terjadi di tahun 2006 yang terjadi antara Israel dengan Hizbullah Lebanon.

Saat itu, Hizullah menembakkan ribuan roket ke arah Israel dan mengakibatkan banyak kerusakan yang terjadi dan akhirnya membuat banyak Israel terbunuh.

Baca: Masih Belum Berakhir, Ini Kenyataan Kejam Apartheid di Gaza Palestina

Setahun kemudian, di tahun 2007, Israel mengumumkan jika perusahaan pertahanan milik negara, Rafael Advanced Defense Systems untuk membuat perisai pertahanan rudal yang baru.

Proyek itu diketahui mendapatkan pendanaan dari AS dengan totalnya lebih dari 200 juta USD.

Setelaha melakukan penelitian dan pengembangan yang memakan waktu bertahun-tahun, sistem ini kemudian diuji di medan tempur untuk pertama kalinya di tahun 2011.

Baca: Jadi Salah Satu Wilayah Terpadat dan Termiskin, Ini Sejarah Jalur Gaza yang Disebut Penjara Terbuka Paling Besar di Dunia

Saat itu rudal yang ditembakkan dari kota Beersheba, Israel, diketahui rontok.

Iron Dome telah melindungi banyak warga Israel dari rentetan serangan yang dapat menyebabkan banyak kematian, namun, itu bukan berarti jika sistem ini sempurna.

Seorang editor intelijen, Yonah Jeremy Bobb, mengatakan jika roket lebih banyak diluncurkan dalam waktu singkat, ini dapat membuat Iron Dome kewalahan untuk menghalau tembakan-tembakan rudal itu.

Baca: Dikecam Dunia, Apa Sebenarnya Tujuan Akhir Invasi Penjajah Israel terhadap Palestina Kali Ini?

Namun, pakar politik dari Universitas Tel Aviv, Yoav Fromer, menyebutkan jika ketergantungan sistem pertahanan itu malah sebaliknya menahan pemerintah Israel untuk mencari solusi jangka panjang secara politis untuk mengatasi konflik. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave

Agresi Penjajah Israel terhadap Palestina, Berikut Sejumlah Pemimpin Hamas yang Paling Menonjol Saat Ini

Berikut ini sejumlah pemimpin Hamas yang menonjol saat ini, baik tokoh politik ataupun komandan militer di dalamnya.

Perang Korbankan Lebih dari 14 Ribu Jiwa, Ini Garis Perbatasan Israel dan Palestina dari Masa ke Masa

Berikut ini garis perbatasan antara Palestina dan Israel dari masa ke masa hingga sekarang sejak lebih dari 70 tahun yang lalu.

Imbalan Kesepakatan Pertukaran Sandera dengan Hamas, Penjajah Israel Sepakat Gencatan Senjata 4 Hari

Israel telah menyetujui gencatan senjata selama 4 hari dengan Palestina, namun, agresi tetap dilanjutkan setelahnya.

Masih Belum Berakhir, Ini Kenyataan Kejam Apartheid di Gaza Palestina

Berikut ini adalah kenyataan kejam apartheid yang selama ini dihadapi oleh para penduduk di wilayah Gaza, Palestina.

Jadi Salah Satu Wilayah Terpadat dan Termiskin, Ini Sejarah Jalur Gaza yang Disebut Penjara Terbuka Paling Besar di Dunia

Berikut ini sejarah dari Jalur Gaza yang terdapat di Palestina dan juga menjadi sorotan dunia terkait agresi Israel kali ini.

Berita Terkini

wave

SMART GOV dan CITIGOV untuk Tekan Kebocoran PAD di Parigi Moutong

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) terus memacu transformasi digital dalam sektor perpajakan dan ekspansi digitalisasi ke sektor retribusi.

Doktrin Baru Pendapatan Parigi Moutong, Menakar Kompas Fiskal 2024-2026

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Parigi Moutong resmi menetapkan "kompas" baru bagi arah kebijakan fiskal daerah

Inilah Sinopsis Film Ahlan Singapore, Kisah Cinta Penuh Drama yang Berlatar di Negeri Singa

Ahlan Singapore adalah film drama romantis yang akan segera tiba, menceritakan kisah cinta segitiga yang berlatar di Singapura

Bapenda Parigi Moutong Ancang-ancang Tarik Pajak Air Tanah Mulai 2026

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) mulai memasang kuda-kuda untuk mengimplementasikan pemungutan pajak air tanah.

Dugaan Oknum Bhabinkamtibmas Bekingi Tambang Ilegal: Ujian Serius Bagi Citra Polri di Lambunu

Isu PETI diParigi moutong dibekingi aparat menguat, paska terungkapnya sejumlah nama oknum Bhabinkamtibmas dalam penelusuran sejumlah media


See All
; ;