Menteri Perdagangan Konfirmasi Harga Telur dan Beras Naik

waktu baca 2 menit
Ket Foto: Harga telur naik jelang Nataru 2022/2023 (Foto ilustrasi/Pixabay)

Berita Nasional, gemasulawesi – Menteri Perdagangan () menyebutkan sejumlah bahan pangan pokok mengalami kenaikan harga menjelang libur Natal dan Tahun Baru, beberapa bahan pangan yang dikonfirmasi naik yakni telur.

Dia mengatakan kenaikan harga telur karena meningkatnya permintaan.

“Sebenarnya di bulan Desember ini ada beberapa yang kami waspadai karena permintaan yang meningkat. Telur. Banyak orang yang membuat kue telur ini, sehingga permintaan semakin meningkat. Seharusnya harganya 27.000-29.000 rupiah, sekarang menjadi 31.000 rupiah,” ucap Zulkifli Hasan, Senin, 19 Desember 2022 di Kompleks Istana Presiden Jakarta.

Untuk mengatasi kenaikan harga telur, mereka juga berkoordinasi dengan Mendagri dan pemerintah daerah.

Baca: Harga Telur Ayam Ras Rp30.400/Kg, Mendag Zulkifli Hasan: Turun 3,18%

Dalam pertemuan tersebut dibahas bahwa pemerintah daerah agar membantu mensubsidi biaya transportasi bahan pangan sehingga dapat menekan harga yang sedang naik.

“Jika lebih tinggi dari 5 persen, biaya transportasi ditanggung, sehingga harga tidak melebihi 31-32. Ngambil dari Jawa ke Kalimantan sudah termasuk biaya transportasi,” ucapnya.

Selain telur, nasi adalah bahan pangan lain yang mengalami peningkatan.

Baca: BBM Naik, Harga Telur di Palopo Tembus Rp 65.000

Namun, Zulkifli menegaskan bahwa akan turun karena beras impor masuk ke Tanah Air.

“Tapi kemarin beras mencapai 200.000. Masuk operasi pasar dari Bulog dijamin dengan harga Rp 9.450 di mana pun ada barang,” katanya.

Kemudian dikatakan juga bahwa harga sayuran naik.

Baca: Harga Telur Melonjak, Spiderman Parepare Kembali Beraksi

Namun, kenaikan harga sayuran ini disebabkan permintaan yang lebih tinggi menjelang Natal dan Tahun Baru.

“Akhirnya untuk sayuran, karena permintaan menjelang Nataru meningkat, harganya juga naik, tapi itu hanya musiman karena ini Natal. Nanti kebutuhan tip lagi. Jadi naik 5 persen bayam, kol, dan sayuran sebesar 5 persen masih bisa di toleransi,” ucap . (*/Ikh)

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.