Parigi Moutong Siap Topang Kebutuhan Pangan Ibukota Baru

waktu baca 6 menit
Parigi Moutong Siap Topang Kebutuhan Pangan Ibukota Negara Baru.

Kupas Tuntas, gemasulawesiKabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah, nyatakan siap topang kebutuhan pangan Ibukota Negara baru.

“Parigi Moutong memiliki sumber daya alam untuk bisa topang kebutuhan pangan ibukota baru di Kalimantan Timur setelah pindah dari Jakarta,” ungkap Bupati Parigi Moutong, Samsurizal Tombolotutu di Desa Siney, Minggu 19 Juli 2020.

Menurutnya, Parigi Moutong adalah wilayah surplus beras dan juga memiliki potensi perikanan yang mampu topang kebutuhan pangan di Penajam Paser Utara, tempat ibukota negara baru.

Dalam waktu dekat kata dia, pihaknya akan melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Timur. Untuk membicarakan kesiapan Parigi Moutong menopang kebutuhan logistik kedepannya.

“Parigi Moutong memiliki keunggulan untuk menopang kebutuhan logistik ibukota baru,” tuturnya.

Ia melanjutkan, jarak yang dekat ke Kalimantan Timur menjadi keunggulan kuat untuk Parigi Moutong mewujudkan visi Presiden memindahkan ibukota, yang ditopang dengan kemudahan akses distribusi pangan sebagai penopang ibukota baru.

Terkait akses distribusi pangan kata dia, rentang jarak perjalanan Parigi Moutong ke Kalimantan Timur, hanya berkisar 18 Km.

“Dengan Parigi Moutong menjadi wilayah penopang kebutuhan pangan, dijamin akan ada perputaran ekonomi yang pesat di tengah-tengah warga,” urainya.

Hal itu sangat beralasan, sebab warga di Parigi Moutong akan memaksimalkan potensi lahan pertanian dan sektor perikanan yang sudah dimiliki saat ini.

Sabuk Khatulistiwa.

Bupati Parigi Moutong, Samsurizal Tombolotutu mengatakan visi Sabuk Khatulistiwa Parigi Moutong adalah untuk memenuhi kebutuhan penyangga ibu kota negara baru di Penajam Paser Utara di Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.

“Letak geografis Parigi Moutong sangat strategis, untuk menyokong kemampuan wilayah ibu kota baru, dari segi ketersediaan pangan,” ungkapnya di Siney.

Saat Presiden Joko Widodo merencanakan ibu kota baru, sudah diperkirakan akan ada perpindahan manusia sekitar 1 juta orang. Kemudian, muncul beberapa pertanyaan siapakah menjadi daerah penyanggah kebutuhan pangannya.

Sementara, beberapa daerah penyanggah pangan untuk Ibu Kota Jakarta, memastikan diri tidak akan mampu memenuhi kebutuhan pangan ibu kota baru. Setelah berdiskusi, akhirnya Parigi Moutong Sulteng menyatakan diri siap untuk menjadi daerah penyangga.

Baca juga: BPN Disebut Jadi Harapan Urai Sengkarut Pangan di Indonesia


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.