Sulawesi Utara, gemasulawesi – Tempat wisata Anjungan Sulawesi Utara di Taman Mini Indonesia Indah saat ini sedang dalam tahap renovasi. Renovasi Anjungan Sulawesi Utara dilakukan oleh Pemerintah Kota Manado.
Tujuan renovasi Anjungan Sulawesi Utara di Taman Mini Indonesia Indah untuk dibangunnya stand pameran. Stand itu nanti berfungsi mempromosikan produk unggulan juga citra Kota Manado, bagi pengunjung nusantara ataupun mancanegara.
Andrei Angouw mengatakan, pihaknya melakukan kunjungan kerja pada Rabu 11 Januari 2023 kemarin.
Baca: Puluhan Miliar Dianggarkan Untuk Pembangunan Jalan Manado Outer Ring Road Tahap III
“Kunjungan kerja itu dalam rangka melihat progres renovasi yang saat ini dilakukan di anjungan Provinsi Sulawesi Utara di TMII ini,” kata dia.
Melanjutkan, pengerjaan renovasi itu merupakan tanggung jawab Pemerintah Kota Manado. Dalam kunjungan itu turut hadir Sekretaris Kota Manado Micler Lakat, para pejabat setingkat eselon 2, juga para camat se Kota Manado.
Diketahui Anjungan Sulawesi Utara di TMII memperlihatkan dua rumah adat yang merupakan bangunan induknya, yaitu ‘wale-wanaro’ juga ‘Bolaang mongondow’. Keduanya adalah bangunan diatas tiang dengan pintu utama di bagian depannya. Dua bangunan itu sebagai tempat memperkenalkan daerah terkait, khususnya pada aspek budaya serta kepariwisataannya.
Baca: Adopsi Pedestarian Jepang, Pemkot Manado Hendak Percantik Trotoar di Beberapa Ruas Jalan
Sebab diatas rumah pewaris (wale wangko) dapat melihat pergaan busana dari 4 daerah di Sulawesi Utara, yaitu Gorontalo, Bolaang Mongondow, Minahasa, serta Sangihe Talaud.
Sementara kolong rumah digunakan sebagai memamerkan potensi kekayaan alam, seperti hasil industry juga hasil kerajinan daerah.Di tempat ini pula diperagakan sejumlah alat musik tradisional yaitu Kolintang juga musik Bambu.
Anjungan ini mempunyai tata pertamanan yang terawat. Selanjutnya di bagian depan anjungan di bangun meninggi merupakan gambaran gunung klabat dengan dua buah patung penari cakalele di dekatnya.
Baca: Sepanjang Tahun 2022 Ada Puluhan Kasus Penggunaan Obat Ilegal di Manado
Dalam jumlah yang besar, tari perang itu adalah grup kawasaran, yang amat berkesan bila dijadikan tari penyambut tamu. Patung tinggi unik, sebab menggambarkan setumpuk orang dalam posisi saling mendukung merupakan ‘Siow Walian’.
Patung yang di puncaknya terdapat burung manguni sedang beterngger, konon adalah gambaran religi puerwa dan merupakan gambaran sikap hidup masyarakat Minahasa yang senang menolong.
Di tempat itu yang dapat disaksikan ‘Waruga’, kuburan nenek moyang. Waruga merupakan tempat pemakaman bagi para kepala suku (tonaas-tonaas) yang dikebumikan dengan posisi duduk juga tangan melipat.
Baca: BBPOM Manado Temukan Bakteri Patogen di Air Minum Isi Ulang
Posisi tersebut dimaksudkan guna menyamakan sikap manusia ketika masih di dalam kandungan.Bagian belakang anjungan terlihat seperti patung pembuat kopra juga tempat penyulingan saguel yang lalu menjadi minuman khas Sulawesi Utara.
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News