Bukari: Kisah Pemilik Restoran di Norwegia yang Berpuasa Hanya 3 Jam Sehari

waktu baca 3 menit
Ket. Bukari hanya buka restoran 3 jam saat Ramadhan (foto/Facebook/Bintang Restoran)

Kupas Tuntas, gemasulawesi – Ada yang menarik dari kisah pria asal yang kini tinggal di Norwegia, dirinya hanya bisa berpuasa 3 jam saja lantaran waktu sahur dengan berbuka yang sangat dekat.

Bukari menjadi seorang wiraswasta yang memiliki restoran sendiri di Norwegia.

Restoran tersebut tidak hanya menyajikan makanan Asia, Eropa, dan Timur Tengah, namun juga menyediakan hidangan khas seperti nudler, nasi goreng, dan sate.

Baca Juga :  Menjelajahi Tradisi Puasa Ramadan di Jepang: 6 Fakta Menarik yang Perlu Kamu Tahu

Bukari juga memiliki tradisi unik selama bulan Ramadan, restorannya hanya beroperasi selama 3 jam setiap tahunnya.

Meskipun begitu, restorannya tetap ramai dikunjungi dan menjadi daya tarik tersendiri bagi pelanggannya.

Sebelum merintis usaha restoran, Bukari menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Perikanan Jurusan Budidaya Perairan di Universitas Abuyatama Banda dan bekerja sebagai teknisi bidang hatchery di Pasilhok dan Trienggadeng khusus bidang pembenihan udang windu.

Baca Juga : Daftar Restoran Halal di Bali, Harga Mulai Dari Rp12.000,- Saja!

Akhir tahun 1999 usaha tersebut mengalami kegagalan, kehancuran, dan kebangkrutan akibat resesi ekonomi yang menyebabkan harga benih dan udang menurun drastis.

Sebagai akibatnya, dia memutuskan untuk berhijrah dan bekerja di negara tetangga, Malaysia.

Baca Juga : Dana Investasi Terbesar di Dunia Memperingatkan Para Direktur Untuk Mengatasi Krisis Iklim Atau Menghadapi Pemecatan

Namun, setelah hanya dua tahun bekerja di sana, pada tahun 2001, dia memutuskan untuk pindah ke Norwegia dan menjadi penduduk di negara tersebut.

Norwegia adalah sebuah negara kecil di belahan kutup utara yang suhunya di musim dingin bisa mencapai minus 50 derajat Celsius.

Baca Juga: Mengamuk di EPL dengan Torehan 28 Gol dan Menjadi Sorotan Dunia Sepak Bola!

Sebelumnya, 20 tahun yang lalu ketika ia pertama kali datang ke Norwegia, ia merasa bahwa ibadah puasanya terjadi di musim dingin yang memiliki lebih banyak malam daripada siang.

Ia hanya menjalani ibadah selama 3-4 jam, yang terasa sangat aneh baginya.

Namun sekarang, puasanya terjadi di musim panas dan ia harus berpuasa selama 18 jam lebih karena siangnya lebih lama.

Baca Juga : Ini Waktu Terbaik Berolahraga saat Berpuasa

Norwegia memiliki keindahan panorama hayati yang sangat mengagumkan, dengan ladang luas yang terdiri dari gundukan bebatuan, ladang untuk ternak sapi yang ditanami rumput hijau, pegunungan, dan danau.

Meskipun ladangnya banyak yang berbatu-batu, rakyat Norwegia hidup makmur dan tergolong deretan bangsa yang bahagia.

Baca Juga : Ini 8 Alasan Bisa Membatalkan Puasa Anda

Hal ini disebabkan oleh hasil minyak dan gas yang melimpah serta kepatuhan rakyatnya dalam membayar pajak, yang mencapai 30 persen pajak perorangan.

Rata-rata rakyat Norwegia memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi dan hampir tidak ada yang buta huruf.

Kedisiplinan rakyatnya sangat berkualitas, sehingga Norwegia pantas menduduki peringkat tertinggi baik dalam bidang politik maupun sebagai negara pendonor terbesar di dunia. (*/YN) 

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News

 


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.