Internasional, gemasulawesi – Brigade Al Qassam menyatakan mereka memikat lebih dari selusin tentara penjajah Israel ke sebuah rumah dan meledakannya selama pertempuran yang terjadi di Kota Gaza, Jalur Gaza bagian utara.
Dalam sebuah pernyataan di Telegram kemarin, 4 Juni 2024, waktu Palestina, Brigade Al Qassam mengatakan segera setelah pasukan penjajah Israel memasuki rumah, mereka menjadi sasaran roket TBG atau Termobarik dan perangkat tersebut diledakkan.
“Saat bala bantuan tiba di sebelah selatan lingkungan al-Sabra, sebuah granat berpeluncur roket Yasin-105 ditembakkan ke tank Merkava menimbulkan serangan langsung ke pasukan penjajah Israel,” kata mereka.
Diketahui jika tidak ada jumlah korban yang diberikan dalam pernyataan tersebut.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, dikabarkan berbicara dengan Menteri Luar Negeri Saudi, Faisal bin Farhan Al Saud.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyampaikan keduanya membahas proposal untuk mencapai gencatan senjata segera dan juga menjamin pembebasan semua sandera dan mengakhiri perang di Jalur Gaza.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis kemarin, 4 Juni 2024, Menteri Luar Negeri Arab Saudi dan rekan-rekannya di Yordania dan UEA menegaskan kembali dukungan mereka terhadap upaya mediasi oleh Amerika Serikat, Qatar dan Mesir untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, berpendapat jika Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, memperpanjang perang di Jalur Gaza dikarenakan alasan politik ketika pemerintahannya mendorong kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.
Diketahui jika Benjamin Netanyahu mengatakan kespeakatan tersebut akan memungkinkan penjajah Israel untuk melanjutkan perang sampai semua tujuannya tercapai, termasuk penghancuran kemampuan militer dan pemerintahan Hamas.
Dalam percakapan telepon pemimpin penjajah Israel dengan Presiden Prancis, Immanuel Macron, Netanyahu menyebutkan proposal gencatan senjata akan memungkinkan penjajah Israel mencapai semua tujuan perang termasuk dengan penghapusan Hamas.
Namun, Netanyahu juga menegaskan jika tidak akan ada gencatan senjata penuh hingga penjajah Israel berhasil membasmi Hamas. (*/Mey)