Internasional, gemasulawesi – Dilaporkan pasukan penjajah Israel telah menyerang Rumah Sakit Indonesia yang berada di Jalur Gaza bagian utara dan menghancurkan pusat khusus Noura al-Kaabi untuk pasien dialisis.
Seorang dokter di Rumah Sakit Indonesia yang tidak disebutkan namanya menyatakan mereka baru saja pulih setelah membuka kembali fasilitas tersebut dalam beberapa minggu terakhir, saat serangan terbaru terhadap fasilitas medis ini terjadi pada tanggal 2 Juni 2024, waktu Palestina.
Dokter itu mengatakan meskipun tidak lagi berfungsi pada awal invasi penjajah Israel ke Jalur Gaza utara, pasukan penjajah Israel masih masuk ke rumah sakit dan membakar lantai 2 dan 3 dengan parah.
“Mereka membongkar pagar luar rumah sakit,” ungkapnya.
Dia menambahkan jika pihak rumah sakit bahkan menemukan detonator di rumah sakit yang dimaksudkan untuk meledakkan rumah sakit, namun, untungnya, dan dengan rahmat Tuhan, semuanya baik-baik saja.
Di sisi lain, Mesir kembali menegaskan penarikan penjajah Israel dari penyeberangan Rafah setelah pertemuan antara pejabat Amerika Serikat, penjajah Israel dan Mesir berakhir di Kairo.
Hal tersebut disampaikan oleh 2 sumber keamanan Mesir yang tidak disebutkan namanya.
Mereka menyampaikan pertemuan itu berlangsung positif meski belum ada kesepakatan mengenai pembukaan kembali penyeberangan.
Delegasi Mesir pada pertemuan tersebut menuturkan bahwa mereka akan terbuka untuk pemantau Eropa di perbatasan untuk melakukan pengawasan yang dilakukan oleh otoritas Palestina jika mereka setuju untuk melanjutkan pekerjaan.
Sumber-sumber Mesir melanjutkan bahwa para pejabat penjajah Israel dan Amerika Serikat akan bekerja cepat untuk menghilangkan hambatan dalam operasi penyeberangan itu.
Diketahui penjajah Israel merebut penyeberangan Rafah di sisi Jalur Gaza pada awal Mei selama serangan yang dilakukan di Rafah.
Sementara itu, Komite Darurat Gaza Utara telah menyatakan kamp pengungsi Jabalia dan seluruh wilayah utara sebagai zona bencana.
Mereka memaparkan jika militer penjajah Israel menghancurkan sekitar 50.000 unit pemukiman, 35 sumur air telah hancur di Jalur Gaza utara, saranan dan pra sarana umum hancur total atau rusak parah dan semua kota yang berada di Jalur Gaza utara telah hancur serta tidak dapat menyediakan layanan publik apapun. (*/Mey)