Internasional, gemasulawesi – Menteri Keamanan Nasional penjajah Israel, Itamar Ben-Gvir, menyarankan agar penjajah Israel mengambil langkah yang lebih ekstrem dengan tujuan memperkuat posisinya dalam perang di Jalur Gaza.
Dalam wawancara terbarunya di Radio Angkatan Darat penjajah Israel kemarin, 4 Juni 2024, waktu setempat, Itamar Ben-Gvir menyampaikan ada sejumlah hal yang belum penjajah Israel lakukan, seperti menghentikan penggunaan gas.
“Saya menyarankan penjajah Israel untuk menghentikan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza selama 1 atau 2 bulan,” katanya.
Dia menyampaikan pernyatannya sambil mendorong orang-orang untuk menghadiri Pawai Bendera Hari Yerusalem tahunan yang kontroversial dan seringkali menimbulkan hasutan yang akan diadakan hari ini, 5 Juni 2024, waktu penjajah Israel bertempat di Gerbang Damaskus dan kawasan Muslim.
Sementara itu, pasukan penjajah Israel telah menangkap 5 pria dari Silwad dan Birzeit, yang berada di dekat Ramallah, Tepi Barat.
Seorang pria Palestina lainnya ditangkap di Biddya, yang berada di dekat Salfit, 2 pria dari Beit Ijza, di sebelah barat laut Yerusalem.
Pasukan penjajah Israel juga menangkap 3 lainnya dari Tulkarem, 3 warga Palestina dari Provinsi Betlehem dan 1 pria dari Burqa, sebelah utara Nablus.
Berdasarkan penghitungan yang dilakukan oleh Masyarakat Tahanan Palestina, lebih dari 9.000 orang telah ditangkap sejak tanggal 7 Oktober 2023, yang diantaranya adalah 300 wanita dan juga 635 anak-anak.
Di sisi lain, Tor Wennesland, yang merupakan koordinator khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, menyampaikan dia mengunjungi Jalur Gaza yang terkepung kemarin dan juga sekaligus menyaksikan dampak buruk yang terjadi akibat perang.
Baca Juga:
Ajukan Permohonan, Palestina Dilaporkan Berupaya untuk Bergabung dalam Kasus Genosida Gaza di ICJ
“Pemandangan kehancuran dan penderitaan orang-orang sangat menyayat hati,” ucapnya.
Dia menegaskan jelas bahwa tindakan segera diperlukan untuk meringankan krisis kemanusiaan yang dihadapi Jalur Gaza.
“Saya juga mengunjungi RS al-Amal di Khan Younis dan bertemu dengan para pejabat untuk membahas sejumlah cara untuk mengatasi kebutuhan mendesak masyarakat,” paparnya. (*/Mey)