Badai PHK Massal Industri Tekstil di Indonesia Semakin Tinggi, 13.800 Pekerja Terpaksa Dipulangkan, Ini Alasannya

Tingginya tingkat PHK massal di Industri Tekstil di Indonesia menghantui para pekerja.
Tingginya tingkat PHK massal di Industri Tekstil di Indonesia menghantui para pekerja. Source: Foto/ilustrasi/Freepik

Nasional, gemasulawesi - Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia terus mengalami badai pemutusan hubungan kerja (PHK) yang mengkhawatirkan.

Data terbaru menunjukkan bahwa hingga semester pertama tahun ini, lebih dari 13.800 pekerja telah mengalami PHK di sektor ini karena penurunan pesanan yang signifikan, bahkan hingga tidak ada pesanan sama sekali.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menanggapi situasi ini dengan serius.

Dia menekankan pentingnya upaya efisiensi di industri tekstil jika memang diperlukan, namun juga menggarisbawahi pentingnya dialog sosial yang konstruktif antara buruh dan pengusaha di sektor tersebut.

Baca Juga:
Momen Para Siswa SDN 002 Desa Tanjung Riau Belajar di Ruangan Bekas WC Viral, Begini Kata Kadisdik Kabupaten Kampar

"Upaya lain yang bisa dilakukan adalah efisiensi di dalam perusahaan, namun yang lebih penting adalah menjaga dialog yang baik antara pengusaha dan pekerja," ujar Menaker Ida Fauziyah dalam pertemuan di DPR RI.

Selain itu, Menaker Ida juga menekankan perlunya memastikan bahwa perusahaan yang melakukan PHK mematuhi semua aturan perundang-undangan terkait hak-hak pekerja.

"Jika memang terpaksa harus melakukan PHK, maka hak-hak pekerja harus dijamin sesuai dengan undang-undang," tambahnya.

Meskipun demikian, situasi di industri TPT terus memperlihatkan ketegangan. Salah satu kasus terbaru yang mencuat adalah PHK massal yang dilakukan oleh PT Sai Apparel Industries di Semarang, Jawa Tengah.

Baca Juga:
Buntut Meninggalnya Bos Rental Mobil Usai Dikeroyok, Polres Pati Gelar Razia Besar-Besaran, Puluhan Kendaraan Bodong Berhasil Disita

Jumlah pekerja yang terkena dampak PHK dari perusahaan ini mencapai 8.000 orang.

PT Sai Apparel Industries sebelumnya memiliki sekitar 14.000 karyawan.

Namun, seiring dengan terus menurunnya pesanan dan kondisi ekonomi yang tidak menentu, perusahaan ini terpaksa mengambil keputusan sulit dengan menutup total pabriknya.

Kasus ini menjadi cerminan dari tantangan yang dihadapi oleh banyak perusahaan di industri TPT di Indonesia.

Baca Juga:
Ramai di Media Sosial! Peta Daerah Sukolilo Mendadak Berubah Nama Jadi Kampung Maling di Google Maps, Diduga Karena Ini

Meskipun beberapa perusahaan telah melakukan upaya efisiensi dan berdialog dengan baik antara manajemen dan pekerja, namun kenyataannya masih banyak pekerja yang harus mengalami dampak PHK yang menyakitkan.

Kondisi ini menunjukkan urgensi untuk melakukan evaluasi mendalam terhadap struktur dan dinamika industri TPT di Indonesia.

Diperlukan langkah-langkah konkret dari pemerintah, pengusaha, serikat pekerja, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya untuk mencari solusi yang berkelanjutan dalam menghadapi tantangan ini.

Selain itu, pendekatan yang inklusif dan berorientasi pada keberlanjutan menjadi kunci dalam membangun industri TPT yang lebih kuat dan berdaya saing di masa depan.

Baca Juga:
Lakukan Peninjauan, Pansus Rehabilitasi dan Rekonstruksi Sebut Pembangunan Hunian Tetap Korban Gempa Palu Tidak Akan Selesai Sesuai Kontrak

Harapan besar ditujukan kepada pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama menciptakan lingkungan kerja yang adil, berkeadilan, dan berkelanjutan bagi seluruh pekerja industri TPT di Indonesia. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Sakit Hati Karena Akan di PHK, Satpam di Pasuruan Bakar Pabrik dan Gudang Pusat Oleh-Oleh Tas Rajut Kaboki, Kerugian Capai Rp5 Miliar

Soehartono yang merupakan satpam ini tega membakar pabrik dan gudang pusat oleh-oleh tas rajut Kaboki di Pasuruan. Berikut kronologinya.

Terus Merugi dalam 4 Tahun Terakhir, PT Sepatu Bata Tbk di Purwakarta Resmi Ditutup dan Berhenti Beroperasi, 200 Karyawan Terkena PHK

PT Sepatu Bata Tbk resmi ditutup dan menghentikan operasionalnya akibat semakin sepi peminat dan terus mengalami kerugian.

Perjalanan Inspiratif Prabowo Subianto: Mempertahankan Bisnis Selama 20 Tahun Tanpa PHK dalam Masa Tekanan

Berikut merupakan kisah Prabowo Subianto yang pernah memperthankan bisnisnya selama 20 tahun tanpa PKH ketika dalam tekanan.

Tingkat PHK di AS Selama Januari Hingga Februari 2023 Mencapai Level Tertinggi Sejak 2009

Internasional, gemasulawesi – PHK oleh perusahaan-perusahaan AS selama Januari dan Februari menyentuh level tertinggi sejak 2009, dengan sektor teknologi menyumbang lebih dari sepertiga dari lebih dari 180.000 pemotongan pekerjaan yang diumumkan. Sepanjang bulan Februari, tingkat PHK di Amerika Serikat mencapai 77.770, lebih dari lima kali lebih tinggi dari 15.245 pemotongan pekerjaan yang diumumkan setahun sebelumnya. […]

Cegah PHK, Pemerintah Keluarkan Kebijakan Bantuan Subsidi Upah

Pemerintah mengeluarkan kebijakan pemberian bantuan subsidi upah pekerja 2021, diharapkan dapat mencegah PHK akibat dari pandemi covid-19.

Berita Terkini

wave

Inilah Sinopsis Danyang Wingit Jumat Kliwon, Film Horor tentang Unsur Mistis dalam Budaya Jawa yang Dibintangi Celine Evangelista

Danyang Wingit Jumat Kliwon adalah film horor yang dibintangi oleh Celine Evangelista, berfokus pada unsur mistis dalam budaya Jawa

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.


See All
; ;