Minyak Kelapa Kampung Premium, Industri Parimo ‘Go Nusantara’

<p>Minyak Kelapa Kampoenk Premium, Industri Parimo ‘Go Nusantara’ (Foto: Ist)</p>
Minyak Kelapa Kampoenk Premium, Industri Parimo ‘Go Nusantara’ (Foto: Ist)

Berita parigi moutong, gemasulawesi– Produk industri minyak kelapa kampung premium berbasis rumah tangga di Kabupaten Parimo Sulteng, ekspansi ‘Go Nusantara’.

Akses pasar produk industri minyak kelapa kampung premium Kabupaten Parimo saat ini sudah ‘Go Nusantara’, dengan merambah pulau Sulawesi, Jawa, Kalimantan, Bali dan beberapa daerah lainnya yang ada di Indonesia.

Produk ini mampu menembus pasar nusantara, karena memakai sistem manajemen pemasaran dengan pola berbeda.

Penjualan produk ini dimulai dari menawarkan secara langsung kepada konsumen, dengan brand premium tanpa bahan pengawet.

Baca Juga: Ribuan Napi Lapas di Sulawesi Tengah Dapat Remisi Idul Fitri 1441 H

Dengan perkembangan pasar hingga saat ini, minyak kelapa kampoenk premium sangat mendapat respon positif dari konsumen.

Terkait kemampuan produksi minyak kelapa kampoenk premium Parimo, dalam seminggu mampu membuat minyak kelapa hingga satu ton atau 1000 liter.

Sejak diluncurkan ke publik untuk dipasarkan, produk ini sudah memproduksi sekitar 15 ton minyak kelapa.

Produk minyak kelapa kampoenk premium Parimo dikemas dalam dua ukuran, yakni ukuran botol 500 mililiter dan 250 mililiter.

Adapun harga jual ukuran 500 mililiter yakni Rp30.000 per botol. Sedangkan ukuran 250 mililiter dengan harga jual Rp15.000 per botol.

Proses pembuatannya pun cukup sederhana dan tidak membutuhkan peralatan canggih. Cukup menggunakan mesin parut, wajan serta tangan-tangan terampil kaum perempuan di Parimo.

Baca Juga: Kota Palu Canangkan Kampung Tangguh Nusantara

Ide dan Potensi Minyak Kelapa Kampung Premium

Ide lahirnya produk minyak kelapa kampung premium bermula dari melihat potensi alam milik Kabupaten Parimo.

Menariknya, industri ini berada di daerah yang dikenal sebagai salah satu penghasil kelapa dalam terbanyak di Sulteng. Rata-rata produksinya mencapai 212.176.000 butir per tahun.

Minyak kelapa kampoenk premium ini hadir dan tersebar di sejumlah desa penghasil kelapa terbanyak di Kabupaten Parimo.

Dengan melimpahnya bahan baku kelapa, warga tentunya lebih berani mengelola dengan cara kerja cerdas.

Nilai ekonomi dari bahan baku kelapa itu bisa punya nilai jual yang lebih. Bukan nilai yang standar atau bahkan nilai ekonominya di bawah rata-rata.

Industri minyak kelapa ini bahkan berbasis industri rumah tangga. Pendataannya pun lebih kepada ibu rumah tangga berpenghasilan menengah ke bawah.

Duet Faradiba Zaenong dan Fakrudin di Bisnis Minyak Kelapa Kampung

Berkomitmen membangun dan meningkatkan ekonomi rakyat itulah cita-cita dua anak muda dari Kabupaten Parimo.

Mereka adalah Faradiba Zaenong (29) dan Fakrudin (44), mereka menekuni bisnis tersebut sejak tahun 2019. Walaupun masih terhitung singkat namun sebelum memasarkan produk mereka melakukan penelitian terlebih dahulu.

Mereka berhasil mengembangkan usaha minyak kelapa kampung premium menjadi bisnis yang sangat menguntungkan.

Baca Juga: Warga Miskin Bertambah 782 Jiwa di Parimo Dalam Setahun

Tidak hanya menguntungkan untuk mereka, namun menguntungkan untuk ratusan ibu-ibu rumah tangga.

Dalam mengawali bisnis itu, dua anak muda ini yang juga diketahui berprofesi sebagai jurnalis, terinspirasi dari melimpahnya bahan baku kelapa dalam yang ada Kabupaten Parimo.

Ide inilah yang kemudian membuat mereka untuk melahirkan suatu produk minyak kelapa dengan brand premiun tanpa bahan pengawet.

Selain itu, lewat bendera mereka berdua produk minyak kelapa kampoenk ini berhasil mencetak lapangan kerja. Terutama, bagi ibu-ibu rumah tangga yang awalnya tidak berpenghasilan menjadi berpenghasilan.

Saat ini, mereka memiliki kurang lebih 600 ibu-ibu rumah tangga yang bekerja memproduksi minyak kelapa di Kabupaten Parimo.

Pembuatan minyak kelapa yang melibatkan ratusan ibu-ibu rumah tangga itu menggunakan sistem pemberdayaan industri rumahan.

Sistem industri rumahan yang dimaksud yakni pembuatan dan pengelolaan minyak kelapa dilakukan secara pribadi atau individu bukan perkelompok.

Tujuan utama dari sistem ini adalah meningkatkan perputaran ekonomi berbasis rumah tangga.

Selain itu tujuan lainnya dari sistem itu, agar ibu-ibu dalam menjalani aktifitas pekerjaan yang baru ini tidak harus meninggalkan fitrahnya sebagai ibu rumah tangga.

Menurut ke dua anak muda itu, ibu-ibu yang menggeluguti pekerjaan ini tidak harus meninggalkan fitrah sebagai seorang istri dan ibu bagi anak-anak. Sebab, pekerjaan ini dikerjakan di rumah masing-masing.

Di sisi lain, peningkatan ekonomi yang akan terjadi. Nantinya, bukan hanya ada dalam rumah tangga. Namun, berefek pada perputaran ekonomi desa, kecamatan dan skala kabupaten.

Pada akhirnya, meskipun produk ini sudah dibanjiri permintaan pasar, mereka tetap fokus dan memprioritaskan mutu serta kualitas produk. Disamping itu, izin kesehatan dari produk ini pun sudah dirampungkan.

Mereka berharap, dari usaha yang digelutinya itu dapat memberikan dampak positif. Serta, sebagai motivasi kepada warga mengembangkan usaha-usaha lain untuk kesejahteraan.

Baca Juga: Lomba Kuliner Nusantara, Jurus Parimo Sulteng Tarik Animo Wisatawan

Laporan: Muhamad Rafii

...

Artikel Terkait

wave

Anak Usia 13 Tahun Tikam Satu Warga Ampibabo Parimo

Karena dalam pengaruh minuman keras beralkohol, anak usia 13 tahun tikam satu warga di Ampibabo Kabupaten Parimo Sulteng.

Banjir Desa Biga Parimo, Akses Jalan Trans Sulawesi Lumpuh

Akibat banjir disertai lumpur dan batu berukuran besar di Desa Biga Kabupaten Parimo Provinsi Sulteng, akses jalan trans sulawesi lumpuh.

Kapolda Sulteng: Pers Berperan Tangkal Hoax

Kapolda Sulteng menyebut media dapat berperan untuk membantu menangkal hoax peran lainnya selain paradigma pers sebagai pemberi informasi

Polisi Tangkap Satu Warga Toili Sulteng Pelaku Penggelapan Kamera

Akibat menggelapkan satu unit kamera, satu warga Toili Kabupaten Banggai Sulteng berinisial AY (32) diringkus polisi.

Sekolah Tatap Muka di Kota Palu Mulai Pekan Depan

Sebanyak 15 Sekolah Dasar (SD) dan 12 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kota Palu Provinsi Sulteng, mulai buka sekolah pekan depan.

Berita Terkini

wave

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.

Pemerintah Perluas Penyaluran BLT Rp30 Triliun untuk 35 Juta Keluarga, Dorong Kesejahteraan

Pemerintah menyalurkan BLT Rp300 ribu per bulan selama tiga bulan kepada 35 juta keluarga, hasil efisiensi anggaran tahun 2025.

Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat, Masuk Lima Besar Kota Paling Tercemar Dunia, Warga Diminta Waspada

Jakarta pantau udara real-time melalui 111 SPKU, sarankan masyarakat kurangi aktivitas luar, siapkan sistem peringatan dini polusi.


See All
; ;