Tingkat Pernikahan Usia Dini di Sulteng Tinggi

<p>Foto Pengukuhan Perkadis Bangga Kencana/sumber foto Humas Protokol Sulteng.</p>
Foto Pengukuhan Perkadis Bangga Kencana/sumber foto Humas Protokol Sulteng.

Berita Sulawesi tengah, gemasulawesi- Angka pernikahan dini tinggi di Provinsi Sulawesi tengah (Sulteng) menjadi masalah tersediri yang butuh perhatian serius.

Mengantisipasi persoalan itu, BKKBN Perwakilan Provinsi Sulteng lewat program integrasi Patujua diharapkan dapat menemui sasaran dalam mempercepat penurunan kasus-kasus pernikahan di bawah umur.

Baca juga: Angka Harapan Lama Sekolah Parimo 2019 Alami Sedikit Kemajuan

Adanya wadah Perkumpulan Kepala Dinas Pengelola Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan KB (Perkadis Bangga Kencana) se Sulteng juga diharapkan dapat menggenjot sosialisasi Patujua di kabupaten dan kota.

“Saya harap sasaran itu betul-betul bisa dicapai dan teman-teman Perkadis inilah ujung tombak di lapangan,” harap gubernur pada acara Pengukuhan Perkadis Bangga Kencana dan Launching Program Integrasi Patujua, belum lama ini di gedung Pogombo.

Baca juga: Puluhan PAUD di Parimo Penuhi Standar Layanan Cegah Stunting

Berdasarkan SK pengukuhan, susunan Perkadis terdiri dari ketua yang dijabat oleh Kadis Pengendalian Penduduk dan KB (P2KB) Kabupaten Poso, wakil ketua diisi oleh Kadis P2KB Bangkep, Sekretaris Kadis P2KB Parigi Moutong, bendahara Kadis P2KB Sigi dan bidang-bidang lainnya yang diisi para kadis P2KB kabupaten/kota se Sulteng.

Lanjut Longki, upaya-upaya memutus mata rantai pernikahan dini sudah dilakukan berbagai instansi pemerintah dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat, akan tetapi belum efektif karena semuanya masih berjalan sendiri-sendiri.

Baca juga: Disdikbud Harap Tagana Masuk Sekolah Lanjut Hingga SMP

Karena itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi antar instansi, LSM, tokoh agama, tokoh masyarakat, orangtua dan generasi muda dalam mengentaskan permasalahan pernikahan dini tersebut.

“Agar tujuan kita untuk menurunkan angka perkawinan anak ini bisa cepat terealisasi, dengan harapan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

Baca juga: Anak Usia 13 Tahun Tikam Satu Warga Ampibabo Parimo

Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Dra. Maria Ernawati, MM mengungkapkan BKKBN dan OPD teknis sama-sama berinisiatif mempercepat penurunan angka pernikahan anak yang telah menembus angka di atas 50 persen. Salah satu upaya itu adalah dengan dicetuskannya program Patujua sebagai solusinya.

“Lewat suatu program Patujua yang artinya untuk tujuan bersama, kami harap bisa sukses kedepannya,” tuturnya.

Program Patujua akan dipayungi dengan Peraturan Gubernur yang akan segera disahkan.

Baca juga: Reny: Pendatang Masuk Sulawesi Tengah Harap Lapor dan Periksa Diri

Laporan: Muhammad Irfan Mursalim/Humas Protokol Sulteng

...

Artikel Terkait

wave

Tim Desk Pilkada: Jaga Netralitas ASN

Tim desk Pilkada serentak 2020 Parigi Moutong Provinsi Sulteng, menyerukan Aparatur Sipil Negara atau ASN untuk menjaga netralitas.

Minyak Kelapa Sawit Diklaim Sumbang Devisa USD 15 Miliar

Minyak Kelapa sawit diklaim memberikan sumbangan devisa ekspor senilai USD 15 miliar. Forum Petani Sawit DPW APKASINDO Sulteng Dikukuhkan.

Total 100 Ha Program Peremajaan Kelapa di Parimo

Total 100 Ha, program peremajaan kelapa dari bantuan Pemerintah Pusat di Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah.

BKPSDM: Hasil Sidang Kode Etik Diserahkan kepada Bupati

BKPSDM Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah menyebut hasil sidang kode etik puluhan ASN yang diduga melanggar disiplin akan diserahkan kepada Bupati.

33 PNS Dinilai Langgar UU ASN

Sebanyak 33 Pegawai Negeri Sipil atau PNS di lingkup Pemerintah daerah Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah, diduga langgar UU ASN.

Berita Terkini

wave

Nasib Nyawa di Gunung Nasalane: Menanti Keadilan yang Belum Menyentuh Dg Aras

Hukum yang tak bertaring dihadapan pemodal tambang ilegal, hampir terjadi disemua titik PETI yang tersebar di Parigi moutong.

Tebalnya Tembok "Imunitas" Tambang Ilegal Buranga: Mengapa Hukum Tak Berdaya Dihadapan Reni?

Polres Parigi Moutong dinilai tak bertaring dihadapan Reni salah satu tokoh sentral dibalik beroperasinya tambang ilegal di Desa Buranga.

Diduga Kebal Hukum, Kelompok Haji Anjas, Mustari dan Ahmad Geser Operasi Tambang Ilegal ke Desa Buranga

Dugaan kebal hukum pengelola PETI di Desa Buranga mencuat, seolah tidak perduli hukum aktifitas tambang ilegal Buranga tetap beroperasi.

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.


See All
; ;