Gowa, gemasulawesi - Petani jagung di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, mengalami masa-masa sulit karena kesulitan membeli pupuk.
Sebuah video yang viral di media sosial, petani di Kabupaten Gowa terpaksa memotong tanaman mereka akibat harga pupuk yang semakin melambung.
Meskipun Menteri Pertanian telah menjanjikan peningkatan kuota pupuk subsidi, namun petani tetap merasa terpinggirkan.
Dalam video tersebut, terlihat keputusan sulit yang harus diambil petani untuk memotong tanaman jagung yang baru berusia sebulan.
"Beginilah petani. Harga jagung kini semakin murah sedangkan harga pupuk makin mahal," ungkap salah satu petani dalam video yang beredar.
Kondisi ini mencerminkan perjuangan petani dalam menjaga produktivitas pertanian mereka di tengah tantangan ekonomi yang berat.
Menurut petani yang diwawancarai dalam video, lebih baik memotong tanaman untuk dijadikan pakan ternak daripada membiarkan tanaman tumbuh tanpa perawatan yang semestinya.
"Jadi lebih baik dipotong. Susah juga perawatannya," lanjutnya.
Video yang memperlihatkan momen petani membabat jagung itu pun viral usai dibagikan di berbagai platform media sosial, salah satunya akun Twitter @Daeng_Info.
Hal ini pun lantas memunculkan beragam komentar pro dan kontra dari warganet.
“Rugi sih mnurutku, ini jagung baru usia 1 bulan ditebangi sedangkan dia masih harus bisa menunggu sampai masa panen untuk tau harga jagung saat itu murah atau tidak, karna sewaktu-waktu harga juga bisa naik turun. Seharusnya bapaknya cukup bersabar,” ungkap akun @nii***.
Masalah harga pupuk yang semakin melambung merupakan tantangan serius bagi petani di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Gowa.
Baca Juga:
Diduga Merupakan Kaki Tangan Bandar Narkotika, Sejumlah Orang Diamankan oleh BNN Sulawesi Tengah
Dukungan pupuk yang memadai sangat penting untuk menjaga produktivitas pertanian, namun kenaikan harga pupuk yang signifikan menghambat petani dalam mengaksesnya.
Masyarakat berharap pemerintah segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah ini.
Solusi yang bersifat efektif dan berkelanjutan diperlukan agar petani dapat terbantu dalam menghadapi kenaikan harga pupuk yang tidak terhindarkan.
Kesinambungan produktivitas pertanian juga menjadi kunci dalam menjaga ketahanan pangan di Indonesia, sehingga perhatian dan tindakan dari pemerintah menjadi sangat penting dalam menghadapi tantangan ini. (*/Shofia)