Palu, gemasulawesi – Lapas Kelas IIA Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, membekali pelatihan kemandirian meubelair dan pengelasan untuk WBP atau warga binaan pemasyarakatan sebagai upaya mendukung kemandirian ekonomi warga binaan setelah menjalani masa hukuman.
Kepala Lapas Palu, Gunawan, mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk membekali para warga binaan pemasyarakatan dengan keterampilan yang dapat mereka gunakan untuk mencari nafkah saat kembali ke masyarakat.
Gunawan menyatakan pelatihan ini adalah salah satu upaya Lapas Palu untuk membantu para warga binaan agar dapat mandiri secara ekonomi setelah mereka selesai menjalani masa hukuman.
“Keterampilan meubelair dan pengelasan adalah salah satu keterampilan yang banyak diperlukan di masyarakat,” katanya.
Dia mengatakan pelatihan kemandirian ini tidak hanya sekedar mengisi waktu luang para WBP selama mereka berada di Lapas Palu, melainkan sebagai pembinaan untuk meningkatkan keterampilan dan juga menambah pengetahuan mereka.
“Warga binaan yang telah mengikuti pelatihan dan lulus lalu mendapatkan sertifikat kompetensi,” ujarnya.
Sertifikat ini dapat digunakan oleh para warga binaan untuk membuka usaha sendiri atau mencari pekerjaan nantinya.
Dikutip dari Antara, dia juga menyampaikan apresiasinya dan juga terima kasih kepada infrastruktur pelatihan atas waktu dan kesempatan yang diberikan untuk melatih para warga binaan.
Di sisi lain, Kepala Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tengah, Hermansyah Siregar, turut mengapresiasi upaya Lapas Palu dalam mengadakan pelatihan kemandirian yang sangat memberikan manfaat untuk para warga binaan.
Dia mengatakan pelatihan kemandirian untuk warga binaan akan terus dilakukan.
“Setiap pelatihan, para warga binaan akan diberikan sertifikat kecakapan,” tuturnya.
Hermansyah juga memastikan pihaknya akan terus memberikan pembinaan yang memberikan dampak baik untuk para warga binaan dan kemajuan bangsa serta negara.
Sementara itu, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI Sulawesi Tengah menyampaikan tandan kosong kelapa sawit menjadi alternatif pupuk untuk perkebunan sawit di Indonesia. (Antara)