Tanjung Pandan, gemasulawesi – LAM atau Lembaga Adat Melayu Kabupaten Belitung dan Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memperkuat kerja sama untuk melestarikan adat dan budaya Melayu di daerah tersebut.
Andi, yang merupakan Ketua LAM Belitung Timur, dalam keterangannya pada hari Jumat, tanggal 19 Juli 2024, menyampaikan untuk memperkuat kerja sama dalam melestarikan adat dan juga budaya Meulayu di daerah tersebut, pihaknya menggelar kegiatan musyawarah budaya.
Andi mengatakan musyawarah budaya ini bertujuan untuk merumuskan konsep kerja sama dalam upaya memperkuat dalam melestarikan adat dan juga budaya Melayu di Pulau Belitung.
Baca Juga:
Terkait Politik Uang, Bawaslu Sulawesi Tengah Sebut Tidak Hanya Marak tetapi Juga Bertransformasi
“Dalam musyawarah budaya ini dilakukan pembahasan untuk beberapa hal penting, seperti penyatuan adat istiadat, termasuk dalam upacara adat, perkawinan adat, penetapan tanah adat dan kesepakatan bersama dalam penelusuran adat dan juga sejarah budaya,” ujarnya.
Andi berharap musyawarah adat ini dapat mencapai kesepakatan dalam upaya menyatukan kebersamaan adat budaya Melayu, baik di Belitung maupun Belitung Timur.
Dikutip dari Antara, dia menuturkan sehingga adat dan budaya Melayu tetap lestari dan juga tidak hilang tergerus kemajuan zaman.
Baca Juga:
Sangat Membantu, Pemda Mengapresiasi Kehadiran Tim Korsupgah KPK RI di Kabupaten Gowa
Achmad Hamzah, yang merupakan Ketua LAM Belitung, berharap agar musyawarah budaya ini dapat mewujudkan keinginan besar dalam melestarikan dan juga memajukan budaya Melayu di Pulau Belitung.
“Melalui acara ini, kita saling mendukung dan saling memperkokoh persaudaraan diantara kita. Kebersamaan dalam keragaman adat budaya, jika nanti ada kata-kata dan juga kalimat yang menyebutkan ‘Belitong’ maka itu adalah semangat persatuan untuk kita yang berada di seluruh Pulau Belitung,” ucapnya.
Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Belitung optimistis dapat mempertahankan status UNESCO Global Geopark atau UGG sebagai daya tarik pariwisata di ‘Negeri Laskar Pelangi’.
Ketua Badan Pengurus atau BP Geopark Belitung, MZ Hendra Caya, dalam keterangannya pada hari Jumat, tanggal 19 Juli 2024, mengatakan saat ini, UNESCO sedang melakukan revalidasi terkait status UNESCO Global Geopark di Belitung dan Belitung Timur yang berlangsung pada tanggal 15 hingga 20 Juli 2024. (Antara)