Karawang, gemasulawesi - Insiden penipuan yang cukup menghebohkan terjadi di sebuah toko kelontong di Karangligar, Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Kejadian di di Karangligar ini menjadi viral setelah aksi seorang pria menggunakan modus penukaran uang koin untuk menipu pemilik toko beredar luas.
Dalam rekaman CCTV yang tersebar, pelaku terlihat datang ke sebuah toko di Karangligar tersebut dengan mengendarai sepeda motor Honda PCX berwarna merah dan mengenakan topi hitam.
Ia mengaku tinggal di kontrakan dekat lokasi toko, tepatnya di belakang masjid.
Dengan tergesa-gesa, pelaku meminta menukar uang koin sejumlah Rp1.000.000, beralasan bahwa dirinya sedang terburu-buru.
Pemilik toko, yang merasa tidak ada yang mencurigakan, menyetujui permintaan tersebut dan menerima koin-koin dari pelaku tanpa menghitung ulang jumlahnya.
Setelah pria tersebut meninggalkan toko, pemilik toko baru menyadari bahwa jumlah uang koin yang diterima hanya sebesar Rp494.000, sehingga terdapat kekurangan sebesar Rp509.000 dari jumlah yang dijanjikan.
Rekaman CCTV toko memperlihatkan pria tersebut mengenakan topi hitam dan mengendarai sepeda motor Honda PCX berwarna merah dengan plat nomor AA.
Identitas pelaku belum diketahui, dan kejadian ini segera dilaporkan kepada pihak berwajib. Pemilik toko berharap dengan adanya rekaman CCTV, pelaku dapat segera ditangkap dan diadili.
Kejadian ini diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi pemilik toko lainnya agar lebih berhati-hati dalam menerima penukaran uang koin.
Pemilik toko dihimbau untuk selalu menghitung ulang uang yang diterima, meskipun pelaku terlihat tergesa-gesa dan memberikan alasan apapun.
Penipuan dengan modus seperti ini bukanlah hal baru, namun tetap saja banyak korban yang terperangkap karena kurangnya kewaspadaan.
Menurut data yang ada, kasus penipuan dengan modus penukaran uang koin telah beberapa kali terjadi di berbagai daerah.
Pelaku sering memanfaatkan kelengahan dan ketergesa-gesaan korban untuk melancarkan aksinya.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat, terutama pemilik usaha, untuk selalu waspada dan tidak mudah percaya pada orang yang tidak dikenal.
Di media sosial, kejadian ini pun menuai beragam komentar.
"Harus dihitung lagi, ya Bu. Pintar sedikitlah, ya. Sekarang banyak modusnya, atuh. Perbaiki typo saja," komentar akun @ari**.
Insiden ini menambah daftar panjang kasus penipuan yang merugikan masyarakat.
Penting bagi pemilik usaha untuk selalu waspada dan memastikan transaksi yang dilakukan benar-benar aman dan transparan. Semoga pihak berwajib segera dapat menangkap pelaku dan menghentikan aksi-aksi penipuan semacam ini.
Selain itu, pihak kepolisian diharapkan dapat meningkatkan patroli dan sosialisasi mengenai berbagai modus penipuan yang sedang marak terjadi, sehingga masyarakat bisa lebih waspada dan terhindar dari tindak kejahatan.
Dengan kerjasama yang baik antara masyarakat dan aparat penegak hukum, diharapkan kasus-kasus penipuan seperti ini dapat diminimalisir dan pelaku kejahatan dapat segera ditindak. (*/Shofia)