Bone, gemasulawesi – KUA Kecamatan Ulaweng di Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, melibatkan berbagai elemen, mulai dari pemerintah desa, masyarakat, TNI, kepolisian dan komunitas dalam mencegah konflik sosial berdimensi keagamaan di wilayahnya.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh KUA Kulaweng, yaitu mengadakan pembinaan paham keagamaan dan sosialisasi cegah dini konflik sosial berdimensi keagamaan di Masjid Desa Tadang Palie, Bone, Sulawesi Selatan.
Muhammad Saleh, yang merupakan Kepala KUA Kecamatan Ulaweng, dalam keterangan resminya yang diterima di Makassar, pada tanggal 28 Juli 2024, mengatakan semua harus bersatu menjaga kerukunan umat beragama Islam.
“Paham radikal dan berita hoaks hanya akan merusak persatuan dan kedamaian kita,” ungkap.
Dalam kesempatan itu, Muhammad Saleh menerangkan pentingnya menjaga keharmonisan dan juga kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat.
Dikutip dari Antara, dia mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham radikal dan berita-berita hoaks yang dapat merusak toleransi beragama.
Dia mengajak saling menghormati dan juga melakukan kerja sama untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan juga damai.
Hal tersebut disampaikannya dengan didampingi jajaran Penghulu dan Penyuluh Agama Islam KUA Ulaweng.
“Saya mengajak seluruh peserta untuk aktif berperan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing,” tuturnya.
Saleh berharap agar masyarakat dapat menjadi agen perubahan yang positif dan mampu menangkal berbagai ancaman yang dapat merusak tatanan sosial.
Dia berkomitmen untuk terus melakukan berbagai upaya dalam menjaga keharmonisan umat beragama.
Pada saat yang sama, sedini mungkin mencegah terjadinya konflik sosial yang memiliki dimensi keagamaan.
Di sisi lain, anggota DPRD Kabupaten Bone yang juga salah satu warga Desa Tadang Palie Andi Purnama Sari Amir memberikan apresiasninya terhadap KUA Ulaweng atas terlaksananya pembinaan paham keagamaan serta sosialisasi cegah dini konflik sosial berdimensi keagamaan.
Dia mengucapkan terima kasih karena kegiatan ini sangat bermanfaat, sehingga sikap toleransi dan persatuan lebih dipertahankan di lingkungan masyarakat. (Antara)