Prabumulih, gemasulawesi - Insiden di SPBU Patih Galung, Prabumulih, Sumatera Selatan, menarik perhatian publik setelah puluhan motor mogok mendadak usai mengisi bahan bakar Pertalite.
Dugaan adanya campuran air dalam bahan bakar menyebabkan kemarahan di kalangan pengendara dan memicu protes yang cepat menyebar di media sosial.
Menanggapi situasi ini, Pertamina melalui Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, memberikan klarifikasi resmi.
Nikho menjelaskan bahwa Pertamina telah segera menanggapi insiden ini dengan mengirimkan tim investigasi ke lokasi untuk menyelidiki masalah tersebut.
"Terkait kejadian ini, pihak SPBU bersedia bertanggung jawab dengan memperbaiki kerusakan kendaraan yang terdampak," ujar Nikho, dikutip pada Kamis, 15 Agustus 2024.
Pertamina telah menghentikan operasional SPBU Patih Galung sementara waktu untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap tangki penyimpanan bahan bakar.
"Kami melakukan pengecekan secara menyeluruh pada semua tangki di SPBU untuk memastikan tidak ada kontaminasi bahan bakar yang berlanjut," tambah Nikho.
Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada bahan bakar yang tercampur air atau tercemar, dan untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang.
Sebagai langkah perbaikan, Pertamina telah mengambil beberapa tindakan penting.
Mereka memutuskan untuk memberikan pembinaan kepada SPBU Patih Galung agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa depan.
Pembinaan ini bertujuan untuk memperbaiki prosedur operasional dan meningkatkan standar kualitas di seluruh jaringan SPBU Pertamina.
Dengan pembinaan tersebut, Pertamina berharap dapat mencegah terulangnya insiden serupa dan memastikan kualitas bahan bakar tetap terjaga.
Pertamina juga telah menyiapkan SPBU alternatif untuk menjaga kelancaran distribusi bahan bakar.
SPBU 24.311.140, yang berjarak 4,6 km dari lokasi kejadian, telah disiapkan sebagai alternatif bagi masyarakat yang membutuhkan bahan bakar.
Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa ketersediaan bahan bakar tidak terganggu akibat penutupan sementara SPBU Patih Galung.
Dalam upaya memperbaiki kepercayaan konsumen, Pertamina mengundang pengendara dan konsumen yang mengalami masalah dengan pelayanan atau bahan bakar untuk melaporkan keluhan mereka melalui call center Pertamina di nomor 135.
Nikho mengungkapkan permohonan maaf yang tulus atas ketidaknyamanan yang terjadi.
"Kami memohon maaf atas kejadian ini dan mengundang konsumen untuk melaporkan jika mereka menemukan kendala atau pelayanan yang kurang memuaskan melalui Call Center 135," tutup Nikho.
Dengan langkah-langkah yang telah diambil, Pertamina berkomitmen untuk memperbaiki sistem dan prosedur mereka guna memastikan kualitas bahan bakar dan pelayanan yang lebih baik di masa depan.
Diharapkan, tindakan ini dapat memperbaiki kepercayaan konsumen dan mencegah terulangnya masalah serupa di SPBU lainnya. (*/Shofia)