Jakarta Timur, gemasulawesi - Sebuah insiden kekerasan terjadi di Kelurahan Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
Dalam upaya membubarkan tawuran yang melibatkan warga setempat, seorang anggota kepolisian menjadi korban serangan air keras.
Peristiwa ini menunjukkan risiko tinggi yang dihadapi oleh petugas kepolisian dalam menjalankan tugas mereka.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, menjelaskan bahwa pihak kepolisian, termasuk Polrestro Jakarta Timur, Polsek Jatinegara, dan Brimob Cipinang, terpaksa turun tangan untuk mengatasi tawuran yang terjadi di wilayah tersebut.
Ketika petugas tiba di lokasi kejadian dan mencoba membubarkan kerumunan, mereka dihadapkan pada situasi yang semakin memburuk.
"Selama upaya pembubaran tawuran, para pelaku tidak hanya menolak untuk berhenti tetapi juga melakukan serangan balik terhadap anggota Brimob. Mereka menyiramkan air keras kepada petugas yang sedang berusaha mengendalikan situasi," ujar Kombes Pol Nicolas pada Jumat, 30 Agustus 2024.
Serangan air keras yang dilakukan oleh para pelaku menyebabkan seorang anggota kepolisian mengalami luka serius.
"Korban mengalami luka di wajah, tangan, dan paha akibat terkena siraman air keras. Luka-luka tersebut memerlukan perawatan medis intensif," tambahnya.
Meskipun mengalami luka parah, pihak kepolisian melaporkan bahwa kondisi korban saat ini dalam keadaan sadar dan stabil setelah mendapatkan perawatan medis yang diperlukan.
Pihak kepolisian segera melakukan langkah-langkah untuk menangani kasus ini. Mereka melibatkan unit penyelidikan untuk mengidentifikasi para pelaku yang terlibat dalam serangan tersebut.
Kombes Pol Nicolas menegaskan bahwa proses hukum akan dilakukan secara transparan dan tegas.
"Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal atas tindakan kekerasan ini. Kasus ini akan kami tangani dengan serius agar kejadian serupa tidak terulang kembali," katanya.
Insiden ini menggarisbawahi tantangan yang dihadapi oleh aparat keamanan dalam menjaga ketertiban masyarakat.
Serangan seperti ini tidak hanya membahayakan petugas tetapi juga merusak upaya penegakan hukum dan menciptakan ketidakamanan di masyarakat.
Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat untuk mendukung proses penegakan hukum dan menghindari tindakan kekerasan dalam menyelesaikan konflik.
"Kami berharap masyarakat dapat lebih kooperatif dan mengedepankan cara-cara damai dalam mengatasi masalah, untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif," tutup Kombes Pol Nicolas. (*/Shofia)