Palu, gemasulawesi – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam meningkatkan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Novalina, pada kegiatan pertemuan KPBP di Palu, pada hari Jumat, tanggal 30 Agustus 2024, mengatakan Komite Pengelola Bersama Perikanan atau KPBP adalah kerja sama dalam hal pengelolaan sumber daya perikanan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Novalina menambahkan seperti pemerintah, nelayan, industri perikanan, dan kelompok masyarakat lainnya.
Dia menerangkan pembentukan komite ini memiliki tujuan membangun pemahaman bersama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan atau DKP Provinsi Sulawesi Tengah, akademisi, asosiasi perikanan dan LSM terkait pendekatan pengelolaan bersama perikanan di wilayah ini.
“Sehingga, memungkinkan keterlibatan aktif dari berbagai pemangku kepentingan dalam proses pengambilan keputusan,” katanya.
Dia menambahkan dan juga pengelolaan perikanan.
Dikutip dari Antara, dia menyatakan maka dari itu, dengan adanya forum ini, kepentingan dan juga potensi konflik antara pemangku kepentingan dapat diidentifikasi dan dikelola dengan lebih baik.
“Agar dapat melakukan pencegahan atau menyelesaikan konflik yang mungkin timbul dalam pemanfaatan sumber daya perikanan,” ujarnya.
Dia menyampaikan kepercayaan dan juga dukungan dari pemangku kepentingan terhadap kebijakan yang dihasilkan sangat penting, sehingga saling berbagi informasi, pengalaman, dan pengetahuan perlu dilakukan dalam meningkatkan kapasitas pengelolaan perikanan.
Untuk itu, dia mengajak seluruh pihak terkait untuk meningkatkan kolaborasi dan sinergi, untuk dapat menghasilkan solusi yang lebih inovatif dan juga efektif dalam mengatasi tantangan pengelolaan perikanan, khususnya di Provinsi Sulawesi Tengah.
Sementara itu, Wakil Ketua USAID bersama Kelola Perikanan Ber-IKAN Saut Tampubolon menyampaikan pengelolaan perikanan harus mempromosikan keberlanjutan sumber daya ikan.
Dia mengatakan pengelolaan perikana harus memperhatikan kualitas, keanekaragaman hayati dan juga jumlah yang cukup agar dapat memenuhi kebutuhan generasi saat ini dan juga generasi yang akan datang.
“Yaitu keamanan, pembangunan yang berkelanjutan dan pengurangan kemiskinan,” ucapnya. (Antara)