Jakarta Timur, gemasulawesi - Sebuah insiden penyiraman air keras yang melibatkan seorang remaja berusia 15 tahun di Jalan Prumpung Sawah, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, baru-baru ini menjadi sorotan publik.
Kejadian ini berlangsung sekitar pukul 02.30 WIB, ketika korban, yang berinisial MRAR, hendak melerai perkelahian yang terjadi di sekitar lokasi.
Niat baik MRAR berujung tragis ketika salah satu pelaku perkelahian secara tiba-tiba menyiramkan cairan kimia berbahaya ke arah tubuhnya.
Cairan tersebut, yang kemudian dipastikan sebagai air keras, mengakibatkan luka bakar serius pada wajah dan perut korban.
Kejadian yang berlangsung di tengah malam ini mengagetkan warga setempat, dan korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Kasus ini menarik perhatian karena modusnya yang brutal dan penggunaan air keras sebagai senjata untuk melukai.
Penyiraman air keras sering kali digunakan sebagai bentuk kekerasan fisik yang ekstrem, dengan tujuan melukai korban secara permanen.
Kejadian semacam ini juga menimbulkan trauma psikologis yang mendalam, baik bagi korban maupun masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi kejadian.
Beberapa saksi yang berada di sekitar tempat kejadian menyatakan bahwa situasi berlangsung sangat cepat.
Korban tidak sempat menghindar karena serangan air keras dilakukan secara mendadak oleh salah satu pelaku.
Setelah kejadian tersebut, pelaku langsung melarikan diri, meninggalkan korban dalam kondisi luka serius.
Insiden ini menyulut kecemasan di masyarakat tentang keselamatan di ruang publik dan maraknya kasus kekerasan yang melibatkan bahan kimia berbahaya seperti air keras.
Menanggapi insiden tersebut, pihak kepolisian bergerak cepat untuk melakukan penyelidikan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, memastikan bahwa kasus ini sedang ditangani oleh Polres Metro Jakarta Timur.
"Benar, kasus ini sudah ditangani oleh Polres Metro Jakarta Timur," ungkap Ade Ary kepada media pada Selasa, 10 September 2024.
Kombes Ade Ary menjelaskan bahwa peristiwa bermula ketika MRAR berusaha melerai perkelahian yang terjadi di lokasi tersebut.
Baca Juga:
Munculnya Ular King Cobra Berulang Kali di Pemukiman Membuat Resah Warga Dusun Cipancir Cilacap
Namun, tanpa disangka, salah satu pelaku justru menyiramkan air keras ke arah korban, menyebabkan luka bakar parah.
"Awal kejadian korban melihat pelaku yang sedang berkelahi. Ketika korban mencoba melerai, pelaku langsung menyiramkan air keras ke arah korban," jelas Ade Ary.
Setelah kejadian tersebut, korban segera membuat laporan ke pihak kepolisian.
Hingga saat ini, penyelidikan intensif terus dilakukan untuk mengungkap identitas pelaku dan memastikan penegakan hukum.
"Kami telah melakukan penyelidikan lebih lanjut dan sedang mencari pelaku yang melarikan diri. Kami juga meminta bantuan masyarakat untuk memberikan informasi terkait keberadaan pelaku," tambahnya.
Pihak kepolisian juga sudah mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi di tempat kejadian, serta memeriksa rekaman CCTV di sekitar area untuk membantu mengidentifikasi pelaku.
Kombes Ade Ary menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menangkap pelaku secepat mungkin agar korban dan keluarganya dapat memperoleh keadilan.
Dengan adanya insiden ini, masyarakat diimbau untuk selalu waspada, dan kepolisian terus berupaya meningkatkan keamanan guna mencegah kasus kekerasan serupa di kemudian hari.
Kasus penyiraman air keras yang menimpa remaja MRAR di Jatinegara menjadi peringatan akan bahaya kekerasan fisik yang menggunakan bahan kimia berbahaya.
Meskipun pelaku belum berhasil ditangkap, pihak kepolisian terus bekerja keras untuk menyelidiki kasus ini dan memberikan keadilan bagi korban. (*/Shofia)