Jakarta Selatan, gemasulawesi - Keributan di sebuah kantor rekrutmen di Jakarta Selatan menarik perhatian publik setelah video insiden tersebut viral di media sosial.
Kejadian ini melibatkan seorang pelamar kerja yang merasa tidak terima karena dimintai sejumlah uang oleh pihak rekrutmen.
Peristiwa ini terjadi di sebuah ruko yang berlokasi di Jalan Ciledug Raya, Kebayoran Lama.
Awalnya, pelamar merasa curiga karena setelah mengikuti proses seleksi kerja, ia diminta untuk membayar uang administrasi.
Baca Juga:
Demi Bisa Liburan ke Australia, Wanita Asal NTT Ini Nekat Begal Sopir Taksi Online di Surabaya
Merasa ada yang tidak beres, pelamar tersebut mempertanyakan kebijakan tersebut, yang akhirnya memicu keributan dengan pihak kantor rekrutmen.
Konflik semakin panas hingga warga di sekitar lokasi ikut terlibat, dan situasi semakin tidak terkendali.
Pihak kepolisian segera bertindak setelah menerima laporan mengenai keributan itu.
Beberapa petugas dari Polsek Kebayoran Lama tiba di tempat kejadian untuk mengatasi masalah.
"Petugas mendapat informasi ada keributan, lalu mendatangi lokasi. Di sana dilakukan mediasi, dan kantor tersebut mengembalikan uang administrasi pelamar kerja," jelas Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Widya Agustioni, pada Rabu, 2 Oktober 2024.
Setelah dilakukan mediasi, pihak kantor rekrutmen akhirnya mengembalikan uang yang telah diminta dari pelamar.
Meski uang dikembalikan, polisi tetap melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait praktik perekrutan yang dijalankan oleh kantor tersebut.
Mereka ingin memastikan apakah tindakan ini merupakan modus penipuan yang lebih besar, atau sekadar kasus administratif.
Viralnya kejadian ini di media sosial memicu banyak reaksi dari netizen.
Sebagian besar mengecam tindakan pihak rekrutmen yang meminta uang kepada pelamar kerja.
"Sudah susah cari kerja, malah disuruh bayar dulu. Ini bukan rekrutmen, ini penipuan terang-terangan," komentar salah seorang warganet.
Kritik tajam dari warganet tidak berhenti di sana. Banyak yang menyoroti maraknya praktik rekrutmen yang meminta biaya di awal sebagai tanda ketidakprofesionalan.
Baca Juga:
Keracunan Massal di Acara Selawatan Kediri, 155 Warga Jadi Korban, Ini Penyebabnya
Netizen mengingatkan sesama pencari kerja agar lebih berhati-hati dan melakukan pengecekan ulang terhadap legalitas kantor atau agen yang menawarkan pekerjaan.
"Sebenarnya banyak kantor penipuan di Jabodetabek yang modusnya buka loker dan ujung-ujungnya bayar. Tapi sayang kurang tegas tindakan dari pihak berwajib yang akhirnya korban semakin banyak," komentar akun @mif***.
Polisi juga memberikan imbauan kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap kantor rekrutmen yang meminta uang sebagai syarat penerimaan kerja. "Kami akan terus memantau kantor-kantor yang menjalankan praktik semacam ini. Jika terbukti melakukan penipuan, kami tidak segan-segan mengambil tindakan tegas," tutup Kapolsek Kebayoran Lama.
Kejadian ini menjadi peringatan keras bagi para pencari kerja di Indonesia.
Masyarakat diminta untuk lebih berhati-hati dalam memilih tempat melamar pekerjaan, terutama jika dimintai uang atau biaya tambahan yang mencurigakan.
Selain itu, penting bagi para pelamar untuk mencari informasi sebanyak mungkin mengenai perusahaan yang menawarkan pekerjaan, demi menghindari modus penipuan serupa di masa depan. (*/Shofia)