Fakta Mengejutkan di Balik Pemecatan Ipda Rudi Soik, Pengungkapan Kasus BBM Ilegal Jadi Sorotan

Ipda Rudy Soik mengungkap mafia BBM di NTT tapi justru dihukum. Kasusnya menimbulkan kontroversi di Polri.
Ipda Rudy Soik mengungkap mafia BBM di NTT tapi justru dihukum. Kasusnya menimbulkan kontroversi di Polri. Source: Foto/Ilustrasi/Pexels

NTT, gemasulawesi - Kasus pemecatan Ipda Rudi Soik, seorang anggota Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), menarik perhatian publik.

Hal ini menjadi sorotan setelah ia sebelumnya mengklaim bahwa sanksi yang diterimanya berhubungan dengan pengungkapan kasus penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) ilegal. 

Namun, Polda NTT kini menjelaskan sejumlah fakta baru yang menunjukkan bahwa pemecatan tersebut didasari oleh alasan lain.

Kombes. Pol. Robert A. Sormin, S.I.K, Kabid Propam Polda NTT, mengonfirmasi bahwa proses hukum dalam sidang Komisi Kode Etik Profesi Polri (KKEP) yang melibatkan Ipda Rudi tidak ada kaitannya dengan pengungkapan kasus penyelundupan BBM. 

Baca Juga:
7 WNA Terjaring Operasi Besar-besaran yang Dilakukan Kantor Imigrasi Ngurah Rai di Bali, Begini Kronologinya

Menurutnya, tindakan pemecatan itu lebih berfokus pada penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh Ipda Rudi dalam penanganan kasus.

“Pengecekan informasi yang beredar menunjukkan adanya penyalahgunaan wewenang. Kami menemukan bahwa prosedur yang seharusnya diikuti tidak dilaksanakan sesuai ketentuan yang ada,” ungkap Kombes Sormin dalam keterangan resminya, dikutip pada Senin, 14 Oktober 2024.

Lebih lanjut, Kombes Sormin menjelaskan bahwa dalam proses pemeriksaan, pihaknya telah menghadirkan sejumlah saksi yang menyatakan bahwa tindakan yang diambil oleh Ipda Rudi tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.

Bahkan, dalam sidang, saksi-saksi memberikan kesaksian bahwa tindakan tersebut melanggar peraturan yang ada. 

Baca Juga:
Aksi Liciknya Terungkap! Mantri Bank dan Calo di Pamulang Tangerang Selatan Palsukan Data Debitur untuk Korupsi Miliaran

Menariknya, Ipda Rudi dikabarkan meninggalkan proses sidang saat tuntutan dibacakan, yang semakin menambah alasan kuat untuk pemecatannya.

“Pemecatan ini bukan karena intervensi pihak luar, tetapi berdasarkan pelanggaran mekanisme yang jelas,” tegas Kombes Sormin. 

Ia juga menyampaikan bahwa dalam hasil sidang KKEP, ditemukan bahwa Ipda Rudi Soik telah menerima beberapa sanksi sebelumnya, termasuk hukuman pidana, yang menunjukkan adanya catatan pelanggaran yang cukup serius.

Kombes Sormin berharap agar masyarakat dapat memahami bahwa setiap tindakan yang diambil oleh pihak kepolisian berdasarkan bukti dan proses hukum yang berlaku. 

Baca Juga:
Terseret Ombak Besar! Pencarian Pelajar Asal Medan yang Hilang di Pantai Kedung Tumpang Tulungagung Terus Dilakukan

“Kami berharap informasi ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan memberikan edukasi tentang pentingnya kepatuhan terhadap prosedur hukum,” pungkasnya.

Dalam pernyataannya, Polda NTT menegaskan komitmennya untuk menjalankan proses hukum secara transparan dan akuntabel. 

Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian serta menunjukkan bahwa setiap anggota, termasuk Ipda Rudi, harus mempertanggungjawabkan tindakan mereka sesuai dengan hukum yang berlaku. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave

7 WNA Terjaring Operasi Besar-besaran yang Dilakukan Kantor Imigrasi Ngurah Rai di Bali, Begini Kronologinya

Imigrasi Bali menangkap tujuh perempuan WNA yang terlibat prostitusi. Berikut penjelasan lengkapnya.

Aksi Liciknya Terungkap! Mantri Bank dan Calo di Pamulang Tangerang Selatan Palsukan Data Debitur untuk Korupsi Miliaran

Mantri KUR bank Pamulang dipecat karena korupsi Rp 1,2 miliar, perusahaan ambil tindakan tegas dan proses hukum.

Viral! Mobil Terperosok ke Kali Saat Parkir Paralel dan Tabrak Motor, Netizen Soroti Pengemudi yang Ternyata Perempuan

Mobil jatuh ke kali di Koja setelah menabrak motor saat parkir. Evakuasi berlangsung selama tiga jam.

Terseret Ombak Besar! Pencarian Pelajar Asal Medan yang Hilang di Pantai Kedung Tumpang Tulungagung Terus Dilakukan

Pelajar terseret ombak besar di Pantai Kedung Tumpang. Tim SAR masih terus melakukan pencarian di lokasi.

Razia Motor Knalpot Brong dan Balap Liar, Polisi Tindak 71 Kendaraan Tanpa Surat di Bundaran HI Jakarta Pusat

Operasi polisi di Sudirman pada akhir pekan berhasil mengamankan 71 motor balap liar dan knalpot brong.

Berita Terkini

wave

Skandal Nepotisme di Kantor Wakil Bupati Parimo: Proyek Rehab Diduga "Diatur" untuk Keponakan Sendiri

Aroma Nepotisme menguat paska teridentifikasi ponakan Wabup mengerjakan Rehab ruangan wakil bupati Parigi moutong.

Nama Wakapolda Terseret Isu Bekingi PETI di Parigi Moutong, Helmi: Kita So Suruh Tangkap

Nama Wakapolda Sulteng, Brigjen Pol Dr. Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf, S.I.K., M.H., dicatut dalam pusaran PETI di Parigi Moutong.

Kapolres Parigi Moutong AKBP Hendrawan Agustian: Kami Akan Turunkan Tim Menyisir PETI Desa Tombi

Kapolres Parigi Moutong, AKBP Hendrawan Agustian, sebut akan turunkan tim untuk menyisir PETI di Desa Tombi.

Buntut Dugaan Pungli di PETI Desa Tombi, Polres Parigi Moutong Akan Panggil BPD dan Pemerintah Desa Setempat

Dugaan Pungli pemerintah desa Tombi terhadap pelaku tambang ilegal mendapat respon Polres Parigi moutong.

Dugaan Pungutan Liar Pemerintah Desa pada Penambangan Ilegal di Desa Tombi Mencuat

Setelah Sipayo, Giliran Desa Tombi coba melegalkan pungutan terhadap pelaku tambang ilegal yang tertuang dalam berita acara berkop surat BPD


See All
; ;