Viral! Guru di Cianjur Cukur Botak Siswi SD Tanpa Izin, Orang Tua Protes dan Minta Pertanggungjawaban

Siswi SD di Cianjur dicukur botak tanpa izin orang tua. Guru dan sekolah diprotes keras.
Siswi SD di Cianjur dicukur botak tanpa izin orang tua. Guru dan sekolah diprotes keras. Source: Foto/Tangkap layar Instagram @fakta.indo

Cianjur, gemasulawesi - Seorang guru di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencukur habis rambut seorang siswi sekolah dasar (SD) dengan alasan untuk menghilangkan kutu. 

Namun, tindakan ini dilakukan tanpa izin atau pemberitahuan terlebih dahulu kepada orang tua. 

Akibat dari kejadian ini, siswi tersebut pulang dalam keadaan menangis dan merasa sangat malu, hingga akhirnya enggan untuk kembali ke sekolah.

Insiden ini menuai protes keras dari orang tua siswi yang tidak terima dengan tindakan guru tersebut. 

Baca Juga:
Jadi Tersangka Judi Online, Ternyata Ini Alasan Pegawai Komdigi Bisa Kerja di Kementerian Padahal Tak Lolos Tes Seleksi

Orang tua merasa kecewa karena tindakan ini dilakukan secara sepihak, tanpa adanya komunikasi atau konfirmasi kepada keluarga terlebih dahulu. 

"Anak saya pulang ke rumah sambil menangis, dia sangat malu dan merasa terhina karena rambutnya digunduli. Sekarang, dia jadi takut ke sekolah dan tidak mau bertemu teman-temannya," ungkap orang tua siswi tersebut dengan perasaan kecewa. 

Mereka juga menyebut bahwa anak mereka bahkan enggan untuk pindah sekolah akibat rasa trauma yang dialami.

Setelah insiden ini mencuat dan menjadi perhatian publik, pihak sekolah pun segera mengadakan pertemuan mediasi antara guru dan keluarga siswi. 

Baca Juga:
Tegas! Imbas Kacaunya Pendistribusian Pupuk ke Petani, Mentan Amran Sulaiman Minta Manajer Pupuk Indonesia Segera Dicopot

Dalam pertemuan tersebut, guru yang bersangkutan menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada siswi dan orang tua. 

Akhirnya, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara damai, di mana pihak sekolah berjanji akan lebih berhati-hati dan bertanggung jawab dalam menangani masalah serupa di masa depan.

Meski demikian, kejadian ini sudah viral di media sosial dan mengundang beragam komentar dari warganet. 

Banyak pengguna media sosial yang menyayangkan tindakan guru tersebut karena dianggap telah menyebabkan trauma bagi siswi. 

Baca Juga:
Geger! Denny Cagur Diduga Terlibat Promosi Judi Online, Polda Metro Jaya Lakukan Penyidikan!

Sebagian besar komentar warganet mendukung orang tua dan berharap agar sekolah membuat kebijakan yang lebih jelas dalam menangani masalah kesehatan siswa, terutama yang melibatkan tindakan fisik yang berpotensi menimbulkan rasa malu atau trauma.

Namun tak sedikit pula yang menyalahkan orang tua karena dinilai tidak bisa merawat anaknya dengan baik. 

"Walaupun gurunya salah, lebih nyalahin ibunya kenapa rambut anaknya sampek bisa kutuan dan malah gak tau. Gak ngurus anaknya apa gimana sih?" komentar akun @its***.

Banyak yang menekankan pentingnya komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua sebelum mengambil tindakan drastis seperti mencukur rambut siswa. 

Baca Juga:
38 Proyek Infrastruktur di Provinsi Gorontalo Dipantau Langsung oleh KPK

Dengan viralnya kejadian ini, para warganet pun berharap agar sekolah-sekolah lebih berhati-hati dan memastikan semua tindakan yang dilakukan sudah sesuai prosedur dan persetujuan orang tua, untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.

Peristiwa ini menjadi pelajaran bagi dunia pendidikan agar lebih memperhatikan hak dan perasaan siswa dalam setiap tindakan yang diambil. 

Dengan demikian, siswa dapat merasa nyaman dan aman selama proses pendidikan di sekolah tanpa rasa takut atau malu. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave

38 Proyek Infrastruktur di Provinsi Gorontalo Dipantau Langsung oleh KPK

KPK melakukan pemantauan langsung terhadap 38 proyek infrastruktur di Provinsi Gorontalo mulai tanggal 4 hingga 8 November 2024.

Pemerintah Provinsi Sulbar Dukung Penuh Progam Polda dalam Mendeteksi Dini Konflik Sosial

Program Polda Sulawesi Barat dalam mendeteksi dini konflik sosial didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat.

Rumah Pemulihan Gizi Menjadi Strategi Penanganan Stunting Dinkes Provinsi Gorontalo

Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menjadikan rumah pemulihan gizi atau Bele M’o’o Sehati sebagai strategi penanganan stunting.

Gerebek Rumah Mewah di Batam, Polda Riau Bongkar Kasus Penyelundupan Barang Bekas Senilai Rp600 Juta, Begini Modus Pelaku

Polda Riau ungkap jaringan penyelundupan barang bekas, Jumaniah kini jadi buron dalam kasus di Batam.

Sopir Truk Kontainer yang Tabrak Puluhan Kendaraan di Tangerang Resmi Jadi Tersangka Utama, Polisi Temukan Fakta Baru

Polda Metro Jaya menetapkan sopir truk yang menabrak pengendara di Cipondoh, Kota Tangerang, sebagai tersangka utama.

Berita Terkini

wave

Pemulangan Jenazah Staf KBRI Lima Zetro Leonardo Purba dan Peninjauan Perlindungan Diplomat RI

Jenazah Zetro Leonardo Purba akan dipulangkan ke Indonesia, sementara Kemlu evaluasi perlindungan diplomat di luar negeri.

Perum Bulog Percepat Penyaluran Beras SPHP untuk Stabilkan Harga dan Ketersediaan Pangan

Bulog menyalurkan beras SPHP secara masif, menjaga harga tetap stabil, dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

Pemkab Bantul Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Setelah Temuan Ulat dan Jangkrik

Pemkab Bantul melakukan evaluasi dan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan MBG bagi siswa.

Lapas Kediri Cabut Hak Narapidana Pelaku Asusila, Korban Dipaksa Telan Benda Asing

Lapas Kediri menindak tegas napi pelaku asusila dengan mencabut haknya, korban dipaksa menelan benda asing, kasus dilaporkan.

Kopdeskel Merah Putih Jadi Kompensasi Pemotongan TKD, Pemerintah Siapkan Skema Rp16 Triliun

Pemerintah luncurkan Kopdeskel Merah Putih sebagai kompensasi pemotongan TKD, didukung dana SAL Rp16 triliun melalui bank Himbara.


See All
; ;