Cianjur, gemasulawesi - Seorang guru di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencukur habis rambut seorang siswi sekolah dasar (SD) dengan alasan untuk menghilangkan kutu.
Namun, tindakan ini dilakukan tanpa izin atau pemberitahuan terlebih dahulu kepada orang tua.
Akibat dari kejadian ini, siswi tersebut pulang dalam keadaan menangis dan merasa sangat malu, hingga akhirnya enggan untuk kembali ke sekolah.
Insiden ini menuai protes keras dari orang tua siswi yang tidak terima dengan tindakan guru tersebut.
Orang tua merasa kecewa karena tindakan ini dilakukan secara sepihak, tanpa adanya komunikasi atau konfirmasi kepada keluarga terlebih dahulu.
"Anak saya pulang ke rumah sambil menangis, dia sangat malu dan merasa terhina karena rambutnya digunduli. Sekarang, dia jadi takut ke sekolah dan tidak mau bertemu teman-temannya," ungkap orang tua siswi tersebut dengan perasaan kecewa.
Mereka juga menyebut bahwa anak mereka bahkan enggan untuk pindah sekolah akibat rasa trauma yang dialami.
Setelah insiden ini mencuat dan menjadi perhatian publik, pihak sekolah pun segera mengadakan pertemuan mediasi antara guru dan keluarga siswi.
Dalam pertemuan tersebut, guru yang bersangkutan menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada siswi dan orang tua.
Akhirnya, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara damai, di mana pihak sekolah berjanji akan lebih berhati-hati dan bertanggung jawab dalam menangani masalah serupa di masa depan.
Meski demikian, kejadian ini sudah viral di media sosial dan mengundang beragam komentar dari warganet.
Banyak pengguna media sosial yang menyayangkan tindakan guru tersebut karena dianggap telah menyebabkan trauma bagi siswi.
Baca Juga:
Geger! Denny Cagur Diduga Terlibat Promosi Judi Online, Polda Metro Jaya Lakukan Penyidikan!
Sebagian besar komentar warganet mendukung orang tua dan berharap agar sekolah membuat kebijakan yang lebih jelas dalam menangani masalah kesehatan siswa, terutama yang melibatkan tindakan fisik yang berpotensi menimbulkan rasa malu atau trauma.
Namun tak sedikit pula yang menyalahkan orang tua karena dinilai tidak bisa merawat anaknya dengan baik.
"Walaupun gurunya salah, lebih nyalahin ibunya kenapa rambut anaknya sampek bisa kutuan dan malah gak tau. Gak ngurus anaknya apa gimana sih?" komentar akun @its***.
Banyak yang menekankan pentingnya komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua sebelum mengambil tindakan drastis seperti mencukur rambut siswa.
Baca Juga:
38 Proyek Infrastruktur di Provinsi Gorontalo Dipantau Langsung oleh KPK
Dengan viralnya kejadian ini, para warganet pun berharap agar sekolah-sekolah lebih berhati-hati dan memastikan semua tindakan yang dilakukan sudah sesuai prosedur dan persetujuan orang tua, untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
Peristiwa ini menjadi pelajaran bagi dunia pendidikan agar lebih memperhatikan hak dan perasaan siswa dalam setiap tindakan yang diambil.
Dengan demikian, siswa dapat merasa nyaman dan aman selama proses pendidikan di sekolah tanpa rasa takut atau malu. (*/Shofia)