Makassar, gemasulawesi – Bawaslu Kota Makassar menyerahkan bantuan santunan kepada ahli waris Yusri yang meninggal dunia ketika menjalankan tugasnya sebagai Panwaslu atau Pengawas Pemilu Kelurahan di Kelurahan Mampu, Kecamatan Wajo, ketika masa tahapan Pilkada tahun 2024.
Ketua Bawaslu Kota Makassar, Dede Arwinsyah, dalam keterangannya di kantor Bawaslu Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, mengatakan santunan berasal dari Bawaslu RI yang diserahkan secara simbolis kepada ahli waris sebesar 46 juta rupiah.
“Meski santunan kematian ini nilainya tidak begitu besar, tetapi diharapkan dapat memberikan manfaat untuk istri dan anak-anak almarhum yang ditinggalkan sebagai ahli waris dari keluarga,” ujarnya.
Baca Juga:
Bawaslu Sulteng Benarkan Adanya Laporan ke DKPP dengan Teradu Ketua dan Anggota KPU Morowali
Almarhum Yusri diketahui dikenal sebagai sosok pekerja keras yang selalu siap sedia dalam melakukan tugas-tugas pengawasan.
Almarhum Yusri meninggal dunia pada tanggal 21 Oktober 2024.
Dede menyampaikan harapannya semoga almarhum diberikan ketenangan dan juga diterima amalnya oleh Allah Swt.
Dikutip dari Antara, istri almarhum menyampaikan terima kasih kepada pihak Bawaslu, khususnya Bawaslu Makassar yang memberikan perhatian kepada keluarganya.
Penyerahan santunan kematian kepada ahli waris Yusri selaku Panwas Kelurahan Mampu Kecamatan Wajo diserahkan oleh Ketua Bawaslu Makassar dengan didampingi anggota Bawaslu Makassar, Eric David Andreas dan Risal Suaib,serta Kepala Sub Bagian Administrasi Nurjaya Said.
Sebelumnya, Rahmat Bagja, yang merupakan Ketua Bawaslu RI, melaporkan sebanyak 81 orang pengawas Pemilu meninggal dunia selama tahapan Pilkada sejak bulan Mei hingga Desember 2024 kepada Komisi II DPR ketika Rapat Dengar Pendapat atau RDP di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada hari Rabu, tanggal 4 Desember 2024.
Baca Juga:
Kepala Bakamla RI Ajak Zona Bakamla Tengah Terus Berikan Edukasi agar Tidak Membuang Sampah ke Laut
Dia mengatakan semenjak bulan Mei tahun 2024 hingga 2 Desember 2024, pihaknya dapat menyampaikan ada 81 orang pengawas yang meninggal dunia.
“Sejak bulan Mei, jadi bukan hanya ketika pemungutan suara,” tuturnya. (Antara)