Makassar, gemasulawesi – Kepala Bappeda atau Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Makassar, Andi Zulkifli Nanda, menyampaikan Pemerintah Kota Makassar mengalokasikan anggaran infrastruktur 100 miliar rupiah.
Andi Zulkifli Nanda menyatakan anggaran itu untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan dan saluran drainase yang pos anggarannya di Dinas Pekerjaan Umum Makassar.
Sebelumnya, pada masa pemerintahan Jokowi dijanjikan untuk membantu melanjutkan pembangunan Stadion Sudiang pada tahun ini.
Wali Kota Makassar sejak awal menyatakan komitmen untuk mendukung kelanjutan pembangunan sarana olahraga itu.
“Oleh sebab itu, pada tahun ini, rencana pembangunan stadion yang tidak terealisasi tahun 2024 maka anggarannya akan dialihkan ke 2025,” ujarnya.
Dikutip dari Antara, berkaitan dengan hal itu, Bappeda Kota Makassar kembali menganggarkan pada 2025 dan hal ini menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Kota Makassar.
Untuk kelanjutan pembangunan GOR Sudiang, pihaknya hingga kini masih menunggu arahan dari Pemprov Sulawesi Selatan, termasuk melakukan koordinasi dengan Dinas PU dan Dispora Makassar.
Di sisi lain, program Listrik Pertanian atau Elektricfying Agriculture di wilayah kerja PT PLN Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat atau Sulselbar pada tahun 2024 mencapai 3.820 pelanggan.
General Manager PT PLN Sulselrabar, Budiono, mengatakan program ini untuk mendorong pendapatan dan produktivitas petani lewat pendekatan penghematan dan efisiensi listrik.
“Lewat program inovasi PT PLN untuk hadir di tengah para petani,” katanya.
Dia menambahkan itu dalam upaya untuk meningkatkan efisiensi biaya operasional.
Dia melanjutkan dengan demikian, listrik bukan sekadar untuk penerangan saja tetapi juga mampu menggerakkan roda perekonomian dan membawa kesejahteraan untuk masyarakat setempat.
Berkaitan dengan hal itu, pihaknya terus melakukan inovasi untuk memberikan pelayanan yang paling baik dengan sistem kelistrikan yang handal dan membawa manfaat untuk konsumen.
Hal tersebut dibenarkan salah satu petani di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Syahruddin.
Menurutnya, dia telah menggunakan listrik dengan daya terpasang 66 kilo volt ampere kVA menjadi sumber energi dalam mengoperasikan pompa listrik di areal sawah seluas 200 hektare dari 3 desa. (Antara)