Jakarta Timur, gemasulawesi - Kasus tabrak lari yang terjadi di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, belum lama ini menjadi sorotan publik karena melibatkan seorang anak sebagai korban.
Kejadian bermula ketika seorang pria yang mengendarai sepeda motor berpelat merah melaju di jalan kawasan Duren Sawit. Pria tersebut diduga menabrak seorang anak yang saat itu berada di pinggir jalan.
Setelah insiden tersebut, pelaku turun dari sepeda motornya dan mendekati korban. Dengan nada yang terkesan bersahabat, ia meminta agar masalah tersebut diselesaikan secara kekeluargaan untuk menghindari konflik lebih lanjut.
Beberapa warga yang melihat kejadian itu pun menyarankan agar pelaku membawa korban ke rumahnya guna menyelesaikan permasalahan secara baik-baik.
Baca Juga:
MTI Pusat Sebut Hanya Presiden dan Wapres RI Saja yang Seharusnya Dapat Hak Patwal, Begini Alasannya
Namun, apa yang terjadi kemudian sangat tidak terduga. Pelaku membonceng korban di sepeda motornya. Dalam perjalanan menuju rumah korban, pelaku mulai menunjukkan gelagat mencurigakan.
Berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian, pelaku secara perlahan memindahkan posisi korban ke ujung jok motor. Tindakan ini tampak disengaja untuk mempersiapkan aksinya berikutnya.
Ketika korban sudah berada di posisi yang rentan di ujung jok, pelaku tiba-tiba menendang kaki korban hingga terjatuh di tengah jalan.
"Pelaku terlihat dengan sengaja menendang korban sehingga jatuh dari motor. Setelah itu, pelaku langsung mempercepat laju kendaraannya tanpa memedulikan kondisi korban," ungkap Kombes. Pol. Nicolas Ary Lilipaly, Kapolres Metro Jakarta Timur, dalam keterangannya pada Selasa, 28 Januari 2025.
Warga yang melihat korban terjatuh langsung bergegas memberikan pertolongan. Korban diketahui mengalami luka-luka akibat jatuh dari motor.
Sementara itu, pelaku sempat menoleh ke belakang untuk melihat kondisi korban, namun bukannya berhenti untuk memberikan bantuan, ia justru kabur meninggalkan lokasi kejadian dengan kecepatan tinggi.
Penyelidikan atas kasus ini langsung dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Timur. Petugas mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk mencari petunjuk, termasuk mengecek rekaman kamera CCTV yang terpasang di sekitar lokasi.
Namun, proses identifikasi pelaku terkendala karena rekaman CCTV menunjukkan pelat nomor kendaraan pelaku dalam kondisi buram, sehingga sulit terbaca dengan jelas.
"Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Rekaman CCTV memang menjadi bukti penting, tetapi pelat nomor yang tidak terlihat jelas membuat proses identifikasi menjadi lebih sulit," ujar Kombes. Pol. Nicolas.
Selain itu, polisi juga telah meminta keterangan dari sejumlah saksi mata yang berada di lokasi kejadian untuk memperkuat bukti.
Kasus ini memicu perhatian publik, terutama karena pelaku menunjukkan tindakan yang sangat tidak manusiawi dengan menendang korban hingga terjatuh dan meninggalkannya tanpa bantuan. Polisi berkomitmen untuk mengungkap identitas pelaku secepat mungkin.
"Kami mengimbau kepada masyarakat yang memiliki informasi tambahan terkait pelaku untuk segera melapor ke pihak berwajib," tambah Nicolas.
Hingga saat ini, upaya pengejaran terhadap pelaku masih berlangsung. Aparat berharap masyarakat dapat bekerja sama memberikan informasi yang relevan untuk mempercepat proses penyelidikan.
Pelaku yang terlibat dalam insiden ini diharapkan segera tertangkap dan mendapat hukuman yang setimpal sesuai dengan hukum yang berlaku. (*/Shofia)