Mahfud MD Minta Menteri yang Terlibat Pembuatan HGU Laut Berani Bongkar Pelaku: Tak Perlu Menutupi Kasus

Potret mantan Menko Polhukam RI, Mahfud MD yang baru-baru ini minta menteri berani bongkar pelaku pembuatan HGU laut
Potret mantan Menko Polhukam RI, Mahfud MD yang baru-baru ini minta menteri berani bongkar pelaku pembuatan HGU laut Source: (Foto/Instagram/@mohmahfudmd)

Nasional, gemasulawesi - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI, Mahfud MD, menyoroti kasus pembuatan izin dan hak guna usaha (HGU) di area laut yang melibatkan sejumlah kementerian.

Melalui cuitannya di akun X resminya @mohmahfudmd pada Senin, 27 Januari 2025, Mahfud MD mengimbau para menteri untuk berani mengungkapkan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kasus tersebut.

Dalam cuitannya, ia menegaskan bahwa menteri-menteri yang merasa kementeriannya terlibat dalam praktik ilegal ini seharusnya tidak perlu takut untuk membongkar pelaku utama di balik pembuatan izin yang melanggar aturan.

Menurut Mahfud MD, tanggung jawab pidana dalam kasus ini hanya akan ditujukan kepada aktor intelektual, pelaku utama, serta pihak yang memiliki niat melakukan pelanggaran.

Baca Juga:
Harga Minyakita Terus Melambung Jelang Ramadan, DPR RI Soroti Pemerintah yang Lamban Tanggapi Kenaikan Ini

Ia memberikan keyakinan bahwa para menteri yang tidak memiliki keterlibatan langsung tidak akan menjadi sasaran hukum.

"Yang tanggung jawab secara pidana adalah pelaku, aktor intelektual, serta peserta yg ada niat. Jadi, kalau merasa tak terlibat ya bongkar sj, Pak Menteri," tulis Mahfud MD dalam lanjutan cuitannya.

Pesan tersebut juga disertai ajakan agar bukti-bukti pelanggaran segera diserahkan kepada aparat penegak hukum.

Dalam penjelasannya, Mahfud MD meminta agar kasus ini tidak ditutupi dengan alasan menjaga citra institusi.

Baca Juga:
Guntur Romli Puji TNI AL yang Sukses Bongkar 13 KM Lebih Pagar Laut di Tangerang: TNI Bersama Rakyat Kuat

Ia menegaskan bahwa langkah tegas diperlukan untuk menjaga integritas hukum dan kepercayaan publik terhadap pemerintah.

"Serahkan mereka (pelaku) yang melanggar hukum dan bukti2nya kepada aparat penegak hukum. Tak perlu menutupi kasus dgn alasan demi marwah institusi," lanjut Mahfud MD dalam cuitannya.

Ajakan ini mencerminkan keseriusan Mahfud MD dalam mendukung penegakan hukum yang transparan dan adil.

Sebelumnya, masyarakat Indonesia dihebohkan oleh penemuan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) di wilayah laut Tangerang dan Surabaya.

Baca Juga:
Prabowo Subianto Kunjungi Toko Buku di India, Islah Bahrawi Berikan Pujian: Hal yang Saya Suka dari Presiden

Penemuan ini memicu reaksi keras dari publik, mengingat laut seharusnya tidak dapat diberikan status sertifikat tersebut berdasarkan aturan yang berlaku.

Kasus ini menambah daftar panjang persoalan pengelolaan laut yang menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat.

Pernyataan Mahfud MD menjadi sorotan karena ia tidak hanya mengkritisi, tetapi juga memberikan panduan kepada para menteri untuk bertindak sesuai hukum.

Dengan adanya dukungan dan keberanian dari para pejabat tinggi, diharapkan pengungkapan kasus ini dapat berjalan dengan transparan dan memberikan efek jera bagi para pelaku.

Hal ini juga menjadi momentum penting untuk memperbaiki tata kelola sumber daya laut yang lebih bertanggung jawab di masa depan. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Harga Minyakita Terus Melambung Jelang Ramadan, DPR RI Soroti Pemerintah yang Lamban Tanggapi Kenaikan Ini

DPR RI desak pemerintah turunkan harga Minyakita yang terus naik menjelang Ramadan untuk meringankan beban masyarakat.

Guntur Romli Puji TNI AL yang Sukses Bongkar 13 KM Lebih Pagar Laut di Tangerang: TNI Bersama Rakyat Kuat

Guntur Romli memberikan pujian kepada anggota TNI Angkatan Laut dan masyarakat yang ikut melakukan pembongkaran pagar laut di Tangerang

Prabowo Subianto Kunjungi Toko Buku di India, Islah Bahrawi Berikan Pujian: Hal yang Saya Suka dari Presiden

Islah Bahrawi menyoroti Presiden Prabowo Subianto yang menyempatkan diri untuk mengunjungi toko buku di India di tengah kunjungan kerjanya

Ketua MUI Tanggapi Raja Juli yang Sebut Penerbitan HGB Laut di Luar Pengetahuan Kementerian: Harusnya Bertanggung Jawab

Ketua MUI, Cholil Nafis menanggapi pernyataan dari mantan Wamen ATR/BPN terkait penerbitan sertifikat HGB laut Tangerang

Guntur Romli Sentil Jokowi yang Sebut Pentingnya Proses Legal di Penerbitan SHGB Laut: Konstitusi Aja Diutak-atik

Guntur Romli memberikan tanggapannya usai mantan Presiden RI, Jokowi sebut pentingnya melihat proses legal penerbitan SHGB laut Tangerang

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;