Daerah, gemasulawesi - Sekelompok besar mahasiswa dari Kota Palangka Raya yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kritis (Germis) turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Mereka menggelar aksi demonstrasi secara damai sebagai bentuk kepedulian terhadap isu yang sedang berkembang.
Aksi ini berlangsung di depan Markas Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah, tepat di pusat Kota Palangka Raya.
"Aksi ini kami gelar sebagai bentuk kepedulian dan respons atas peristiwa tragis di Jakarta, di mana rekan sesama pengemudi ojol, Affan Kurniawan, tewas setelah dilindas kendaraan taktis Brimob saat pembubaran demonstrasi di depan Gedung DPR RI pada Kamis malam, 28 Agustus," ujar Rizki Al Mubarak di lokasi unjuk rasa.
Baca Juga:
Kemenimipas Dukung HUT RI ke-80 dengan Pembagian Sembako dan Cek Kesehatan untuk Warga Jaktim
Ia menyampaikan harapan agar suara para demonstran bisa benar-benar didengar oleh pihak kepolisian.
Aspirasi tersebut juga dimaksudkan untuk mendorong seluruh jajaran aparat agar lebih mengedepankan pendekatan yang manusiawi dalam menjalankan tugas mereka di lapangan.
"Kami hadir di sini untuk bersama-sama menuntut agar kasus tragis ini diusut hingga tuntas. Kami mendesak agar tujuh orang yang diduga terlibat diungkap ke publik — kami ingin tahu siapa mereka dan meminta agar dihukum seadil-adilnya," ujar salah satu orator aksi.
Berdasarkan pantauan di lapangan, massa aksi yang terdiri dari berbagai kelompok mahasiswa dan pengemudi ojek online berkumpul di depan Mapolda Kalimantan Tengah.
Baca Juga:
Prabowo Tegas Tegur Direksi BUMN yang Arogan dan Hapus Tantiem Komisaris
Mereka menyuarakan desakan agar kematian Affan diselidiki secara menyeluruh, terbuka, dan adil, tanpa ada upaya menutupi kebenaran.
Para demonstran juga menegaskan bahwa kekerasan seperti ini mencederai prinsip-prinsip demokrasi dan melanggar hak asasi manusia, sebagaimana dijamin dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kebebasan Menyampaikan Pendapat di Ruang Publik.
Aksi ini sekaligus menjadi bentuk dukungan terhadap perjuangan masyarakat luas yang terus menyuarakan keadilan sosial dan menegakkan supremasi sipil di tengah praktik kekerasan oleh aparat.
Aksi ini merupakan bagian dari gelombang unjuk rasa yang juga berlangsung di sejumlah kota lain seperti Jakarta, Surabaya, dan Kendari.
Baca Juga:
ESDM Telusuri Penyebab Kelangkaan BBM di SPBU Swasta, Pertamina Diperkuat
Semua aksi tersebut sama-sama menuntut kejelasan dan keadilan atas kematian Affan.
Di Palangka Raya, para pengemudi ojol bersama Gerakan Mahasiswa Kritis (Germis) menegaskan komitmen mereka untuk terus mengawal suara rakyat dan memastikan peristiwa serupa tidak terulang di kemudian hari.
Kapolda Kalimantan Tengah, Irjen Pol Iwan Kurniawan, menyampaikan bahwa pihaknya sejak awal telah mendengarkan seluruh tuntutan dari para mahasiswa Germis dan para pengemudi ojol.
“Saya mendengar semua aspirasi kalian, termasuk saat kalian sempat melempar ke arah petugas. Tapi kami tetap berupaya menjaga agar aksi ini berjalan aman dan tertib,” kata Iwan di hadapan massa aksi.
Baca Juga:
Bulog Tegaskan Penyaluran Beras Impor Ikuti Prinsip FIFO, DPR Minta Stok Lama Didahulukan
Saat berdialog dengan mahasiswa, Iwan juga menegaskan bahwa kebebasan berpendapat dijamin, namun tetap harus dilakukan secara damai tanpa tindakan merugikan atau bersifat anarkis.
Sementara itu, dari Mabes Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan bahwa tujuh anggota Satbrimob Polda Metro Jaya yang terlibat dalam insiden penabrakan tengah menjalani pemeriksaan intensif.
“Ketujuh personel itu kini berada di Divisi Propam Mabes Polri untuk diperiksa lebih lanjut,” ujarnya. Trunoyudo juga memastikan proses penyelidikan dilakukan secara terbuka, adil, dan melibatkan pengawasan dari pihak luar. (*/Zahra)