Prabowo Tegas Tegur Direksi BUMN yang Arogan dan Hapus Tantiem Komisaris

Presiden Prabowo Subianto memberikan pengarahan saat meresmikan dan membuka Apkasi Otonomi Expo 2025.
Presiden Prabowo Subianto memberikan pengarahan saat meresmikan dan membuka Apkasi Otonomi Expo 2025. Source: (Foto/ANTARA)

Nasional, gemasulawesi - Presiden Prabowo Subianto mengaku heran melihat masih ada jajaran direksi di perusahaan milik negara yang bersikap layaknya raja di perusahaannya sendiri.

Ia menegaskan, BUMN adalah milik negara, bukan milik pribadi.

“Di Indonesia, saya ingin sampaikan, tidak ada seseorang yang tak bisa digantikan. Termasuk Presiden Republik Indonesia. Jika saya salah atau buruk, saya juga bisa diganti,” tegas Prabowo saat memberikan sambutan di Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2025 di ICE BSD, Tangerang, Kamis.

Ia menyoroti sikap arogan sejumlah direksi yang menurutnya bertindak seolah perusahaan tersebut warisan keluarganya.

Baca Juga:
Polda Metro Jaya Periksa 7 Anggota Satbrimob Terkait Insiden Tabrak Pengemudi Ojol

"Ada itu direksi-direksi BUMN merasa kayak jadi raja aja, kayak perusahaannya punya neneknya sendiri," lanjut Prabowo.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden pun langsung meminta Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk menyelidiki apabila ada pimpinan BUMN yang diduga menyimpang.

"Jaksa Agung, ada Jaksa Agung. Jaksa Agung banyak pekerjaan ini," ujarnya sambil menunjuk ke arah Burhanuddin.

Prabowo juga menyinggung soal Badan Penyelenggara Investasi (BPI) Danantara yang kini mengelola kekayaan negara secara terpusat.

Baca Juga:
Ketua Gapoktan Cianjur Ditangkap, Diduga Jual Traktor Bantuan Pemerintah

Dia mengatakan, "Dana kekayaan negara kita mencapai seribu miliar dolar AS, dan saat ini menempati peringkat kelima di dunia. Di atas kita ada Norwegia, China—yang sebenarnya memiliki tiga dana—dan Abu Dhabi."

Menurutnya, sebelumnya banyak aset negara yang tidak terurus dan tersebar tanpa koordinasi jelas.

Oleh karena itu, Prabowo menyatakan tekadnya untuk merombak manajemen BUMN yang dinilai masih boros dan menyimpang dari aturan.

Presiden Prabowo Subianto memastikan bahwa dia sudah mencabut pemberian tantiem kepada para komisaris BUMN.

Baca Juga:
Sinergi BPJPH dan Kementerian/Lembaga Percepat Sertifikasi Halal untuk Program Makan Bergizi Gratis

Ia bahkan mengaku heran dengan istilah tersebut.

“Kemarin saya hilangkan tantiem. Rupanya saya cek itu bahasa Belanda, bahasa Belanda, tantiem itu artinya bonus,” ucap Prabowo dengan nada kesal.

Menurutnya, seharusnya istilah tersebut diganti dengan kata yang lebih mudah dipahami.

Ia juga mengkritik keras kebijakan pemberian bonus kepada pejabat perusahaan meskipun perusahaan sedang merugi.

Baca Juga:
Program Makan Bergizi Gratis Dorong UMKM dan Perkuat Rantai Pasok Nasional

“Kenapa harus pakai istilah yang rumit seperti tantiem, padahal bisa disebut bonus saja. Yang bikin masalah, perusahaan rugi tapi komisaris tetap dapat bonus. Enak untuk mereka, tapi merugikan rakyat, saya tolak!” tegasnya.

Presiden pun menyatakan bahwa jika ada yang tidak sepakat dengan kebijakan ini, maka lebih baik mundur dari jabatan.

“Yang nggak mau, alhamdulillah. You nggak mau, out! Get out! Banyak anak muda yang mau masuk (memimpin BUMN),” pungkasnya. (ANTARA)

...

Artikel Terkait

wave

Polda Metro Jaya Periksa 7 Anggota Satbrimob Terkait Insiden Tabrak Pengemudi Ojol

Polri transparan memeriksa anggota Satbrimob terkait insiden kendaraan taktis tabrak pengemudi ojek online saat demo ricuh.

Presiden Prabowo Merestui Pembentukan Dewan Kesejahteraan Pekerja serta Satuan Tugas Penanganan PHK.

Presiden Prabowo menyetujui pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh dan Satgas PHK sebagai respons atas tuntutan buruh saat May Day.

Komnas HAM Soroti Tewasnya Pengemudi Ojol, Kapolri Minta Maaf dan Brimob Diperiksa

Komnas HAM beri perhatian serius kasus ojol tewas ditabrak rantis Brimob, Kapolri minta maaf, tujuh anggota diperiksa Propam.

ESDM Telusuri Penyebab Kelangkaan BBM di SPBU Swasta, Pertamina Diperkuat

ESDM tambah kuota impor BBM 10 persen untuk SPBU swasta, fokus perkuat Pertamina hadapi kelangkaan bahan bakar nasional.

Kemendag Usulkan SNI Wajib untuk Produk Food Tray Demi Jaminan Kualitas Program MBG

Kemendag ajukan SNI wajib untuk food tray, memastikan keamanan dan kualitas dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis.

Berita Terkini

wave

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.


See All
; ;