Berita Sulawesi Tengah, gemasulawesi – Sulawesi Tengah (Sulteng) diguncang gempa sebanyak 1.181 kali periode Januari Hingga September 2022, hal itu berdasarkan catatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Palu.
Sesar Palu Koro yang menjadi pemicu ribuan gempa yang terjadi di Sulawesi Tengah (Sulteng), Sesar Matano, dan sesar aktif di wilayah Kabupaten Poso.
Staf Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Palu, Nurhayati, mengatakan dari angka tersebut tercatat 617 gempa dengan magnitudo di bawah 3,0 dan hingga 554 kali dengan magnitudo di atas 3,0 hingga 5,0.
“Ada juga lima kejadian yang terjadi di atas magnitudo M5.0, namun terjadi di Sulawesi Barat dan tercatat sebagai gempa terbesar namun tidak berpotensi tsunami,” katanya, Selasa 18 Oktober 2022.
Nurhayati mengatakan aktivitas sesar aktif di Sulawesi Tengah memicu gempa dengan magnitudo kurang dari M3.0 hingga tiga kali sehari.
Baca: Kuota Perempuan Minim, Seleksi Panwascam di Parigi Moutong
Ia mengatakan, tidak dirasakan oleh manusia dan hanya bisa terdeteksi bila mengunakan alat, saat ini sesar Palu Koro masih dalam kondisi normal.
Menurut Nurhayati, tidak ada alat yang bisa memprediksi kapan akan terjadi gempa. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tidak mudah percaya dengan informasi prediksi gempa dengan kekuatan tertentu.
“Waktu terjadinya gempa tidak dapat diprediksi secara akurat, sehingga masyarakat tidak boleh percaya informasi palsu yang beredar di media sosial kecuali situs resmi BMKG,” ucap Nurhayati. (*/Ikh)
Baca: Pelaku Vandalisme Polres Luwu Diduga Alami Gangguan Jiwa
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News
Editor: Muhammad Ikhsan