Berita Parigi Moutong, gemasulawesi – Harkannas ke-9 di Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi tengah, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembangkan zona konservasi kelautan, menuju perekonomian berkelanjutan dengan terapkan konsep ekonomi biru guna kelangsungan kawasan maritim nasional.
Hal itu diungkapkan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat menghadiri puncak acara Hari Ikan nasional (Harkannas) ke-9 Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi tengah, Senin 21 November 2022.
“Agar potensi perikanan tetap berkelanjutan, harus ada kawasan konservasi untuk mengimbangi aktivitas laut,” ucap Sakti Wahyu Trenggono.
Sakti Wahyu Trenggono menjelaskan bahwa program ini merupakan insentif untuk menjaga stabilitas ekosistem kelautan dan perikanan, dengan salah satu langkah pengaturan perikanan secara terukur guna menjaga stok ikan yang sesuai untuk konsumsi.
Baca: Lomba Melukis Meriahkan Harkannas di Parigi Moutong
Ia mengatakan, KKP kembangkan kawasan konservasi kelautan ekonomi biru ini berfungsi sebagai tempat pemijahan ikan, sehingga populasinya meningkat, memungkinkan pemancing untuk menangkap ikan relatif dekat.
Menurutnya, perluasan cagar alam memiliki tiga arah penting, yaitu sebagai tempat pemijahan ikan, produksi oksigen dan serapan karbondioksida untuk kelangsungan hidup makhluk hidup.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui lima program prioritasnya, antara lain memperluas zona tertutup di perairan Indonesia yang telah dibagi menjadi enam zona perikanan, kemudian mengatur perikanan menjadi terukur melalui pengembangan perikanan budidaya yang ramah lingkungan atau berkelanjutan.
Baca: Peringati Hari Harkannas Ratusan Siswa di Parigi Tanam Manggrove
Terlebih optimalisasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil untuk keberlanjutan pariwisata nasional dan gerakan bulan cinta laut untuk penjernihan sampah plastik di laut.
“Sampah plastik berdampak besar bagi lingkungan, termasuk laut. Plastik sangat berbahaya bagi ekosistem laut. Langkah ini perlu didukung oleh pemerintah daerah dan nelayan,” katanya.
Ia menambahkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan mencontohkan angka konsumsi ikan nasional akan mencapai 55 kilogram per kapita pada 2021, setara dengan ikan utuh segar dan ikan target di Indonesia, tahun 2024 sekitar 62,5 kilogram per kapita, yang setara dengan ikan utuh segar.
Baca: Lomba Memasak Ikan Meriahkan Harkannas ke-9 di Parigi Moutong
Trenggono menjelaskan, pihaknya juga mendukung ketahanan pangan nasional melalui program gerakan makan ikan karena organisasi pangan internasional khawatir akan terjadi tingkat kerawanan pangan global yang akut pada tahun 2023, jadi kita harus mempersiapkan diri Indonesia memiliki strategi untuk menghadapi ancaman ini. (Dn)
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News