Serangan Terus Berlanjut, Warga Palestina di Rafah Dilaporkan Kembali ke Gaza Tengah

Ket. Foto: Warga Palestina di Rafah Dikabarkan Kembali ke Gaza Tengah Karena Serangan Penjajah Israel yang Terus Berlanjut
Ket. Foto: Warga Palestina di Rafah Dikabarkan Kembali ke Gaza Tengah Karena Serangan Penjajah Israel yang Terus Berlanjut Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, para pejabat kemanusiaan PBB yang tidak disebutkan namanya menyatakan jika warga Palestina di Rafah yang berada di selatan Jalur Gaza pindah dari wilayah tersebut dikarenakan serangan udara penjajah Israel yang terus berlanjut.

Sebelumnya, diperkirakan jika sekitar 1,4 juta warga Palestina, yang disebutkan merupakan lebih dari separuh populasi Jalur Gaza, memadati Rafah.

Stephane Dujarric, yang merupakan juru bicara PBB, menyebutkan jika pergerakan dilaporkan terjadi menuju Deir El-Balah di Gaza tengah yang berjarak 16 kilometer di sebelah utara Rafah.

Baca Juga:
Korban Sipil Terus Meningkat, Ini Negara yang Berhenti Memasok Senjata ke Penjajah Israel

“Kekurangan pangan yang terjadi di Rafah sangat parah dan begitu juga halnya di tempat lain, terutama di Jalur Gaza utara yang menjadi target pertama penjajah Israel saat perang dimulai, dimana sebagian besar wilayah telah hancur total,” katanya.

Dujarric menerangkan jika di Rafah, kondisi kemanusiaan menjadi semakin parah dikarenakan orang-orang terus menghentikan truk bantuan untuk mengambil makanan.

Menurut Stephane Dujarric, pengiriman bantuan terhambat dikarenakan seringnya penutupan perbatasan.

Baca Juga:
Akan Bahas Perang, Rusia Undang Hamas dan Semua Faksi Palestina ke Moskow untuk Lakukan Pembicaraan

“Faktor lainnya yang menghambat pengiriman bantuan adalah kerusakan infrastruktur yang penting, pembatasan impor yang telah berlangsung lama dan juga pertempuran,” jelasnya.

Di sisi lain, dilaporkan jika Amerika Serikat bermaksud untuk meningkatkan persenjataan militer penjajah Israel bahkan ketika tekanan untuk gencatan senjata semakin meningkat.

Laporan yang sama menyatakan jika pemerintah penjajah Israel meminta akuisisi yang cepat untuk senjata senilai puluhan juta dolar dari Amerika Serikat.

Baca Juga:
Demi Layanan Penyelamatan Jiwa, WHO Dilaporkan Menuntut Akses ke RS Nasser yang Dikepung Pasukan Penjajah Israel

Menurut pejabat Amerika Serikat dan juga mantan pejabat Amerika Serikat yang tidak disebutkan namanya, usulan pengiriman senjata meliputi bom MK-82, amunisi serangan langsung gabungan KMU-572 untuk menambahkan ‘panduan presisi’ pada bom dan sekering bom FMU-139.

“Pemerintahan Biden memerlukan anggota Komite Kongres untuk menyetujui transfer tersebut, meskipun pemerintah telah melewati Kongres AS untuk meningkatkan penjualan senjata ke penjajah Israel dalam beberapa bulan terakhir,” kata mereka.

Di sisi lain, setelah melakukan penggerebekan terhadap RS Nasser, militer penjajah Israel menyatakan jika mereka menemukan obat dengan nama tawanan penjajah Israel.

Baca Juga:
Perang Belum Berhenti, Citra Satelit Dikabarkan Menunjukkan Pembangunan Tembok di Perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza

Sebelumnya, Hamas membantah menggunakan RS Nasser sebagai basis operasi atau untuk menyembunyikan tawanan. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Perang Masih Berlanjut, Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Melakukan Penangkapan Massal di RS Nasser

Pasukan penjajah Israel dikabarkan melakukan penangkapan massal terhadap lebih dari 20 orang warga Palestina di RS Nasser, Khan Younis.

Bantuan Kemanusiaan Sedikit, Mayoritas Warga Palestina di Rafah Dilaporkan Kelaparan

Laporan menyebutkan jika mayoritas warga Palestina di Rafah kelaparan karena sedikit bantuan kemanusiaan yang berhasil mencapai Rafah.

Penjajah Israel Tingkatkan Serangan ke Rafah, Australia, Selandia Baru dan Kanada Serukan Gencatan Senjata Segera

Australia, Kanada dan Selandia Baru dilaporkan mengeluarkan pernyataan bersama yang isinya menyerukan gencatan senjata segera di Gaza.

Semakin Banyak yang Terbunuh, Tentara Penjajah Israel Dilaporkan Mengancam Akan Menyerang Nablus di Tepi Barat

Laporan menyampaikan jika pasukan penjajah Israel dilaporkan mengancam akan menyerang Nablus di Tepi Barat secara besar-besaran.

Masih Lakukan Agresi, Menlu Italia Sebut Penjajah Israel Membunuh Terlalu Banyak Warga Sipil

Menlu Italia menyebutkan jika penjajah Israel membunuh terlalu banyak warga sipil dalam perang yang telah menewaskan puluhan ribu orang.

Berita Terkini

wave

Pemerintah Genjot Program Prioritas untuk Ciptakan Jutaan Lapangan Kerja Baru

Pemerintah mempercepat program prioritas nasional, mulai dari koperasi desa, kampung nelayan, hingga revitalisasi tambak.

Prabowo Perluas Program Sekolah Rakyat untuk Kelompok Ekonomi Lebih Luas

Presiden Prabowo merencanakan pembangunan 500 Sekolah Rakyat, memperluas sasaran dari desil 1-2 hingga 5 demi pemerataan pendidikan.

PA Jakarta Barat Batalkan Perkawinan WNI dengan WNA Arab Saudi

Pengadilan Agama Jakarta Barat mengabulkan gugatan JPN, lindungi WNI korban KDRT, dan pastikan perkawinan dibatalkan secara sah.

KPK Telusuri Dugaan Korupsi Kuota Haji, Nama Khalid Basalamah Disorot

KPK menyelidiki dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, menyoroti peran Khalid Basalamah serta kejanggalan pembagian kuota tambahan.

KPK Dalami Dugaan Korupsi Pengadaan Mesin EDC BRI

KPK memanggil Irni Palar dan menetapkan lima tersangka dalam kasus korupsi pengadaan mesin EDC senilai Rp2,1 triliun.


See All
; ;