Internasional, gemasulawesi – Sumber lokal yang tidak disebutkan namanya melaporkan bahwa 5 jenazah telah ditemukan setelah penarikan militer penjajah Israel dari daerah Shakush di pinggiran barat laut Rafah yang berada di Jalur Gaza selatan.
Dia mengatakan tank dan kendaraan penjajah Israel mengepung daerah itu pada hari Jumat, tanggal 28 Juni 2024, namun, sekarang telah mundur ke arah lingkungan Saudi.
Meskipun begitu, penyebab kematian jenazah-jenazah warga Palestina tersebut hingga kini belum diumumkan.
Di sisi lain, sejumlah warga Palestina tewas dan terluka dalam pemboman penjajah Israel yang menargetkan sebuah mobil di lingkungan Sabra di sebelah selatan Kota Gaza.
Serangan lainnya juga dilakukan pasukan penjajah Israel terhadap sekelompok warga Palestina di Kota Gaza saat mereka mencoba mengisi wadah air di salah satu titik distribusi air.
4 warga Palestina dari keluarga yang sama, yakni keluarga al-Ghazi, tewas dalam penembakan ini.
Dilaporkan jika diantara korban yang meninggal, terdapat seorang anak kecil.
Dalam video yang tersebar, terlihat anak tersebut berlumuran darah dalam pelukan ayahnya dan tergeletak di tanah sebelum paramedis datang dan memindahkan mereka ke rumah sakit.
Di sisi lain, setidaknya 2 orang meninggal dalam pemboman penjajah Israel di dekat Masjid al-Istiqama di lingkungan al-Jeneina, yang berada di sebelah timur Rafah.
Sejumlah lainnya terluka saat pasukan penjajah Israel melepaskan tembakan di sekitar bundaran al-Alam, yang berlokasi di sebelah barat Rafah.
Di pihak lain, Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania, menyampaikan mereka telah menerima laporan bahwa pasukan penjajah Israel melakukan pembantaian besar-besaran di lingkungan Shujaeya dan Jdaida di Kota Gaza.
“Tim lapangan kami telah menerima laporan mengenai puluhan, mungkin ratusan, korban yang dieksekusi di tempat atau tempat perlindungan mereka dibom,” kata Ramy Abdul, yang merupakan ketua kelompok yang berbasis di Jenewa tersebut.
Hingga kini, setidaknya 37.834 meninggal dan 86.858 orang meninggal dunia dalam perang di Jalur Gaza. (*/Mey)